Seorang gadis menghilangkan semangat hidup seorang pria,dan kemudian pria itu menghilangkan harapan hidup gadis lainnya.
Ketika takdir mewarnai hidup mereka berdua dengan lebih banyak warna hanya dalam 1 malam.
Akankah itu warna kesedihan atau warna...
Hamdan menggenggam tangan Zeenah kemudian mengusapnya pelan.
"Kamu lelah,habibty ?" Bisik Hamdan di telinga Zeenah.Jarak wajah mereka sangat dekat membuat para gadis-gadis yang juga merupakan staff penyelenggara acara yang di hadiri Hamdan dan Zeenah hari ini mereka berbisik-bisik riuh sambil senyum-senyum.Terlihat anggun tapi sebenarnya..
"Huh,beruntung sekali dia ! Harusnya aku yang bersama Sheikh Hamdan"
"Hatiku tidak kuat kalau mereka pamer kemesraan di depan umum begini huhu.."
"Beruntung sekali Zeenah,dia dapet paket komplit.Udah ganteng,pinter, romantis lagi"
Kalau saja sekarang Zeenah bisa menutup telinganya mungkin itu lebih baik untuknya.Zeenah tak habis pikir, apakah mereka mengira suara-suara mereka itu tidak terdengar olehnya dan Hamdan ?
Zeenah menoleh pada sisi kanannya dan langsung terlihat Hamdan yang tersenyum manis padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Apa dia selalu pura-pura tuli seperti ini saat gadis-gadis itu memujinya ? "
"Udah,santai aja.Keluarga kerajaan pasti punya istri banyak kok.Masih kurang tiga lagi,kita masih punya kesempatan" ujar seorang gadis berjambul menyemangati temannya.
'Apa dia selalu mendengar godaan seperti ini ? Apakah benar seperti ini kehidupannya setiap hari ? Di kelilingi wanita-wanita cantik dan berpendidikan tinggi yang pasti akan menerima lamarannya suatu hari nanti. Apakah nanti dia akan pergi lagi ? '
Tanpa terasa,Zeenah mengeratkan genggemanannya pada tangan Hamdan. Membuat Hamdan mengerenyit heran tapi tetap tersenyum.
"Baiklah,kita istirahat saja dulu ya" Hamdan merangkul pundak Zeenah dan hendak membawanya ke ruang pribadi yang sudah di siapkan untuknya.Tapi Zeenah menghentikannya dan menggeleng kecil.
"Aku baik-baik saja"
Acara pun kembali berlanjut dan kini semua mata tertuju pada sebuah bianglala raksasa yang baru saja setelah Sheikh Mohammed menekan sebuah tombol berwarna biru,Dubai Ain resmi menjadi bianglala terbesar di dunia mengalahkan London Eye.Satu lagi rekor membanggangkan di torehkan Dubai di mata dunia.
"Hamdan,kamu ajak Zeenah" tiba-tiba Sheikh Mohammed sudah turun dari podium dan berdiri di depan Hamdan.
"Tidak usah,baba.Aku disini saja" melihat Dubai Ain yang sebesar dan setinggi itu Zeenah sudah tau apa yang bakal ia lihat setelah dia di puncak nanti.Dia sedikit takut ketinggian.
"Zeenah,mumpung ini masih dalam acara peresmian,jadi gratis kalo besok-besok udah bayar" rayu Mahra yang di setujui oleh tiga saudari dan dua saudaranya yang ada di sampingnya, Sheikha,Latifa,Maitha,Mansoor dan Majid.
'Ah iya juga' batin Zeenah.Dia paling tidak bisa melewatkan gratisan.
"Bianglala itu tinggi sekali,pasti lama sekali berada di atas sana" Zeenah masih menatap ngeri wisata baru itu.
