Iel, sion dan riko tak dapat bergerak dan bersuara dalam bekapan kuat orang-orang di blkg mereka tersebut. mereka bertiga langsung terserang ketakutan hebat, karena tak tau siapa yang membekap mereka. Mungkin preman tadi, mungkin orang lain yang mungkin juga penjahat lainnya. Apalagi mereka ber-3 masing-masing tak bisa saling berkomunikasi karena ditarik ke tempat berbeda.
"diem dan jangan berontak kalau loe mau aman" bisik orang yang membekap iel. Keringat dingin langsung membanjiri tubuh iel. Mungkin dia bakal selamat dari Satpol PP di hadapannya, tapi dia sekarang gugup dan takut, karena dia tidak tau siapa orang yang dibelakangnya. Tak lama, terdengar suara langkah-langkah kantip.
"kamun larinya anak-anak itu??!" kata salah satu petugas Satpol PP
"kamu cari lebih dalam, biar aku cari kesana" kata petugas satunya lagi. Petugas-tugas Satpol PP itu lalu beranjak pergi.
Suasana kemudian kembali sunyi senyap. Tak ada lagi terdengar bunyi langkah-langkah dan orang-orang berlarian. Tak lama, tangan yang membekap mulut iel melepaskan bekapannya. orang itu lalu melangkah lebih dulu keluar. Iel mengikuti orang itu keluar. Setelah iel berdiri di tempat yang lebih terang, baru lah iel tau siapa yang membekapnya tadi.
Di depannya sudah berdiri dayat dengan pandangan dinginnya ke iel. Dan dsn juga sudah ada irsyad dan juga riko yang sudah berdiri disampingnya. Tak lama keluar sion yang di dorong kasar dari dalam kios. Sion terjerembab jatuh di dekat kaki iel. Iel refleks menghindar.
"ngapain kalian disini??!!" bentak orang yang mendorong sion. dari dalam kios itu keluarlah orang yang mereka buru-buru dari tadi, Cakka. Sion berdiri dan langsung mendorong cakka dengan emosi.
"loe yang seharusnya gue tanya, ngapain loe disini???!! jadi ini yang loe rahasiain dari kita selama ini??!!!" tantang sion. Cakka lalu menarik dan mencengkram kerah baju sion. sekarang mereka sudah berhadapan, beradu muka, sehingga tinggal berjarak tak lebih dari 10 senti.
"HAK gue ngapain aja dan APA HAK LOE buat melanggar privasi gue!!! Kalian GA BERHAK ngikutin gue!!" teriak cakka tepat di depan muka sion.
"jadi loe pikir gitu?!!" teriak sion juga. Sion sudah tampak ingin melayangkan pukulannya ke wajah cakka, tapi riko dengan sigap langsung menahan sion dan irsyad menarik cakka agak menjauh. Iel lalu menengahi keduanya.
"cakka!! Sion!! Cukup!!!" teriak iel diantara sion dan cakka yang terlihat sudah sangat ingin saling tonjok itu.
"gue ga ngerti apa masalah kalian, tapi mending kita cari tempat yang aman sekarang. Mending kalian semua ikut gue ke sanggar, kita bicarain baik-baik dsn. Oke??" ajak dayat berkepala dingin.
---------------- --------------------
iel, sion, dan riko akhirnya mengikuti dayat, irsyad, dan cakka ke sanggar. Sepanjang perjalanan mereka, tak ada satupun kata yang terucap dari ke-6 cowo itu. Apalagi sion dan cakka yang tak mau saling pandang dan berjalan berjauhan. Persahabatan hangat mereka selama ini sepertinya tidak muncul dan menyentuh sedikitpun di hati mereka saat itu. Kini yang tersisa hanya sebuah kedinginan dan penuh aroma permusuhan. Tak lama kemudian mereka sampai di sanggar angkasa. Dayat langsung disambut pelukan kuatir dari oik.
"kakak dari mana aja sih, dari tadi dicariin ga kelihatan, di tanya sama anak-anak lain juga ga ada yang tau. Apalagi kak cakka kan belum pernah ngadapin kalau ada pembersihan dari Satpol PP. Oik kira pada ketangkap. Oik kan jadi khawatir kak..." kata oik dengan sedikit uraian air mata.
"aduh... jangan nangis dong ik, ntar luntur lho cakepnya, aa dayat sama aa cakka kan udah pulang nih, tapi aa irsyad kok ga ditanyain??" kata irsyad dengan nada agak becanda.
"ihh.. apaan sih ka irsyad..." sahut oik sedikit manja sambil menghapus air matanya. Irsyad cuma tersenyum jail dan masuk ke dalam rumah.
"kakak gpp kok ik, semua baik-baik aja kok," kata dayat nenangin oik. "Cuma yang ini aja nih, ada masalah sedikit..." sambung dayat sambil melirik ke arah cakka dkk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionPROMISE Karya : Tri Mustikawaty NOTE : Tulisan ini murni milik Tri Mustikawaty. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pengarang. Kami tidak akan...