Jaeyoon menegakkan sedikit bahunya, sedikit tidak nyaman karena terlalu lama duduk menghadap layar monitor. Menghela nafas perlahan, ia merasa sudah sangat lelah karena pekerjaannya belum juga selesai.
“Oppa” untuk kesekian kalinya suara manis itu memanggil Jaeyoon dengan pelan dan hangat, mencoba mengingatkan ia bahwa hari sudah semakin larut malam dan ia harus segera mengistirahatkan tubuhnya. “Ya sayang?” Jaeyoon menjawab. Wanita manis itu mendekat padanya dan duduk di sofa yang sama dengannya, duduk di sampingnya. “Apa masih belum selesai juga? Kau perlu istirahat oppa.” ujar sang wanita. Jaeyoon mengangguk dan memberikan senyum tipis kepada istrinya, mencoba terlihat tidak kelelahan karena takut mengkhawatirkan sang istri.
“Ya sudah, aku temani saja sampai selesai.” senyuman tersungging di bibir keduanya, terpancar rasa sayang yang mendalam dari tatapan keduanya—manis sekali.
Udara malam yang semakin dingin itu masuk melalui celah-celah jendela rumah Jaeyoon, menusuk kulit putih pucat nya dan mengakibatkan rasa menggigil itu hadir.
Ia menengok ke samping kirinya, melihat keadaan sang istri yang sudah beberapa saat yang lalu tidak mengeluarkan suara. Jaeyoon terkikik geli melihat istrinya sudah tertidur pulas di samping dengan posisi menyandar pada ujung sofa. Merasa kasihan, ia menarik tubuh istrinya, membawa tubuh kurus itu kedalam pelukannya, menyandarkan kepala kecil itu di dadanya dan mencoba mempernyaman posisi tidur sang istri.
“Dasar, katanya mau menemani sampai selesai” di akhiri dengan kekehan, Jaeyoon mengecup pucuk kepala sang istri.
Kembali ia berkutat dengan komputer di hadapannya. Walaupun saat ini lebih sulit mengerjakannya karena lengan kirinya ia gunakan untuk memeluk sang istri. Ia tak menghiraukan itu, ia harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan segera pergi ke kamar. Ia tidak tega melihat Nayoung tidur dengan posisi tidak nyaman dan dingin seperti itu. Ia harus segera menyelesaikannya.
“Hngg” Nayoung menggeliat di dalam pelukan Jaeyoon, membuat mata Jaeyoon pun jadi teralih menatap istrinya. “Maaf oppa, aku malah tertidur seperti ini” Nayoung berkata dengan nada rasa bersalahnya, lalu ia menegakkan tubuhnya agar tidak mengganggu kegiatan Jaeyoon dengan bersandar di dada pria itu.
“Tidak apa, tidur saja kalau mengantuk. Sebentar lagi oppa selesai.” Jaeyoon mengelus surai panjang Nayoung dan menyunggingkan senyumannya. Bukannya menurut suami, Nayoung malah menggeleng. “Tidak, aku temani saja. Aku janji tidak akan tertidur lagi.” sebuah kecupan manis mendarat di bibir Jaeyoon, wanita itu pelaku nya—Nayoung.
“Semangat sayang” lalu keduanya pun hanyut ke dalam tatapannya masing-masing dan memulai ciuman beserta lumatan-lumatan manis sebagai obat agar tetap terjaga.
Malam yang dingin, namun juga hangat di saat yang bersamaan. Ciuman manis menghangatkan keduanya.
~ Finish ~
Ini sebenernya cerita mengarah kemana?😂
Apa ini efek karena sering nonton drama pengantin baru?😂
Duh lupakan Ehehe290918
KAMU SEDANG MEMBACA
SF9 Fanfiction
FanfictionBeberapa fanfiction dengan Cast member SF9 (Sensational Feeling Nine) Dari yang tertua hingga yang termuda. Tapi nggak urut, yaa.. Aku bikinnya Random^^ First publish -- Desember 2016 Oleh : Widia Lorensa