"Mahra ! Jangan banyak makan.Nanti badanmu gendut" Sheikha Hind mengambil roti dari tangan Mahra, padahal baru saja ia akan melahapnya.
"Yahh mama Hind..Zeenah juga makan banyak kok" Mahra merajuk sambil menunjuk Zeenah yang sedang membuka mulutnya untuk memasukkan cookies coklat favorite nya.
"Kamu gendutan tau !!" Mahra mendelik pada Zeenah.
Hati wanita mana yang tidak perih saat dibilang gemuk ?! Zeenah juga sama.
Tapi ia tidak mau terlihat kalah di depan Mahra."Tentu saja aku gemukan...aku kan hamil" ujarnya dengan wajah imut yang di buat-buat sampai membuat Mahra mau muntah melihatnya.
"Ya betul.Dia kan hamil,dia harus banyak makan karena dia menanggung jatah dua orang,Mahra" ucap Sheikha Hind.
"Fuh,pintar sekali kau mencari alasan" Mahra mendecih kesal.
Zeenah menopangkan dagunya pada kedua tangannya diatas meja sambil kedip-kedip cantik pada iparnya yang manja itu.Mahra menyentil dahi Zeenah kemudian segera berlari masuk ke rumah.
"Hey Zeenah !"
"Aww..Sheikha ! Kau terlambat"
"Maaf,ada hal tak terduga tadi.Senang bertemu denganmu"
"Percayalah aku selalu menunggu hari kamis karena bisa bertemu denganmu seharian" ucap Zeenah sumringah.
Zeenah mengangguk kemudian meminum susu strawberrynya .
"Aku dengar Hamdan akhir-akhir ini over protective padamu ya ?" Sheikha terkekeh kecil mengingat cerita yang di ceritakan Nasser.
"Oh itu..iya" muka Zeenah berubah menjadi malas.
"Wah,itu hal bagus !"
"Apanya yang bagus ? Dia merepotkan sekali.Aku lebih merasa damai saat dia menjadi nutcraker seperti biasanya" Zeenah mengalihkan pandangannya dari Sheikha ke halaman hijau luas di depannya.Matanya sedikit menyipit untuk melihat siapa dua orang bergamis putih bercengkrama disana.
'Oh Hamdan dan Nasser'
"Emm...Zeenah.." Sheikha melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Zeenah.
"Ah ya.." Zeenah membenarkan posisi duduknya.
"Aku memberi kejutan pada Nasser tadi pagi" ujar Sheikha dengan wajah berbinar-binar.
"Oh ya ? Apa ?" Tanya Zeenah. Sebenarnya dia tidak tertarik dengan urusan orang lain,tapi dari kalimat Sheikha ia mengerti Sheikha butuh tanggapan.
"Aku memberikan sebuah kotak kecil berwarna merah muda..." Sheikha terlihat bersemangat sekali saat bercerita.
"Merah muda ? Wah sepertinya itu membuatnya terkejut yaa...Nasser kan gentleman" Zeenah ikut terkekeh untuk menghormati semangat Sheikha, padahal sebenarnya itu tidak lucu sama sekali.
"Tebak aku memberinya apa ?"
Zeenah tampak berfikir.
"Kecoak ? Cicak ? Kodok ? Itu pasti membuatnya terkejut"
"Bukann.Hewan itu juga akan membuatku terkejut"
"Terus apa ?"
"Testpack dengan bergaris dua"
"Oohh.." Zeenah mengangguk-ngangguk mengerti.
"tunggu...WHATTT ?!! kau hamil ?!" Mata Zeenah membulat sangat lebar sampai Sheikha ngeri melihatnya.Kemudian ia mengangguk cepat.
"Sheikha...oh Ya Allah !! Selamat ya sayangku !!" Zeenah menghambur ke pelukan Zeenah.
Kedua wanita itu saling berpelukan erat sambil terkadang melompat-lompat kecil dan tertawa bahagia bersama.Air mata bahagia pun ikut menghiasi wajah bersyukur mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention (Prince Hamdan) {End}
RomanceSeorang gadis menghilangkan semangat hidup seorang pria,dan kemudian pria itu menghilangkan harapan hidup gadis lainnya. Ketika takdir mewarnai hidup mereka berdua dengan lebih banyak warna hanya dalam 1 malam. Akankah itu warna kesedihan atau warna...