1. awalan

34.5K 1.8K 307
                                    

Mamas Jaka masih jadi mahasiswa yesss, ketceh lhooo, klo mahasiswa2nya macam mamas ini, aku mau lah tetibanya jadi dosen, atau asdos, atau org yg sekedar megangin spidol di pinggiran kelas cusss 😆😆😄 demi liat yg bening2

Jaka POV

"Ada yang masih kurang di mengerti?" Tanyaku ke arah anak perempuan berumur 14 tahun yang duduk di depanku.

Dirinya menatapku dengan tatapan seperti balik bertanya, emang kliatannya gue ngerti?

Aku menghela nafas panjang.

Sudah 6 kali pertemuan selama 2 minggu ini, tapi kulihat tidak terlalu banyak kemajuan yang berarti dari anak didikku yang satu ini.

Lain dengan adiknya yang dapat langsung menyerap pelajaran yang aku terangkan.

Tidak perlu sampai menghela nafas panjang berkali-kali seperti yang aku lakukan saat ini.

"Bagian mana yang kamu kurang ngerti Mitha?" Tanyaku mencoba bersabar.

"All" Jawabnya cepat.

Aku meringis.

"Kak Jaka udah jelasin 3 kali lho, masih kurang jelas juga?" Tanyaku.

Dirinya mengangguk.

"Kalau Nani, dia jelasin aku sampai 6 kali, itu juga aku belum ngerti, jadi you harus ulangi lagi, gak apa-apa aku masih belum ngantuk, waktu kita masih panjang" Katanya dengan suara yang terdengar bangga sambil melirik jam dinding di ruang belajarnya.

Aku mengusap wajahku.

6 kali diterangin masih belum ngerti juga?

Nani yang Mitha sebutkan itu adalah guru les private dirinya terdahulu, teman sekampusku. Nani memintaku untuk menggantikannya mengajar 2 anak didiknya yaitu Mitha dan adiknya karena Nani harus mengajar di tempat lain yang jaraknya berlawanan arah.

Nani tidak bisa merubah jadwal yang sudah ada, aku rasa sih Nani memintaku untuk mengajar Mitha karena dirinya sudah angkat tangan menghadapi anak perempuan yang sekarang sedang duduk dengan tenang sambil mencoret-coret bukunya membuat graffiti.

Sudah 2 jam aku di sini, menerangkan secara pelan dan sabar, untungnya aku sudah mengajar adiknya duluan, dan itu hanya menghabiskan waktu sejam saja. Totalnya sudah 3 jam aku duduk di sini.

Perutku terasa perih karena sudah lewat jam makan malam, tadi sih aku dapat asupan potongan buah-buahan dan air sirup, tapi itu sudah 3 jam yang lalu, ku lirik miris piring yang sudah kosong.

Kalau saja aku tidak membutuhkan uang, tidak akan aku ambil tawaran dari Nani, sayangnya keuangan ku saat ini tidak bisa menolak tawarannya yang menggiurkan.

Menggiurkan karena bayarannya 2 kali lipat dari harga yang pernah Nani sebutkan di awal dirinya menawarkan ku pekerjaan les private ini.

Aku rasa orang tuanya Mitha pun sudah angkat tangan karena belum ada 2 bulan, Mitha sudah berganti-ganti guru les.

Nasib anak kuliahan yang harus membiayai kuliahnya sendiri, ya begini deh. Walaupun kepala jadi makin pusing mencari cara agar menerangkan pelajaran yang dapat di serap oleh Mitha.

Perlu nguras otak lagi nih biar gak sampe 3 kali nerangin, dan jangan sampe malah 6 kali neranginnya.

Sabar Jak sabar.

Terbesit keinginan untuk mendapatkan uang banyak secara instan, macam jadi pria simatupang, tapi kalau nanti dapat panggilan klien yang gak taunya dosen sendiri gimana coba?

don't tease my bodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang