Bagian 8

2.5K 155 2
                                    

"Gue nggak peduli lo siapa, gue bakalan membela lo selama lo bener,"

~ Alif ~

⭐️⭐️⭐️





"Woy!" teriak seseorang.

Tempat yang tadinya sudah dipenuhi oleh orang-orang yang penasaran dengan adegan pembullyan, kini beralih menatap orang tersebut.

"Alif...," gumam Naomi.

Ini gawat! Bisa turun image gue, batin Eva cemas.

Eva segera berlari ingin memeluk Alif dengan manja, namun Alif menghindarinya.

"Kok kamu menjauh dari aku sih, sayang? Biarin semua orang di sini tahu kalo aku pacar kamu," ucap Eva.

"Kenapa gue menjauh dari lo? Sebaiknya lo cari tahu sendiri," jawab Alif sambil merebut kacamata Angel dari tangan Eva.

Alif pun berjalan ke arah Angel, tetapi langkahnya dicegah oleh Eva. Dia merasa bingung dan juga ketakutan.

"Maksud kamu apa?" tanya Eva memelas.

"Maksud gue apa? Biar semua orang di kampus ini tahu, kalo lo cuma manfaatin gue doang, mau morotin uang gue dan numpang hits doang, lo manfaatin gue karena gue amnesia, dan lo berusaha membuat ingatan baru dengan ide busuk lo itu! Gue nggak peduli lo cewek apa cowok, gue paling nggak suka sama orang yang kayak gitu! Dan gue juga nggak segan-segan untuk mengucapkan kata pedas, bahkan adu fisik untuk orang yang menindas orang," ucap Alif panjang lebar.

Mendengar itu semua, Eva hanya bisa diam. Ia tak bisa menjawab lagi.

Skakmat.

Suara ejekan dari orang di kampus pun mulai bermunculan. Mengejek Eva dan Naomi. Seketika itu juga mereka berdua segera pergi menjauh. Sedangkan Alif, ia berjalan menuju Angel.

"Nih," ucap Alif sambil memberikan kacamata itu ke Angel.

Alif... Cowok yang sempet nabrak gue di bandara, sekarang malah nolongin gue, batin Angel bengong.

"Ini kacamata lo, malah bengong," ketus Alif.

"Eh, i-iya... Makasih ya," ucap Angel gugup.

Setelah itu, Alif langsung berbalik tanpa mengucapkan satu patah kata pun, yang kemudian disusul oleh Genta.

Gue harus balas budi, batin Angel.

Angel pun menyusul Alif dan menyejajarkan langkahnya dengan mereka.

"Hm... Ka-kalian mau kemana?" tanya Angel ragu.

Pasalnya, Angel jarang atau bahkan tidak pernah berbicara dengan orang yang terkenal seperti mereka. Oleh karena itu, Angel selalu gugup jika berhadapan dengan mereka.

"Balik ke kantin," jawab Alif cuek.

Angel hanya diam. Ia bingung mau berkata apa lagi. "Btw, sekali lagi makasih ya," ucapnya.

"Udah... Nggak usah dipikirin," jawab Alif.

"Hm... Sebagai balas budi, lo bisa minta apa aja ke gue," tawar Angel.

Alif hanya diam, justru Genta yang terlihat kegirangan. "Beneran lu? Ya udah, jadi babu gue aja seminggu," ucap Genta ngasal.

Tak!

Alif menjitak kepala Genta. Genta hanya meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya. "Woy! Asal jitak aje lu! Sakit tauk! Dasar kutu semut," ucap Genta sedikit berteriak.

"Lo yang kutu semut. Emangnya lo mau gue permaluin kayak Eva tadi? Kalo lo mau, ayo sekarang balik ke lapangan," ucap Alif.

"Mau basket ya?" tanya Genta polos.

"Mau mandiin lo! Bodo lah, pusing ngomong sama lo," jawab Alif.

"Aduhh... Jangan, dedeque masih syucih qaqa," ucap Genta manja.

"Najis!" balas Alif lalu berlari menjauhi Genta.

Angel yang dari tadi memperhatikan mereka berdua hanya terkekeh kecil.

"Eh, kenalin gue Genta dari jurusan Matematika, sama kayak Alif," ucap Genta memperkenalkan diri.

"Hahaha... Kalian berdua sering gitu ya?" tanya Angel tanpa menggubris ucapan Genta.

"Udah biasa gitu. Nggak usah heran dan jangan diambil serius," jawab Genta.

"Oh ya, gue Angel dari jurusan Farmasi. Btw, gue udah tahu lo siapa tanpa perkenalan kok," ucap Angel sambil tersenyum.

"Lu tahu gue siapa? Wih... Lu peramal yak?" tanya Genta.

Angel kembali terkekeh kecil. "Bukan... Lo kan sering banget main sama Alif, makanya gue tahu," jawab Angel.

"Oh... Kirain lu peramal. Btw, tadi gue minta lu jadi babu jangan dianggep serius. Gue cuma pengen Alif ceria lagi kayak dulu," jelas Genta.

"Gapapa. Gue tahu Alif itu amnesia, nanti gue bantuin lo nyembuhin dia," ucap Angel sambil tersenyum.

Genta bahagia mendengar jawaban itu. "Lu beneran kan? Kagak boong? Makasih banget yak. Kalo gitu, gue pamit pergi dulu. Btw, lu cantik kalo ramah gitu," ucap Genta lalu pergi.

Pipi Angel memanas. Ia tersipu malu mendengar ucapan yang telah dilontarkan Genta.

Akan ada saatnya, gue melakukan perubahan. Tapi, bukan sekarang waktunya, batin Angel sambil memandangi punggung Genta dari kejauhan.

Di sisi lain, Alif tidak pergi ke kantin, melainkan pergi menuju perpus. Ia ingin mencari ketenangan sejenak.

Apa bener gue amnesia? Tapi, kalo gue amnesia, kenapa gue masih inget nama-nama keluarga dan temen gue? Hm... Gue harus cari buku yang bisa memecahkan masalah ini, batin Alif.

Alif pun berdiri menyusuri satu per satu rak buku. Ia mencari buku kedokteran yang membahas amnesia.

"Kok nggak ada, ya?" gumam Alif.

Tak lama kemudian, Alif menemukan buku yang ia cari. Buku Kedokteran. "Ketemu juga akhirnya. Oke, kita buka," gumam Alif.

Ia mulai membuka buku itu satu per satu. Mencari materi amnesia.

"Hm... Anemia? Tunggu ini udah kelewatan, seharusnya sebelum ini. Nah... Ketemu!" ucap Alif.

Alif mulai membaca materi tersebut dengan cermat.

Amnesia bisa terjadi apabila ada benturan yang keras mengenai kepala seseorang. Amnesia ada yang bersifat amnesia total maupun amnesia sementara. Yang dimaksud amnesia total adalah kondisi seseorang yang ingatannya tidak bisa kembali lagi. Ingatannya hilang total, bahkan namanya sendiri tidak tahu. Jika ia berusaha mengingatnya, besar kemungkinan akan berakibat fatal. Lalu yang dimaksud amnesia sementara adalah kondisi seseorang yang ingatannya hilang separuh, namun bisa kembali lagi. Orang ini biasanya hilang ingatannya hanya sedikit, peristiwa yang membuatnya amnesia tidak ingat, bahkan nama keluarga, teman, dan dirinya saja tidak tau. Tetapi, amnesia ini dapat sembuh kembali.

"Di sini dikatakan bahwa penderita amnesia sementara tidak mengingat nama keluarga, teman, bahkan dirinya sendiri. Tetapi, gue inget semuanya. Berarti gue nggak amnesia," gumam Alif.

Buk!

Alif menutup buku tebal itu. Ia berdiri dan mengembalikannya kembali.

"Kalo gue amnesia, kenapa gue inget nama mereka?" gumam Alif.

"Lo cuman butuh tahap penyembuhan," ucap seseorang tepat di samping Alif.






⭐️⭐️⭐️

Lanjut tidak? Btw, gimana ceritanya? Nggak nyambung yah? 😥. Hm... Maaf ya readers, kalo nggak nyambung 😊

Bagian 7 udah di UP kemarin, kalo belum muncul coba direload lagi ceritanya

Kapten Basket [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang