"Mantap jiwa... Lo lupa gue sebagai sahabat lo? Gue harap itu cuma lupa boongan,"
~ Kevin ~
⭐️⭐️⭐️
Alif pun menengok ke belakang, "Lo siapa?"
Genta yang melihat itu segera menghampiri mereka berdua. "Alif, lu lupa dia siapa?" tanya Genta saat sudah di samping Alif.
Sedangkan orang itu hanya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan wajah tanpa ekspresi menatap Alif.
"Emangnya dia siapa?" tanya Alif malas.
Genta pun menarik nafas panjang lalu menjawab, "Dia--"
"Kevin Gibran Rasya, sahabat SMA lo dulu, partner main basket lo di SMA Anggrek, dan orang yang selalu lo cari untuk minta bantuan. Ini gue, Kevin." potong Kevin.
Deg. Tiba-tiba, kepala Alif merasa sakit. Ia merasakan ada beberapa kejadian yang mendadak masuk ke otaknya.
Saat Alif bertemu dengannya, pertemuan pertama saat bermain basket, seleksi pemilihan kapten basket, saat dia hampir menyerah karena raport kelas 12 semester 1 mendadak jatuh, canda tawa dan susah senang dengannya. Semuanya merasuk ke dalam pikiran Alif.
Kepala gue pusing banget. Tapi, dia beneran Kevin sahabat SMA gue, ya? Aduh... Sakit banget nih kepala, batin Alif.
Kevin yang sedari tadi memperhatikan Alif kebingungan. "Lo kenapa? Kepala lo sakit?" tanya Kevin.
Alif menggelengkan kepala. "Cuma pusing doang. Ini beneran Kevin sahabat SMA gue dulu, Ta?" tanya Alif kepada Genta.
Genta hanya menganggukkan kepala. "Ya. Dia Kevin Gibran Rasya, sahabat SMA lu dulu. Dia pernah cerita ke gue. Sebenernya gue pengen kasih kejutan ini buat kalian. Tapi, kalian berdua sama-sama sibuk," jawab Genta.
"Jadi... Sekarang lo udah inget gue?" tanya Kevin dengan penuh senyum kemenangan.
Alif mengangguk dan menjawab, "Ya. Gue inget semuanya. Tapi, kenapa gue nggak tahu lo di sini?"
"Gue di jurusan IT bagian hardware. Makanya gue sibuk, jarang bersosialisasi sama jurusan lain," jawab Kevin santai.
Alif dan Genta hanya mengangguk-anggukan kepala tanda paham. "Hm... Gue sama Genta pergi dulu ya. Gue lupa ada tugas dari dosen," ucap Alif.
"Oke," jawab Kevin singkat.
Alif dan Genta pun pergi, sedangkan Kevin masih berdiri di sana memperhatikan mereka berdua yang lama-lama menjauh.
Lo beneran berubah, Lif. Bener yang diucapin sama Rifa semalem, batin Kevin. Dia pun mengambil handphonenya untuk menghubungi seseorang.
* via whatsapp
Kevin : Dek..
Rifa : Iya kak? Ada apa ya?
Kevin : Lo bener. Alif berubah. Gue udah ketemu dia tadi.
Rifa : Udah ketemu? Terus gimana?
Kevin : Sebelumnya gue chat dia, tapi dia gak tau. Karena gue tau kebiasaan dia dari SMA, makanya gue pergi ke kampus. Dan bener, dia lagi main basket.
Rifa : Kak Kevin sama bang Alif ngapain aja?
Kevin : Gue ceritain secara singkat siapa gue. Terus tiba-tiba dia kayak dapet suatu ingatan, dia juga ngeluh kepalanya sakit setelah gue jelasin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [TAMAT]
Teen FictionDimas Alif, seorang kapten basket di Universitas Gadjah Mada. Sikapnya yang ramah dan aktif berorganisasi membuatnya hampir dikenal oleh seluruh mahasiswa UGM. Namun itu dulu, sebelum suatu kejadian buruk menimpanya. Mampukah Alif mempertahankan gel...