"Gue sama lo ternyata orangnya emang susah ditebak,"
~ Alif ~
️⭐️⭐️⭐️
Malam harinya, Alif tidak bisa tidur. Dia memutuskan untuk jalan-jalan keluar hotel sebentar.
Saat jalan-jalan, ia tak sengaja menangkap sosok yang ia kenal juga berada di luar hotel, Nanda.
"Nanda?" panggil Alif.
Nanda nampak terkejut dengan kedatangan Alif. "Eh, lo ngapain di sini malem-malem?" tanya Nanda.
"Seharusnya gue yang tanya itu. Cewe keluar malem nggak baik tau... Gue temenin deh," ucap Alif seraya duduk di sebelah Nanda.
"Hm... Makasih. Gue cuma bosen aja di hotel, nggak bisa tidur juga," ucap Nanda.
"Oh... Sama dong, gue juga nggak bisa tidur. Mungkin efek tadi istirahat kelamaan," balas Alif.
Nanda menghela nafasnya dan berkata, "Btw, ke depannya gimana? Hm... Maksudnya tim basket lo gimana?"
"Gue bakal latih mereka semampu gue. Dan tentunya bareng Rivano sama Angel," jawab Alif seraya memandangi bintang di langit.
Alif pun membenarkan posisi duduknya dan menatap Nanda, "Btw, makasih ya. Udah latih gue jadi kapten basket."
"Sama-sama." Nanda tersenyum.
Mereka berdua sama-sama diam hanyut dalam pikiran mereka masing-masing. Tiba-tiba, Alif teringat sesuatu.
"Eh, gandengan lo mana? Bukannya cowok di kota ini cogan-cogan, ya? Kayak impian lo waktu SMP, ngebet nyari pacar cowo Bandung," tanya Alif mengejek Nanda.
Nanda menyikut lengan Alif dan tersipu malu. "Masih inget aja sih. Tapi, semua nggak sesuai ekspetasi gue, Lif. Nggak ada yang namanya cogan, udah nggak berharap nyari cowo Bandung," jawabnya.
"Berharap sama gue aja gimana?" tanya Alif seraya tersenyum ke arah Nanda.
Nanda tertawa mendengarnya. Ia malah menampar Alif dengan perlahan, "Sa ae lu bekicot."
"Dih... Dikatain bekicot. Eh, tapi gue beneran, mau nggak?" ucap Alif tak terima.
"Tunggu, tunggu... Lo beneran suka sama gue?" tanya Nanda balik dan wajahnya menjadi serius.
"Dari SMP." Alif nyengir seraya bersandar pada bangku.
"Waduhh... Gue nggak peka waktu itu, kasiann..." Nanda kembali tertawa seraya menjitak kepala Alif.
Alif meringis kesakitan lalu mengusap dahinya, "Ish... Jawab pertanyaan gue."
"Iya, bawel!" Nanda beranjak pergi meninggalkan Alif sendirian.
Alif terperanjat kaget, "Hah?! Beneran? Asekkk... Akhirnya gue nggak jomblo lagi."
Alif pun segera berlari menyusul Nanda dan merangkulnya mesra.
Sejak saat itu, Alif merasa hidupnya sempurna. Ia juga bertekad akan menjadi kapten basket yang lebih baik dan menjadikan timnya lebih baik lagi ke depannya.
Bersama Rivano dan Angel, Alif akan memberikan perubahan kepada basket UGM dan menjadikannya lebih unggul dari yang lain.
⭐️⭐️⭐️
Questions and Answers
1. Kak Genta kenapa bisa temenan sama Bang Alif?? 😅 #tanyaGenta
Karena dulu waktu pendaftaran kuliah, gue barengan sama dia. Sama-sama daftar sendiri, sama-sama bingung gimana selanjutnya, pokoknya best moment lah 😄😄
2. Bang Alif suka sama siapa? 😂 #tanyaAlif
Sama Nanda. Tuh cerita terakhir udah dikasih tau 😅
⭐️⭐️⭐️
Hai readers!
Kapten Basket udah tamat, selanjutnya mau cerita dengan genre apa?
Silahkan komen di sini, siapa tau ide kalian bisa gue jadiin cerita baru 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [TAMAT]
Teen FictionDimas Alif, seorang kapten basket di Universitas Gadjah Mada. Sikapnya yang ramah dan aktif berorganisasi membuatnya hampir dikenal oleh seluruh mahasiswa UGM. Namun itu dulu, sebelum suatu kejadian buruk menimpanya. Mampukah Alif mempertahankan gel...