Bagian 47

1.8K 95 8
                                    

"Semua akan terbukti pada akhirnya,"

~ Naomi ~

️⭐️⭐️⭐️







Pertandingan dimulai.

Kedua tim saling memperebutkan bola basket untuk mencetak skor paling banyak.

Dan saat Alif melawan IPB, ia merasa bahwa level mereka naik daripada sebelumnya. Oleh karena itu, dirinya menjadi was-was.

"Genta! Three point!" ucap Alif tak bersuara seraya menatap Genta.

Beruntung Genta memahami ucapan Alif. Dia segera mencari posisi yang pas untuk mencetak three point.

Adera yang sedang men-dribble bola segera mengopernya ke arah Alif. Alif sendiri langsung memberikan umpan kepada Genta yang sudah bersiap-siap.

Dan berhasil!

Tim UGM mampu mencetak three point. Sekarang yang mereka butuhkan hanyalah fokus dan mempertahankan keunggulan itu.

Satu jam berlalu, pertandingan antara UGM dan IPB berakhir. Dan UGM mampu mempertahankan keunggulan itu hingga akhir.

Lomba untuk hari ini pun selesai dan akan dilanjutkan besok pagi.

"Kerja sama tim yang hebat. Gue bangga sama kalian!" puji Rivano.

Tim UGM pun tersenyum bahagia, terutama Alif. Entah kenapa, dia yang paling terlihat bahagia daripada lainnya.

"Bang, bahagia amat lo," ejek Risha.

"Ya jelas bahagia dong. Gue kira tim UGM udah cerai, ancur lebur seketika, nggak ikutan event ini. Eh, ternyata malah sebaliknya. Bahkan saat gue kasih strategi baru yang belum pernah buat kita latihan, mereka bisa lakuinnya. Keren kan?" ucap Alif meluapkan kebahagiaannya.

"Cerai? Lu pikir kita nikahan apa," sahut Genta bercanda.

"Ngebet pengen nikah dia," sahut Kevin.

"Hahaha... Cari jodoh, Lif! Adek lo aja udah punya, masa abangnya kalah sih," ucap Fikri ikut-ikutan.

"Bully terus ya...." Alif memasang wajah datar.

"Sstt... Berisik. Sekarang kita balik ke hotel, besok kita masih ada tanding buat penentuan babak final," potong Rivano.

Mereka pun segera diam dan mengikuti Rivano kembali ke hotel. Tiba di hotel pun, mereka langsung beristirahat.

Entah itu karena capek atau ngantuk berat, intinya mereka hari ini tepar.

"Angel?" panggil Naomi pelan.

Angel yang merasa dipanggil pun mendekat ke arah Naomi, "Kenapa?"

"Gue menjauh dari kalian aja, ya. Si Alif masih nggak suka sama gue," ucap Naomi menunduk lesu.

"Hei... Nggak usah. Alif cuma belum menerima keberadaan lo aja. Coba lo liat yang lain, mereka udah mulai menerima lo kan? Semua itu butuh waktu. Gue yakin, kita semua bisa jadi temen yang baik, bahkan sahabat." Angel mendongakkan kepala Naomi dan menatapnya dengan penuh keyakinan.

Ternyata hatinya Angel baik, batin Naomi. Dia pun tersenyum.

***

Keesokan paginya, tim UGM sudah latihan kecil-kecilan di rooftop hotel. Sedangkan lainnya sedang mempersiapkan di tempat lomba.

Kapten Basket [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang