"Nay... bangun! Hari ini kamu mau pergi reuni kan?" Mama mengguncang-guncangkan tubuh Nay yang masih terlelap di balik selimut. Nay sontak kaget dan membuka mata, dilihatnya jam di dinding pukul 07.00.
Matilah gue, bus rombongan reuni berangkat ke bandara jam 07.30!
Nay langsung loncat dari tempat tidur menyambar handuknya dan melesat kilat ke kamar mandi. Beruntung ada Mama yang selalu mengingatkan.
Setelah mandi kilat Nay langsung rapi-rapi dan siap menuju ke SMA Nusa Bangsa, SMA nya dulu. Rombongan reuni berkumpul disana sebelum berangkat ke bandara.
"Ma, Nay pamit ya" Nay mencium tangan Mama.
"Iya hati-hati disana kamu, telepon Mama begitu sampai"
Nay mengangguk dan langsung menuju mobil. Mama heran kapan anak gadisnya itu bisa lebih mandiri dan tepat waktu. Papa dan Chiko udah siap di dalam mobil untuk mengantar Nay. Kebetulan Jumat ini tanggal merah jadi Papa bisa mengantar Nay. Dan Chiko... hari libur begini kenapa dia udah bangun sepagi ini sih, gumam Nay.
"Berangkat sekarang Nay?" Tanya Papa.
"Iya Pa, ayo udah telat nih"
"Makanya jangan kebiasaan bangun siang, dasar tukang ngaret!" Chiko menyela dari bangku belakang.
"Terserah, lagi males ribut sama lo" Nay berkata cuek, kali ini Nay ga peduli apapun yang dikatakan Chiko, Nay ga akan masukin hati karena perasaan Nay sekarang lagi senang apalagi kalau bukan dia akan bertemu Damar di reuni ini.
Nay membayangkan kaya apa Damar sekarang, makin cakep kah? Tambah tinggi kah? Makin gemuk atau malah kurus? Tapi yang paling Nay pikirin apa Damar masih inget Nay? Nay menggenggam erat gantungan kunci pemberian Damar.
🌸 🌸 🌸
SMA NUSA BANGSA.
Nay pamit mencium tangan Papa sebelum turun.
"Hati-hati Nay, jaga kesehatan" pesan Papa, Nay mengangguk.
"Oleh-oleh jangan lupa Kak, beliin gue baju, topi, sandal, tas, apalagi ya?" Chiko ngoceh sendiri sibuk memikirkan apa aja yang dia mau.
Nay sama sekali ga memperdulikan ucapan Chiko, dia langsung keluar mobil, sementara Chiko teriak-teriak dari jendela mobil memanggil Nay, memastikan Kakaknya itu dengar semua permintaannya.
"Kak... jangan lupa baju, tas, topi, sendaaal, kaaak....." suara Chiko terdengar makin menjauh seiring mobil yang dibawa Papa kembali pulang.
Nay berdiri terpaku didepan gerbang sekolahnya, sekolah ini ga banyak berubah semenjak dia tinggalkan enam tahun silam. Hanya warna cat temboknya saja yang sekarang berbeda. Hati Nay langsung berdesir begitu memasuki lapangan sekolah, kenangan-kenangan itu kini terasa semakin kuat menyeruak dan menjejali otak Nay.
"Naaaaay!!!" Flo melambaikan tangan dari tengah lapangan, mengisyaratkan Nay untuk menghampirinya, dia udah berkumpul dengan teman-teman yang lain. Nay berlari kecil menghampiri Flo ke tengah lapangan.
"Kemana aja sih lo Nay jam segini baru dateng, kita udah mau masuk bis tau" ditanya begitu Nay Cuma nyengir, tanpa dijawab pun Flo pasti udah tau kebiasaan sahabatnya ini.
"Dasar Miss Ngaret" Flo menyikut lengan Nay.
Sementara itu Mata Nay mulai mencari-cari keberadaan seseorang, dari semenjak pagi tadi hatinya udah deg-degan membayangkan kalau dia akan ketemu Damar hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RINDU
Любовные романыSebuah undangan reuni membuat Nayaka banyak bernostalgia mengenang masa-masa SMA-nya dan mengingat kembali sosok Damar orang yang pernah mengisi hari-harinya dulu. Kalau kebanyakan remaja mengidolakan sosok cowok populer, kapten basket dan biasanya...