Earphone

92 15 15
                                    

Hiruk pikuk suasana sekitar tak bisa membuat lelaki jangkung bernama Baek Juho itu tergerak. Ia masih tetap pada posisi awal. Duduk dengan mata terpejam, dan juga dengan kedua telinganya yang tersumpal oleh earphone.

"Anak haram,"

"Tidak tau malu"

"Masuk sekolah ini juga karena Beasiswa"

"Sampah sekolah Hanlim!"

Juho menelan ludahnya pelan, ia membuka matanya perlahan dan melihat ke sekitar tempat ia duduk. Diperhatikannya satu persatu murid SMA yang sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka. Ia menyeringai, matanya menatap tajam kepada siapa saja yang menganggapnya remeh.

Ia sedari tadi duduk di samping gerbang sekolah, dengan earphone yang terpasang dikedua lubang telinganya. Sesuap nasi mulai ia sendok untuk masuk ke dalam mulutnya, entah kenapa makan siangnya terasa hambar.

"Ju!"
Terkejut akan suara nyaring yang tepat di depan telinganya, ia sampai tersedak makan siang yang sedang ia kunyah.

"Eh? Maaf Ju, kukira volume musikmu besar. Jadi ya, aku teriak saja" di akhiri dengan kekehan, Rowoon memandang Juho dengan tatapan bersalahnya. Ia memberikan botol air mineral miliknya kepada Juho. "Not sound again?"

Setelah menegak air mineral, Juho mengusap sisa-sisa air di sudut bibirnya. Ia mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Rowoon padanya.

"Sabar, Ju. Ada aku disini"

"Thanks, bro."

~ Finish ~

Pendek banget ini kan ya? :v
Semoga friendship mereka terasa (?) dihati pembaca /eak

See you next story👋

080118

SF9 FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang