"Jadi orang itu jangan terlalu baik! Nanti dimanfaatin baru tau rasa."
~ Alif ~
⭐️⭐️⭐️
"Angel!" panggil seseorang.
Angel dan Alif pun serentak menoleh ke sumber suara. Rupanya yang tadi memanggil Angel adalah Naomi.
Angel mengerutkan keningnya bingung. Karena baru kali ini, Angel dipanggil namanya, tidak dengan sebutan "kunyuk".
"Gimana lombanya? Sukses?" tanya Naomi.
Alif semakin bingung dengan gaya Naomi, sedikit mencurigakan. "Tumben peduli sama kita?" tanya Alif sinis.
"Emangnya nggak boleh peduli sama tim basket kuliah gue sendiri?" balas Naomi dengan pertanyaan.
Alif mendengus kesal. "Gimana, Ngel?" tanya Naomi lagi.
"Alhamdulillah, kita menang. Alif juga berhasil dapat gelar kapten basket terbaik tahun ini," jawab Angel.
"Widih.... Selamat ya! Gue seneng dengernya," ucap Naomi kegirangan.
"Eh! Bukannya lo berpihak sama si Eva busuk itu?!" sindir Alif.
Angel menyikut lengan Alif. "Nggak boleh gitu."
"Gue nggak berpihak sama dia. Lagian kan, gue juga udah jarang maen sama dia. Gue udah nggak klop lagi sama dia," jelas Naomi.
"Lo yakin? Atau ini cuma tipu muslihat lo doang?" ucap Alif menebak.
"Ssttt... Lo nggak boleh gitu sama temen lo sendiri," bisik Angel kepada Alif.
Alif berdecak kesal. "Lo itu jangan terlalu polos, Ngel! Jangan mau ditipu sama dia!"
Alif pun memutuskan untuk pergi berlatih kembali dengan timnya daripada otaknya harus mendidih karena perdebatan itu.
"Lo kenapa, Lif? Mukanya kusut gitu," tanya Kevin saat Alif tiba.
"Tuh! Liat aja di pinggir lapangan," ketus Alif kemudian berlalu.
Genta bingung melihat Alif melalui Kevin begitu saja, dia pun menghampiri Kevin. "Dia kenapa?" tanya Genta.
"Nggak tau, katanya suruh liat sendiri di pinggir lapangan," jawab Kevin seraya menyusuri lapangan.
Pandangan mereka berdua sama-sama berhenti di satu titik yang sama, yaitu Angel dan Naomi.
"Si Angel kenapa sama Naomi? Tapi kok keliatan biasa aja," gumam Genta.
"Kayanya kita harus hati-hati sama Naomi. Lo tau sendiri kan? Eva nggak bakalan tinggal diem kalo mangsanya belum luluh," ucap Kevin.
Genta menjawabnya dengan anggukan kepala. Sedangkan di sisi Angel sendiri, dia merasa menyayangkan sikap Alif terhadap Naomi.
"Maafin Alif, ya. Dia emang gitu orangnya," ucap Angel menyesal.
"Eh, gapapa kok. Lo nggak salah, nggak usah nyesel gitu. Btw, gue juga minta maaf kalo selama ini bully lo terus," sesal Naomi.
Angel tersenyum senang mendengar itu. "Udah gue maafin kok. Gue latih mereka dulu, ya."
Angel beranjak pergi meninggalkan Naomi untuk melatih tim basket. Naomi sendiri kembali sibuk dengan ponselnya.
📨Naomi
Tugas gue udah selesai.📨Anonymous
Oke, bagus!"Huft... Lebih baik gue pergi ke perpus aja, gerah di sini." Naomi pergi menuju perpus UGM.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [TAMAT]
Fiksi RemajaDimas Alif, seorang kapten basket di Universitas Gadjah Mada. Sikapnya yang ramah dan aktif berorganisasi membuatnya hampir dikenal oleh seluruh mahasiswa UGM. Namun itu dulu, sebelum suatu kejadian buruk menimpanya. Mampukah Alif mempertahankan gel...