"Kita mah... Sukanya ngikut orang yang berpengalaman aja,"
~ Kevin ~
⭐️⭐️⭐️
"Guys! Bentar lagi jam 4, berarti bentar lagi kita bakalan tanding lawan Universitas Negeri Yogyakarta," ucap Rivano.
"Untuk pertandingan kali ini, Abi dan Wisnu akan main menggantikan Genta dan Fikri." Angel menunjuk Abi dan Wisnu.
"Hah?!" ucap Genta kaget.
"Ke-kenapa diganti, Coach?" tanya Alif bingung.
"Karena mereka nanti bisa membantu kalian untuk menyerang dan memblok lawan. Lagi pula, lawan kita cukup berat," jawab Rivano.
"Iya. Gue akui itu, kemampuan Abi lebih hebat dalam memblok lawan," sahut Fikri.
"Ya udah, mendingan kalian berdiskusi gimana strategi kalian nanti," suruh Nanda.
Alif pun mengumpulkan timnya untuk memberitahu strategi baru yang akan mereka gunakan. "Oke. Karena ada anggota tim yang ganti, kita ubah strategi kita. Abi sama Kevin memblok lawan, gue sama Wisnu yang menyerang lawan, sedangkan Adera tugas lo mengelabui lawan," jelas Alif.
Semua mengangguk paham. Tangan mereka pun kembali disatukan di tengah-tengah, "Tim UGM! BISA!!!"
Tim UGM pun berlari kecil memasuki lapangan saat wasit meniupkan peluit tanda untuk bersiap-siap.
"Pertandingan terdiri atas 4 ronde, apabila salah satu tim sudah unggul 3 poin, permainan berakhir. Paham?" tanya wasit.
Alif mengangguk paham, begitu juga dengan kapten basket dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Pritt!!! Bola basket melambung tinggi, Alif berhasil merebutnya. Dengan cekatan, Alif berhasil menerobos pertahanan lawan dibantu Adera dan Wisnu.
"Wisnu, three!" kode Alif.
Alif pun mengoper bola ke Wisnu, dengan cepat Wisnu menerimanya dan mengumpan kembali ke Adera untuk mencetak three point.
"Three point!" ucap wasit.
Alif berlari senang memeluk timnya, "Kerja bagus!"
Pertandingan pun kembali dimulai. Tim UGM mampu memimpin pertandingan di ronde pertama ini.
"Good job! Sekarang kita ganti strategi. Gue yang memblok lawan, Wisnu dan Adera serang lawan kita, Kevin dan Abi di posisi center," ucap Alif.
"Oke. Tapi, kalo si gundul itu masuk ke wilayah kita, gue bakalan blok dia," balas Adera.
"Lah... Enak banget lo ngomongnya si gundul," sahut Abi.
"Udahh... Kembali fokus ke pertandingan," lerai Alif.
Wasit pun memulai ronde yang kedua. Dan benar pemikiran Alif, tim UNY mengubah strategi mereka dengan memasukan "Si Gundul" yang dikenal mampu mencetak three point.
"D position!" teriak Alif.
Dengan sigap, Wisnu dan Adera membentuk formasi huruf D bersama Alif untuk memblok lawan. Dan lagi-lagi dengan mudahnya, Kevin berhasil meruntuhkan pertahanan UNY.
Abi yang dari tadi sudah menunggu di wilayah lawan akhirnya menerima umpan dari Kevin. Memang sebuah keberuntungan untuk UGM karena wilayah UNY tidak ada yang menjaganya. Jadi, tidak ada halangan lagi untuk Abi memasukkan bola.
Prittt!!! Wasit meniup peluit karena waktu telah berakhir. Ronde kedua kembali dimenangkan oleh UGM.
Tinggal satu ronde lagi untuk menentukan, apakah UNY mampu menyusul ketinggalan skor mereka atau tidak.
"Tinggal satu ronde lagi untuk kita menang. Tetap fokus ke pertandingan, buat UNY kalah telak!" Alif menyemangati timnya.
Rivano tetap membiarkan Wisnu dan Abi menggantikan posisi Fikri dan Genta. Pasalnya, dia pernah menghadapi permainan UNY.
Lagi-lagi wasit memanggil kedua tim untuk bertanding. "Ini adalah ronde terakhir. Jika tim UNY mampu memenangkan ronde ini, kita akan adakan ronde keempat. Jika tidak, tim UGM pemenangnya," ucap wasit.
Pritt!!! Kali ini kapten basket UNY mampu merebut bola terlebih dahulu.
Sangat disayangkan, Alif lupa mengubah strategi mereka. Karena itu tim UNY mampu mendobrak pertahanan mereka.
Alif pun memberikan kode kepada timnya dengan memutar kedua lengannya di depan dada untuk mengubah strategi cadangan.
Beruntung, mereka mampu memahami kode yang diberikan Alif. Jadi, UGM mampu menjaga skor mereka lebih tinggi dari UNY.
Di detik-detik terakhir, rupanya skor UGM dengan UNY seimbang, yaitu 20 : 20. Itu berarti mereka harus melakukan adu pinalti.
Bola pertama dari UNY mampu mencetak skor, begitu juga dengan bola pertama dari UGM.
Namun, bola kedua dari UNY gagal mencetak skor. Itu sebuah keuntungan untuk UGM. Bola kedua diambil alih oleh Alif.
"Semangat, Bang Alif!!" teriak Risha dan pendukung UGM.
Huft... Tenangkan diri, fokus sama bola ini, anggap saja lo itu pemain yang udah pro, batin Alif sambil men-drible bola basket perlahan.
"Gue doain bolanya kagak masuk," sumpah Eva dari bangku penonton.
"Iyap, jangan sampe mereka menang di babak ini," sahut Akmal.
Alif pun menembakkan bolanya dan... Masuk!
Kini giliran bola ketiga dari UNY untuk penentuan. Tim UGM mendadak tegang, berharap bola itu tidak masuk.
Dan rupanya, harapan mereka terwujud. Babak semifinal ini dimenangkan oleh UGM.
Mereka berlarian berhamburan menuju pos UGM merayakan kemenangan. Alif sendiri langsung berlari memeluk adiknya. "Ciee... Masuk babak final," ucap Risha senang.
"Iya, Alhamdulillah. Ini kan juga berkat doa lo, Dek." Alif tersenyum senang seraya mengacak-acak rambut Risha.
"Oke. Pertandingan final diadakan besok jam 10 pagi. Sekarang kita kembali ke hotel untuk istirahat," ucap Angel.
Tim basket UGM pun masuk ke dalam bus untuk kembali ke hotel. "Lo nggak sekamar sama si Edwan, kan?" tanya Alif curiga.
"Astajim! Ya nggak lah, Bang. Bang Alif mah... Negative thinking mulu," ketus Risha.
"Iya iya... Maaf. Terus sendirian di kamar?" tanya Alif.
"Bareng sama Kak Angel dan Kak Nanda," jawab Risha.
"Oh... Berarti Rivano sama Edwan?" tebak Alif.
"Sama bencong, Bang." Risha pun terkekeh kecil.
"Heh! Apaan tuh?! Masak gue sekamar sama bencong. No, lo disamain sama Bang Alif kayak bencong," sahut Edwan dari belakang mereka.
"Wahh... Nggak tau terima kasih nih, Bang Alif." Rivano berpura-pura marah.
"Eh, eh... Gue nggak bilang gitu. Si Edwan fitnah, dianya yang nambahin," ucap Alif tidak terima.
"Sstt... Apaan sih? Berisik banget," potong Angel.
"Ini, Kak... Bang Alif suka sama lo," sahut Risha.
"Eh, adek kamvret lo! Gue kapan bilangnya??? Dasar kutil rusa!" ketus Alif.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak melihat Alif teraniaya di dalam bus.
⭐️⭐️⭐️
To be continued....
Kapten Basket - Bagian 28 udah diupdate kemarin selasa, ya readers.
Kalo belum muncul, dihapus dulu ceritanya dari perpus, terus di add lagi. Kalo masih belum bisa, coba log out terus log in lagi 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Basket [TAMAT]
Fiksi RemajaDimas Alif, seorang kapten basket di Universitas Gadjah Mada. Sikapnya yang ramah dan aktif berorganisasi membuatnya hampir dikenal oleh seluruh mahasiswa UGM. Namun itu dulu, sebelum suatu kejadian buruk menimpanya. Mampukah Alif mempertahankan gel...