"Gue nggak bisa balas budi kebaikan kalian secara langsung, gue cuma bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian,"
~ Risha ~
️⭐️⭐️⭐️
"Hm... Oke, setelah saya periksa, kamu ternyata amnesia. Kamu habis kecelakaan kan? Mungkin ada benturan keras di kepala kamu yang membuat kamu amnesia, tetapi itu hanya bersifat sementara saja," jelas Dr. Alvin.
Gue beneran amnesia? Jangan-jangan gue berubah karena ini, batin Alif.
"Tapi, kata adek saya... Saya itu berubah setelah mengalami kecelakaan," ucap Alif.
"Benar begitu? Kalo benar, sebaiknya kamu konsultasi ke psikolog. Di sana, kamu akan menemukan jawabannya," saran dokter.
Ini beneran gue harus pergi ke sana? Matilah gue, batin Alif pasrah.
"Sekarang kalian balik, tunggu di depan ruangan ini," bisik Angel ke Genta.
Genta segera menarik Kevin keluar diam-diam, sesuai perintah Angel. Ternyata tepat dugaan Angel, setelah ia berkata itu, Alif keluar ruangan.
Beruntung, Genta dan Kevin sampai tepat pada waktunya. "Gimana?" tanya Kevin.
"Gue harus ke psikolog," jawab Alif lesu.
"Psikolog? Ya udah, berangkat sekarang," ucap Genta bersemangat.
Alif tambah gelisah. "Tunggu! G-gue nggak bisa," ucap Alif menundukkan kepala.
"Kenapa?" tanya Genta.
"Dia punya pengalaman buruk waktu kecil," sahut Kevin.
Tiba-tiba, ingatan itu kembali masuk ke dalam otaknya.
"Pa... Alif ada tugas buat meneliti pekerjaan seseorang, anterin Alif ke psikolog ya."
"Kenapa ke psikolog? Pekerjaan papa nggak mau diteliti?"
"Kurang greget, pa. Alif maunya beda dari yang lain."
"Ya udah, yuk. Papa punya kenalan psikolog."
"Wahh... Ternyata ruangan psikolog itu luas, ya."
"Bentar ya, Nak... Papa panggilkan dulu."
"Haii... Aku Alif."
"Siapa kamu?! Kamu yang membunuh suamiku ya?! Akan kubunuh kau!!!"
"Aaa!!!"
Deg. Jantung Alif berdegup dengan kencang kala ingatan itu masuk ke dalam pikirannya.
"Lu gapapa?" tanya Genta cemas karena melihat Alif tak seimbang.
"Gue gapapa. Lain kali aja ya," jawab Alif.
"Sekarang aja, nanggung tau udah keluar kosan," ucap Genta.
Alif menggelengkan kepala. "Kepala gue sakit banget," ucapnya.
"Ya udah deh, lo anterin Alif sampe kosan, ya. Ntar gue jemput lo di sana, gue ada urusan," ucap Kevin kepada Genta sambil mengedipkan mata.
"Siap!" jawab Genta.
Genta dan Alif pun kembali ke kosan. Sedangkan Kevin pergi menemui Angel. "Gimana?" tanya Angel.
Kevin menggelengkan kepalanya lesu. Angel pun segera mengeluarkan handphonenya untuk menghubungi seseorang.
📱Angel is calling....
"Iya, Kak?" tanya Risha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [TAMAT]
أدب المراهقينDimas Alif, seorang kapten basket di Universitas Gadjah Mada. Sikapnya yang ramah dan aktif berorganisasi membuatnya hampir dikenal oleh seluruh mahasiswa UGM. Namun itu dulu, sebelum suatu kejadian buruk menimpanya. Mampukah Alif mempertahankan gel...