Ruang Rindu

2.7K 133 39
                                    

P.s: dianjurkan baca bagian akhir di cerita ini sambil dengerin lagu Ruang Rindu 😁

🌸 🌸 🌸

Sudah empat hari Damar di Bandung. Damar bilang hari ini Ayahnya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan Damar akan langsung kembali ke Jakarta.

Empat hari ga bertemu Damar rasanya kangen sekali. Malam ini Nay belum bisa tidur padahal sudah pukul satu malam, perasaannya entah kenapa sedikit gelisah. Dia mengambil ponselnya mau menelpon Damar. Dia rindu dengar suara Damar.

Ada nada sambung...

"Hallo" suara Damar terdengar serak khas bangun tidur.

"Hallo, kamu udah tidur ya?"

"Iya, kenapa Nay?"

"Ga pa-pa cuma mau denger suara kamu, aku ga bisa tidur. Yaudah kalo kamu udah tidur, tidur lagi aja"

"Kenapa ga bisa tidur? Mau aku temenin?" Damar cukup peka juga.

"Hehe iya. Kamu kapan pulang?"

"Nanti pagi Nay. Oya aku udah bilang ke Ayah kalo aku mau ngelamar kamu. Rencananya Minggu depan keluarga aku mau silahturahmi ke rumah kamu buat bicarain acara lamaran kita"

Nay tersenyum mendengarnya, semoga semua berjalan lancar harap Nay.

"Aku tunggu kedatangan keluarga kamu. Yaudah kamu tidur aja nanti pagi malah ngantuk diperjalanan"

"Nay..."

"Iya?"

Ada jeda beberapa detik.

"Aku sayang kamu" suara Damar terdengar serius. Lagi-lagi Nay tersenyum, hatinya terasa berdesir hanya karena mendengar ucapan sayang dari Damar. Tak biasanya dia melow seperti ini.

"Iya, aku juga sayang kamu"

Mereka memutus sambungan telepon. Nay meletakan ponselnya, meraih guling dan memeluknya. Setelah mendengar ucapan sayang dari Damar rasanya semakin rindu dan ingin segera bertemu dengan pria itu.

🌸 🌸 🌸

Jam masih menunjukan pukul enam pagi saat Nay terbangun oleh bunyi ponselnya, dengan mata setengah terbuka Nay meraba meja di samping tempat tidurnya mencari ponsel. Nomor tak dikenal.

"Iya hallo"

"Selamat pagi, dengan Nayaka?" Suara pria dari seberang sana.

"Iya betul, dari mana ini?"

"Kami dari kepolisian, mohon maaf sebelumnya kami menghubungi saudara berdasarkan kontak terakhir dari handphone saudara Marvino"

Seketika Nay bangun terduduk mendengar nama depan Damar disebut, kesadarannya langsung terkumpul. Hatinya gusar.

"A..ada apa ya pak?" tanya Nay gugup.

"Kami mau menginformasikan bahwa saudara Marvino mengalami kecelakaan di jalan tol pagi ini dan sekarang korban berada di rumah sakit Permata Medika"

Bagai tersambar petir, Nay shock hebat. Hatinya remuk dan badannya langsung lemas seketika.

"DAMAAAAAAR.............!!!!!!" Nay teriak histeris, tangisnya pecah berharap apa yang didengarnya ga nyata.

🌸 🌸 🌸

Berdasarkan informasi yang diberikan pihak kepolisian tadi Nay langsung menuju rumah sakit dengan ditemani Papa dan Mama. Sepanjang jalan sudah ga terkira air mata Nay yang tumpah. Nay hanya ingin bertemu Damar segera dan berharap dia baik-baik saja.

RUANG RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang