tett...tetttt... tanda waktunya istirahat berbunyi. Sebagian besar anak2 langsung berhamburan keluar utk segera menikmati waktu istirahatnya, tp sebagian lainnya msh terlihat bersabar, meluangkan sedikit waktunya utk membereskan buku2 pelajaran, termasuk jg Zahra yg terlihat sedang membereskan buku2nya. Dia menoleh ke arah luar, dimana rahmi dan angel sdh menunggunya di depan pintu kls. Angel dan rahmi memang beda kls dg zahra, tp zahra cukup akrab dg rahmi krn dulu sempat sekelas. Sedangkan angel memang selalu bersama rahmi, teman sekaligus saudaranya dipanti asuhan. Zahra lalu ngasih kode buat nungguin dia krn msh berberes. Rahmi dan angel pun mengangguk dan menunggu berdiri di depan pintu kls.
"hei!! Jgn berdiri di depan pintu gini donk!!! Ngalang2in org lewat aja!!" teriak sila yg ingin keluar kelas saat itu. Lalu dia mendorong rahmi dan angel dg sedikit kasar. Angel sampai menjatuhkan kotak bekal yg dibawanya dan jatuh tepat di hadapan ify yg baru keluar kelas.
"kotak makanan siapa nih???" Tanya ify. Angel dg cepat merebutnya dr tangan ify.
"ihh.. msh bawa bekal??? Kuno bgt sih..." ledek via tiba2 dr belakang.
"gmn sih vi, loe lupa?? diakan cuma anak panti... mana mungkin punya uang lbh buat jajan dikantin... hehe..." ledek sila santai. Muka angel terlihat sedikit memerah krn merasa tersinggung dg ucapan sila. Dia hanya mampu menggeram, tp ttp diam tanpa berani melawannya. Tp, matanya menatap sila tajam.
"eh, knp loe melotot gitu!! Ga terima??!!" tantang sila yg merasa tak nyaman dg tatapan dingin angel.
"eh!! Ga bisa ya, ngomong rada lembutan dikit???!!" sengit zahra yg segera dtg stlh melihat teman2nya mulai jd bahan ledekan gank gaul, "Yuk gel, mi, kita pergi aja! Kita ga usah ngeladenin mrk!!!" ajak zahra. Lalu zahra, rahmi dan angel pergi menjauh.
"loe gpp kan gel??? Udah jgn dengerin mrk... bekal loe ga kalah enak kok dr makanan kantin..." hibur zahra kpd angel terlihat msh terlihat marah.
"sil... ngapain sih ngata2in mrk... kasian kan?? Ntar dosa lho nyakitin hati anak yatim!!" tegor ify setelah angel dkk pergi.
"udah deh loe fy, ga usah sok berhati malaikat gitu!! Kita kan cuma becanda, biasa aja kali" sahut sila cuek sambil berjalan lbh dulu di depan menuju kantin. Ify yg berjalan bersampingan dg tian hanya saling pandang.
"maklum deh fy... sila kan lg berhati monster.. bentar lg tanduknya pasti tumbuh tuh.. hihi.." bisik tian ke ify pelan agar ga kedengeran sila. Ify langsung ikut ngikik, ketawa kecil dengar gurauan tian.
"eh, kalian lg ngetawain apaan???!! Tanya sila galak. Tian dan ify langsung diem, lalu nyengir.
"eh?? Gpp kok, sil... eh, udah ah, cepet deh jlnnya, gw udah laper nih!!!" sahut tian cepet sambil mendorong temen2nya utk berjalan lbh cepat ke arah kantin.
-----------()---------------
sedangkan itu di taman sekolah...
"debo knp biet, kok dr td senyum2 sendiri?? Lg gini ya??" Tanya irsyad sambil membentuk garis miring dg jari telunjuknya ke jidatnya.
Saat itu, irsyad, obiet dan debo sdg duduk2 di taman sekolah. Debo dr td emg terlihat asik mengelamun sendiri, tanpa menghiraukan obiet dan irsyad yg asyik ngobrol. Obiet yg mendengar pertanyaan irsyad cuma tersenyum dan memandang ke sampingnya, dimana debo sedang duduk termangu, bertompang tangan sambil sesekali menyunggingkan senyumannya. Matanya menatap lurus dg hampa. Obiet hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"di panti bakal ada orang yg mau ngadopsi, hari minggu besok orangnya mau datang melihat anak2 panti. Semenjak tau hal ini, debo emg sering gini. Lg berhayal ria kali. Hehe..." jelas obiet. Mulut Irsyad membulat, dan mengangguk tanpa paham. Kemudian bibirnya menyungging jahil dan lalu mendekati debo.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionPROMISE Karya : Tri Mustikawaty NOTE : Tulisan ini murni milik Tri Mustikawaty. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pengarang. Kami tidak akan...