Bagian 16

2.4K 129 19
                                    

"Ternyata benar. Kata terima kasih itu emang sulit diucapin setelah kata maaf,"

~ Angel ~

⭐️⭐️⭐️





Malam ini, Alif dan yang lainnya menghabiskan waktu bersama di sebuah restoran. Mereka membicarakan peristiwa tadi. "Baru kali ini, gue merasakan balas dendam yang luar biasa! Makasih, Dek, lo udah menyukseskan rencana gue," ucap Alif bahagia.

Risha tersenyum mendengar perkataan kakaknya itu. Terdengar lebih tulus dari biasanya.

"Iya. Tapi, gue nggak suka! Lo sok-sokan ngaku jadi pacar gue," ketus Angel.

"Kan itu rencana gue, Ngel. Seharusnya lo tau itu," ucap Alif.

"Lo nggak pernah bilang itu ke gue. Lo cuma minta gue buat nemenin lo dateng ke pestanya Eva. Bukan untuk bahan tipuan pembalasan dendam!" balas Angel mulai emosi.

"Lo jadi cewek peka dikit dong! Gue lagi kesusahan, seharusnya lo tolong. Atau jangan-jangan lo nggak ikhlas nolongin gue, huh! Lebih baik nggak usah bantuin sekalian," jawab Alif.

Risha dan Edwan semakin bingung. Bagaimana mereka akan melerai pertengkaran itu. Sedangkan Angel sendiri semakin tersulut emosi.

Brak!!

Angel memukul meja dengan keras. Suara itu menarik perhatian pengunjung restoran saat itu. Hingga mereka menjadi bahan tontonan.

"Seharusnya lo berterima kasih ke gue! Karena gue udah mau bantuin lo. Lo seharusnya sadar diri, adek lo dukung rencana lo biar diri lo sendiri itu seneng. Dia pengen liat lo bahagia, walaupun dia tau cara itu salah. Adek lo cuma minta satu, lo balik lagi kayak dulu. Udah, nggak lebih dari itu. Kalo tau gini akhirnya, lebih baik gue nggak nolongin lo dari awal. Gue nggak akan manggil Kak Viena buat ngobatin lo dan gue nggak bakalan dateng buat nemenin lo ke pestanya Eva kayak tadi. Dan satu lagi, jangan pernah lo minta bantuan ke gue lagi!" bentak Angel.

Dengan perasaan marah, Angel meninggalkan mereka bertiga. Risha dan Edwan terlihat semakin bingung.

Pada akhirnya, Edwan memutuskan untuk mengejar Angel dan berpesan pada Risha untuk menjaga Bang Alif.

Alif sendiri merasakan ada suatu hal aneh yang terjadi pada dirinya. Mungkin suatu ingatan lama yang muncul kembali.

* flashback mode on

"Hahaha!!! Lo lucu banget tadi, tapi juga malu-maluin sih."

"Heh! Adeknya kena musibah malah diketawain. Tolongin kek! Punggung gue sakit nih, mungkin kepentok meja tadi."

"Aelah... Cemen banget lu, katanya juara internasional kungfu."

"Banyak bacot lo! Bantuin oy!"

"Selowww!!! Sama abang sendiri pake kata bacot-bacotan segala."

"Eh, Bang! Lo sadar diri kek! Gue begini karena gue rela nolongin lo. Bang Alif seharusnya berterima kasih sama gue. Bukan kayak gini! Di saat gue kesakitan, lo malah ketawa lepas. Sakit, Bang! Sakit! Tolong bedain mana yang serius, mana yang bercanda. Kalo gini terus, jangan minta bantuan gue lagi!"

Kapten Basket [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang