Keesokan harinya.
"IEL, jahat bgt sih loe kmrn lempar sepatu ify tinggi bgt" kata sivia pagi itu ketika Iel baru aja meletakan tasnya di mejanya. Saat itu kelas msh sepi. Anak2 lain blm byk yg datang. Bbrp anak yg sdh datang duduk2 diluar kelas. Hanya ada via dan iel disana.
"Sapa suruh ngelempar sepatu ke kepala gw?? Lagian knp jg elo yg sewot..." sahut Iel santai.
"dia kan sahabat gw, gw berhak dong marah sama loe!!" sahut via.
"So?? Sepatunya udah dapet kan??" kata iel dan dia bangkit berdiri, "dan skrg ga ada yg perlu dimasalahkan lg kan tuan putri sok kuasa??!" kata iel pelan tepat di muka via.
Iel menatap via tajam. Via balik menatap Iel. Via merasa hatinya berdesir ketika menatap mata iel. Blm pernah ia merasakan hal ini. Rasa apakah ini??? Iel pun berlalu pergi dg dingin meninggalkan Via yg diam terpaku disana. Dia sedang memikirkan sesuatu yg baru datang tiba2 dihatinya. Bukan rasa marah dan kesal yg td menyelimuti dirinya sebelumnya, tp sesuatu yg dia tak tau apa itu.
--------------------------------------------
Tettt...tettt... bel pulang sekolah berbunyi. Anak2 langsung membereskan peralatan sekolahnya dan berhamburan keluar kelas. Via memandang diam2 sesosok anak yg keluar kls sambil bercanda dg ke3 temannya. 'Ah.. ngapain sih gw jd mikirin dia, ga penting bgt... mungkin perasaan itu bkn apa2' batin via.
"woi!! Via, ngeliatin apaan lo?" kejut sila sambil melihat kearah pandangan via
"eh.. ga liat apa2 kok.."kata via yg langsung pura2 membereskan tasnya.
"via, ify, kalian jd kan nonton DVD di rmh aku???" Tanya sila
"eh, pd mau ngapain?? gw ga diajak???" Tanya septian yg tiba2 nongol.
"sapa suruh kemaren ngambek, trus pulang duluan??" kata sila
"ya, sorry deh.. kalian jg sih..."
"tian.., jgn mulai lg deh..." sahut via
"iya.. terserah deh.. jd gw diajak ga??"
"boleh... asal...." Kata sila menggantung
"asal apa sil??" Tanya tian penasaran
"asal loe mau bawain tas kita bertiga ke mobil aku"
"waduh... nggak..nggak.... berat bu.." protes tian
"ya udah kl ga mau..."
"ya udah deh, gw mau, tp dirumah loe banyak makanan kan. Energi gw pasti terkuras habis nih hbs ngangkat tas2 loe pada.."
"dasar loe, makanan aja dipikirin. Tenang, byk kok..." kata sila sambil ngasih tasnya ke tian. Via pun langsung gantungin tasnya leher tian
"tian baik bgt sih loe.." kata via dg tersenyum sambil nyubit pipi tembem tian.
"waduh, sakit tau.. ga usah pake nyubit segala dong..." omel tian sambil ngelus2 pipinya, "eh fy, sini tas loe.."
"ga usah deh. Ntar tas gw loe lempar ke pohon lg ky iel kemaren" kata ify dg nada bercanda
"ga bakal deh.. ga percaya amat sama temen.. tp kl ga mau jg gpp sih, rumayan mengurangi beban, hehe..." sahut tian
"ga usah, gw bisa bawa sendiri kok..." kata ify
"wah.. makasih fy, dr dulu loe emang temen gw yg paling pengertian.." kata tian seneng.
"tp gw mau ke toilet dulu nih bentar kalian duluan aja ke mobil, ntar gw nyusul" kata ify lg
"ya udah kami tunggu ya..." kata sila
"eh, tian tolong bawain tas gw ya sekalian, hehehe..." kata ify
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionPROMISE Karya : Tri Mustikawaty NOTE : Tulisan ini murni milik Tri Mustikawaty. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pengarang. Kami tidak akan...