Tunangan. Kata itu cukup bikin telinga Nay panas, dia ga tau apakah rencana tunangannya dengan Dhevo akhir bulan ini akan jadi terlaksana atau ngga.
Dhevo... kamu itu kenapa? Kenapa kamu menghilang? Kenapa kamu ga pernah kasih kabar ke aku?
Belakangan ini perasaan Nay benar-benar kalut, apalagi sekarang Mama sering banget menanyakan keberadaan Dhevo.
“Nay, Dhevo kok udah jarang main kesini?” Tanya Mama beberapa hari lalu saat Nay baru pulang.
“Awal bulan ini dia lagi banyak kerjaan Ma” Nay menjelaskan, berusaha menutupi semuanya.
“Kalian berdua baik-baik aja kan, ga ada masalah?” Tanya Mama lagi.
“Ga kok Ma, lagian kalau ada masalah pasti langsung kita selesain berdua” Nay menepis rasa curiga Mama, tapi ucapan Nay barusan itu bohong, bohong banget! Saat ini masalah mereka semakin rumit karena ga segera diselesaikan.
Sejak Dhevo tidak mau menjawab telepon darinya, Nay tidak pernah berusaha untuk menghubungi Dhevo lagi. Dia merasa sakit hati walaupun dalam hatinya dia rindu Dhevo. Rindu dengar suaranya, rindu dengar Dhevo panggil honey, rindu dengan semua perhatian yang biasa Dhevo berikan kepadanya.
Dan jadilah kerjaan Nay sekarang memandangi ponselnya setiap saat kalau-kalau Dhevo telepon, mengecek WhatsApp masuk siapa tau Dhevo tiba-tiba WhatsApp dan bilang rindu ingin bertemu seperti dirinya.
Tapi sepertinya itu semua jadi mustahil karena udah hampir dua minggu mereka lost contact. Nay makin ga ngerti sama keadaan ini, apa ini masih bisa disebut sebagai pacaran?
🌸 🌸 🌸
Sebagai sahabat Flo menegerti perasaan Nay yang lagi kalut, dan malam ini rencananya Flo dan Abie ingin mengajak Nay pergi menonton film, berharap dia bisa melupakan sejenak masalahnya itu.
“Lo udah rapi belum? Gue sama Abie udah deket kompleks Lo nih” Kata Flo lewat sambungan telepon.
“Kan gue udah bilang, gue ga mau ikut” balas Nay, suaranya terdengar ga bersemangat.
“Pokoknya gue ga mau tau, lo harus rapi begitu gue sampai”
“Ga ah Flo”
“Lo masih punya waktu buat siap-siap sebelum gue sampai di depan rumah lo. Oke!”
Flo langsung memutus sambungan teleponnya, Flo tau Nay itu kalau punya masalah selalu ingin mengurung diri terus dan Flo ga mau Nay terus-terusan seperti itu, Flo ingin menghiburnya.
Nay berfikir sebentar, lalu memutuskan untuk menuruti kemauan Flo. Ikut mereka nonton. Lagipula kalau dipikir-pikir dia memang udah lama ga pergi ke luar sekedar untuk jalan ataupun nonton. Nay hanya merias wajahnya dengan bedak tipis dan lipstick merah muda untuk menyamarkan wajahnya yang agak pucat.
Gak sampai lima menit mobil Abie tiba, Flo lalu menghubungi Nay, memintanya untuk segera keluar.
“Gue udah di depan rumah lo ya”
Nay langsung ke luar rumah menghampiri mereka dan duduk di kursi belakang.“Nah gitu dong Nay, lo emang harus ikut kita jalan, maksud gue supaya lo ga terlalu pusing mikirin masalah lo sama Dhevo, lagian kita juga udah lama ga jalan bareng kan” Kata Flo, Nay mengangguk sambil menyunggingkan senyum tipis. Ya... semoga apa yang dibilang Flo itu benar, bisa melupakan sejenak masalahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RINDU
RomanceSebuah undangan reuni membuat Nayaka banyak bernostalgia mengenang masa-masa SMA-nya dan mengingat kembali sosok Damar orang yang pernah mengisi hari-harinya dulu. Kalau kebanyakan remaja mengidolakan sosok cowok populer, kapten basket dan biasanya...