"Nge-date sama cewek cupu? Haduh... Iyain ajalah,"
~ Alif ~
️⭐️⭐️⭐️
"Kamu beneran nggak mau hubungin Bang Alif dulu?" tanya Edwan.
"Beneran, sayang... Biar kejutan," jawab Risha.
"Dan ini beneran kita berangkat berdua doang?" tanya Edwan lagi.
"Lha terus mau kamu gimana? Aku berangkat sendiri? Oke," ucap Risha pura-pura marah lalu pergi.
Edwan kelabakan. Ia segera mengejar pacarnya itu. "Eh, nggak gitu..." ucap Edwan.
"Cuma bercanda doang kok," ucap Risha sambil mencium pipi kanan Edwan lalu mendahului masuk ke dalam pesawat.
Ya ampun... Pacar gue sweet banget ternyata, batin Edwan mengikuti langkah Risha.
***
"Ta?" panggil Alif.
"Paan?" jawab Genta malas.
"Nanti hang out yuk," ajak Alif bersemangat.
Raut wajah Genta berubah penasaran. "Tumben?" tanyanya.
"Pokoknya gue tunggu lo, Kevin, sama Angel nanti di Starbucks," ucap Alif lalu pergi.
Dia kenapa sih? Kesambet kali yak? Aneh bener, batin Genta.
Genta pun menghubungi Kevin dan Angel untuk pergi ke Starbucks sekarang. Kevin dan Genta memutuskan untuk ke sana bersama. Tiba di sana, mereka menunggu kedatangan Angel dan Alif.
"Tumben Alif ngajak ke sini," ucap Kevin.
"Tauk tuh," jawab Genta.
"Btw, adeknya mau ke sini," ucap Kevin.
"Adeknya? Siapa?" tanya Genta penasaran.
"Adeknya Alif kan cuman satu doang, si Risha kan?" jawab Kevin.
"Oh...," jawab Genta singkat.
Kevin semakin kesal dengan jawaban Genta. Pasalnya, dia menjawab secara singkat, jelas, dan padat. "Lo kenapa sih? Dari tadi ngeselin banget jawabnya," ketus Kevin.
"Gue lagi ada tugas laporan, Vin. Mengenai materi matriks, gue udah lupa. Lu bisa ngajarin lagi nggak?" tanya Genta.
"Heh! Lo pikir gue satu jurusan sama lo, gue kagak bisa kali," jawab Kevin.
Tak lama kemudian, Angel pun datang. "Ini acara apa?" tanya Angel.
"Kita tanya aja sama yang ngajak, nah itu orangnya. Panjang umur dia," jawab Kevin sambil menunjuk seseorang.
Orang itu nampak tersenyum dan melambaikan tangannya. Dia adalah Alif. "Makasih udah nyempetin waktu kalian ke sini," ucap Alif sambil duduk.
"Ngapain sih?" tanya Kevin.
"Ya buat ucapan terima kasih gue ke kalian," jawab Alif.
Genta mengerutkan keningnya, begitu juga dengan Kevin dan Angel yang sepertinya kebingungan. "Atas dasar?" tanya Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [TAMAT]
Ficção AdolescenteDimas Alif, seorang kapten basket di Universitas Gadjah Mada. Sikapnya yang ramah dan aktif berorganisasi membuatnya hampir dikenal oleh seluruh mahasiswa UGM. Namun itu dulu, sebelum suatu kejadian buruk menimpanya. Mampukah Alif mempertahankan gel...