Setelah kejadian perjanjian dengan pak hanny, ify mulai intensif mengajari iel matematika. Iel yang setelah ditekan ify dengan sedemikian rupa, akhirnya mau berjanji akan serius dan meluangkan waktunya setiap sepulang sekolah untuk belajar. Dan iel sekarang tampaknya agak menyesal menyetujui perjanjian itu, karena waktu belajar mereka benar-benar padat sehingga iel tak bisa lagi main-main dan hanya punya waktu istirahat di malam hari setelah mereka kelar belajar.
Setelah 3 hari menjalani rutinitas luar biasa padat itu, iel terlihat mulai loyo, kehabisan tenaga, seperti saat istirahat di sekolah waktu itu. Dia cuma duduk-duduk sendirian dipinggir lapangan, menonton sion yang sedang main basket dengan anak-anak yang lainnya. Riko dan cakka tidak sedang bersama mereka saat itu karena sedang ke kantin. Tak lama sion menghampiri iel dan meneguk air mineral milik iel yang tak banyak di sentuh pemiliknya.
"gue abisin ya yel..." kata sion. Iel mengangguk pelan.
"ga ikut main yel???" Tanya sion sambil meneguk tandas minuman iel. Iel cuma menggumam ga jelas. Sion lalu ikut duduk-duduk di pinggir lapangan itu, melepas penat sambil melihat anak-anak lainnya main basket.
"riko sama cakka belum balik dari kantin ya?" tanya sion ke iel. Iel kembali lagi, hanya menyahut dengan gumaman yang ga jelas.
"yel, loe ngerasa aneh ga sama sikap cakka akhir-akhir ini??" Tanya sion kepada iel.
"kaya ada yang disembunyiin dia gitu... gimana menurut loe???" sambung sion lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari lapangan. Iel tidak menjawab juga. Sion memandang heran ke iel yang dari tadi membisu.
"iel!! Loe dengerin gue ga sih??!!" teriak sion tepat di depan kuping iel karena iel ga menghiraukannya. Iel terlonjak kaget dan bales teriak, "ga usah teriak, gue ga budek!!!".
"habis loe diajak ngobrol ga nyahut-nyahut dari tadi..." sahut sion.
Iel memang dari tadi agak kurang focus, dampak kurang tidur malem sebelumnya. Entah mengapa dia malam sebelumnya ga bisa tidur tenang karena selalu mimpi buruk. Mulai dari mimpi rumus-rumus mtk yang ngejar-ngejar dia, pak hanny yang tiba-tiba jadi monster berkepala seratus yang selalu nyemburin api ketika dia salah jawab pertanyaan beliau, sampai mimpi dikejar-kejar guru-guru SD dia yang galak dulu, yang mukanya jadi 100 kali lipat lebih serem dan sambil bawa-bawa pisau, ngancem mau nyate dia kalau dapet nilai rendah lagi. Dan iel yakin 1000% ini akibat dari perjanjiannya dengan pak hanny dan ulah ify yang 2 hari itu udah nyiksa dia dengan maksa dia belajar mtk terus dari siang sampai malem, sampai bikin dia pusing, stress dan mimpi buruk malamnya. sekarang iel mencoba mbh fokus dengan sion yang ada di sampingnya.
"sorry.. sorry..., ngomongin apa loe tadi??" kata iel.
"itu lho cakka akhir-akhir ini rada aneh, kaya nyembunyiin sesuatu dari kita"
"maksudnya???"
"coba loe perhatiin. sekarang sikap cakka sama dayat dkk, trus obiet dll, rada manisan. Bahkan kemaren, inget loe kan, cakka keliatan gusar banget waktu gue ngisengin debo. Padahal biasanya juga nyantei aja. gue jadi ngerasa kehilangan patner buat ngeledek mereka... Trus satu lagi, loe ga ngerasa aneh gitu zahra, irsyad, debo, dkk mukanya ga jutek lagi sama cakka, tapi sama kita-kita masih...." papar sion
"ahh, perasaan loe aja kali...tapi iya juga sihh, kalau diajak jalan suka ngindar, alasan ada apalah gitu" sahut iel
"itu juga satu lagi kejanggalan cakka, tapi kalau hal itu... loe juga sama akhir-akhir ini!! Suka ngilang duluan kalau pulang sekolah" kata sion sambil mandang curiga ke iel
"oh, itu kan.. anu.. gue lagi ada bisnis maha penting, ntar lah kalau udah waktunya gue kasih tau" jawab iel sedikit gugup.
"ayo!! Mau main rahasiaan juga ya loe..."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Teen FictionPROMISE Karya : Tri Mustikawaty NOTE : Tulisan ini murni milik Tri Mustikawaty. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pengarang. Kami tidak akan...