siang itu, di bis kota yg penuh sesak...
"biet, loe msh ingat sama bapak ibu loe ga? Tanya debo membuka pembicaraan.
"emg, knp jd tiba2 nanya begini??" jwb obiet heran
"gara ucapan sion td, gw jd ingat sama kenangan manis bersama ibu dulu. Ingat senyumnya, ingat belaiannya. Ini makin bikin gw sedih biet. Sedih krn mengingatkan gw pd kenyataan kl ibu sdh ga ada dan gw ga bisa ngerasain itu lg. Gw mau ngelupain itu semua" kata debo dg raut muka sedih. Obiet menatap mata debo dalam2. Dia bisa melihat sinar kesedihan yg mendalam di mata debo.
"de, seharusnya loe bersyukur bisa punya kenangan sama ibu loe. Bersyukur krn loe punya gambaran muka ibu loe, walau itu semua bikin km sedih" nasehat obiet. 'Ga ky gw yg udah ditinggal di panti sejak aku baru lahir dan ga punya kenangan apa2 dr ibu kandungku sendiri' batin obiet dlm hati.
"tp klo gw ingat terus, gw ga bisa ngilangin rasa sedih itu" sambung deb
"lo ga perlu ngelupain itu semua. Gw yakin ibu loe bakal sedih kl anaknya ngelupain kenangan indah tsb, krn cuma itu yg bisa dia tinggalkan di diri anaknya agar anaknya selalu bisa merasakan kehadirannya, merasakan kasih sayangnya, merasakan kehangatannya, merasakan perlindungannya, walau dirinya udah ga ada" kata obiet. Mata obiet menerawang keluar jendela. 'ibu knp engkau tidak memberikan ku kenangan itu'. Obiet menghela nafas dan ngelanjutin perkataannya.
"yg perlu loe lakuin cuma jadikan kenangan itu sbg penghibur, bkn kesedihan krn loe ngerasa kehilangan yg mendalam. Ibu loe ga akan pernah benar2 ninggalin, krn dia terus menemani loe di setiap kenangan yg loe ingat." Kata Obiet sambil menatap lembut debo. "dan Rasakan itu sbg bentuk kehadirannya dlm hati loe" kata obiet lg sambil nunjuk dada debo.
Debo memandang kagum sahabat yg udah dianggap saudara olehnya itu. 'Ya obiet memang benar, aku ga mau kehilangan ibu untuk kedua kalinya. Maaf kan aku bu...' batin debo di hatinya.
"mungkin loe benar biet. Ga seharusnya gw melupakan itu semua. Makasih ya biet..."
"ga perlu berterima kasih, itukan gunanya sahabat. Jd semangat donk!!" kata obiet menyemangati debo. Obiet tersenyum tipis, senang bisa bikin kesedihan sahabatnya sedikit terobati, walau hatinya jg menyimpan sedikit kegundahan.
----------- ----------------------------
di panti....
"ka obiet sama ka debo kok baru pulang?? Ka angel sama ka rahmi aja udah lama pulang..." kata seorang anak yg berumur sekitar 7, menyambut obiet dan debo dg manja.
"maaf yan, kaka baru pulang, td kaka ada tugas piket dulu, jd pulangnya agak belakangan" kata obiet lembut
"tau ga kak, td iyan baru dpt temen. Namanya bastian. Dia kesini sama papanya. Anaknya baik deh.." cerita iyan.
"mereka siapa yan? ngapain kesini??" Tanya debo
"ga tau, tp kata bastian td, papanya mau cariin bastian kaka dsn" kata iyan polos. debo dan obiet saling pandang, dan mereka tersenyum.
"ada calon orang tua baru!!!" seru obiet dan debo bareng. Tak lama kemudian pikiran debo dan obiet sdh terbang terbawa ke alam khayalan masing2. Dan lalu mrk masuk kedlm rumah. Di dlm terlihat rahmi dan angel membantu juru masak panti menyiapkan makan siang. Melihat debo dan obiet datang rahmi langsung menghampiri mrk.
"eh, kalian udah tau blm, katanya bakal ada orang yg mau ngadopsi kita."
"oh.. udah sih, td iyan udah cerita" kata obiet
"wah, siapa ya yg bakal diadopsi??"
"klo gw sih mau bgt punya orang tua lg meski pasti berat ninggalin temen2 dipanti ini" kata debo
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
Roman pour AdolescentsPROMISE Karya : Tri Mustikawaty NOTE : Tulisan ini murni milik Tri Mustikawaty. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pengarang. Kami tidak akan...