"Oik loe kok datang sama dia???"
"irsyad??? Dayat???" kata cakka msh kaget.
"kak irsyad kok nyambut tamu gitu???" protes gadis itu. Ternyata cewe yg ditabrak cakka itu bernama oik. Dan cowo yg menyambut mrk di sanggar adalah irsyad dan Dayat. Dayat tak bereaksi apa2, hanya terdiam melihat kehadiran cakka. Tp dia tiba2 panik ketika mendapati oik datang dg keadaan luka2.
"Oik, kok bisa luka2 gini?? Cakka!! lo apain adik gw???!" seru dayat sambil bergegas mendekati oik dan memeriksa luka oik.
"ohh, jd ini temen kakak ya???" Tanya oik ke dayat.
"ohh, jd dia adik loe yat?? Sorry, td gw ga sengaja nabrak dia"
"jd loe nabrak adik gw???!" teriak dayat. Dayat terlihat sudah ingin memukul cakka, tp di tahan oik.
"udah, kak!! Aku gpp kok... td aku jg kok yg salah, jln ga liat2. lagian dia jg udah mau nganterin oik kesini. Dia jg luka tuh, kasian kan"
"oke..oke... sorry, gw emosi, ya sudah, oik cepat masuk ke dalam!!" kata dayat akhirnya. Oik pun msk ke dlm dg dituntun dayat, diiringi irsyad. Cakka hanya terdiam tepaku di depan pintu.
"eh, ngapain lo diam disitu?? Mau jd maskot selamat datang?? Cepet masuk!! Klo luka loe dibiarin, bisa infeksi lho..." kata irsyad kemudian. Cakka pun dg rasa canggung masuk ke dlm sanggar.
Sanggar itu adlh rmh bertingkat 2. Lantai bwh hanya ruang besar yg disekat2 dg papan, membaginya jd bbrp ruangan. Bag.belakangnya berfungsi sbg dapur. Tak byk ruang yg ada disana. Bagian depan, yg berfungsi sbg ruang tamu, hanya ada 1 set meja tamu yg warnanya sdh agak kusam. Ada tangga di samping ruang tamu itu, menuju lantai atas yg terdpt bbrp kamar. Stlh ruang tamu, di ruang berikutnya, 2 kali lbh luas dr ruang tamu td, nampak ruang duduk yg bisa dg mudah dilihat dr ruang tamu krn hanya bersekat papan setinggi sekitar 1 meter lbh. Di dlm sana ada 1 lemari yg penuh terisi buku2 dan belasan meja lesehan kecil yg berjejer di tengah ruangan. Di dinding tergantung sebuah papan tulis. Lantainya dilapisi karpet tipis, hanya sekedar utk melindungi dr dinginnya ubin. Di pojok ruang, tersusun bbrp gitar, satu keyboard dan drum, dan bbrp alat musik lainnya. Di dlm sana ada zahra yg terlihat sedang membereskan buku2. Dia kaget melihat oik dtg dlm keadaan begitu. Tp dia lebih kaget lg ketika melihat ada cakka di sana.
"Cakka??! Kok bisa dsni??"
"udah ra, tahan dulu penasaran lo... mending skrg lo ambilin kotak P3K gih..." minta dayat sambil mendudukan oik di sebuah kursi. Zahra pun segera mengambil kotak P3K, sedangkan dayat kemudian pergi ke dapur untuk mengambil air untuk membersihkan luka adiknya.
"ntar ya, kakak ngambil air buat bersihin luka.... Cakka, lo jg duduk, jgn diam berdiri di situ aja!!" kata dayat sambil berjalan ke arah dapur.
"kakak gpp??" Tanya oik sambil memperhatikan cakka dg seksama. "ohh, gpp kok" sahut cakka sambil duduk di samping oik.
"jd kakak temennya kak dayat, kak irsyad, sama kak zahra??"
"ohh, iya. Mrk sekelas sama aku" jwb cakka.
"harusnya aku td manggil kaka ya... hehe..."
"ah, gpp kok... panggil aja aku cakka, nama km td siapa??? Oki???"
"ihh, bukan... itu sih artis... nama aku O-I-K, OIK"
"oh iya, oik... lucu ya... ky org jepang... oik!! Arigato gozaimas!! Oik!! Haha..."
"ihh... itu sih hai'!! Bkn oik!!! Gmn sih..." rajuk oik. Sambil terus menggoda oik, Cakka trs tertawa geli liat oik yg merajuk ky anak kecil. Ga lama berselang zahra datang membawa obat2an dan di belakangnya muncul dayat membawa sebaskom air bersih. Cakka diem, berhenti menggoda oik. Dayat duduk di dekat oik dan langsung mengobati lukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionPROMISE Karya : Tri Mustikawaty NOTE : Tulisan ini murni milik Tri Mustikawaty. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pengarang. Kami tidak akan...