'Hari Ke-Sepuluh'Hari ini keenam gadis tak waras itu sudah duduk santai di tukang batagor yang letaknya tepat bersebrangan dengan sekolah mereka.
Awalnya mereka hendak ingin pulang kerumah masing-masing, tapi Joy langsung merengek katanya tak ingin pulang dulu karena pengen pergi kesuatu tempat. Tapi sampai sekarang mereka masih duduk-duduk saja karena sedaritadi Joy masih saja berpikir harus pergi kemana.
"Ancol aja kuy." ajak Joy.
"Ini kita mau kemana si. Daritadi disini terus." sahut Lisa yang sudah pusing menghadapi kelakuan para temannya ini.
"Wah anjing!" umpat Eunha tiba-tiba sambil menggebrak meja membuat yang lain menoleh terkejut. "Itu Kak Sungjae boncengin siapa anjir!" kata Eunha sambil menunjuk arah gerbang sekolah.
Ya disana ada Sungjae yang sudah duduk anteng di atas motor dan di belakangnya ada seorang perempuan.
PEREMPUAN LOH INI PEREMPUAN. RASANYA JOY PENGEN DORONG PEREMPUAN ITU BIAR TURUN DARI ATAS MOTOR SUNGJAE.
"Wah wah nggak bisa dibiarin ini. Ayo kejar." kata Joy dengan semangat langsung naik ke atas motor.
"Eh eh mau ngapain anjir." sahut Wendy terlihat panik tapi walau begitu tetap naik ke atas motor nya.
"Ayo kejar. Labrak ceweknya!" celetuk Eunha mulai menyalakan motornya. Membuat yang lain ternganga kaget.
"He! Goblo. Lu siapa dia nyed!" balas Lisa tak terima usul gila Eunha.
"Nggak usah banyak bacot cepet pada naik kita kejar sekarang," teriak Yerin seakan tak ingin di bantah. "Joy ayo kejar." lanjutnya menyuruh Joy segera tancap gas mengejar kakak kelas nya itu.
Jisoo yang masih tak mengerti dengan situasi nya langsung loncat duduk di atas motor Wendy. Begitu juga Lisa yang mau tak mau harus menurut, langsung duduk di motornya Eunha.
Joy dan Yerin yang memimpin pengejaran itu sudah tepat di belakang motor beat hijau milik kakak pembawa kotak amal.
Eunha dan Wendy yang bertugas membawa motor juga sudah menyusul dan berada di belakang Joy dan Yerin.
Dan saat berada di lampu merah, ke-tiga motor ini sudah mengepung beat hijau milik Sungjae.
Joy dan Yerin berada disebelah kanan. Eunha dan Lisa berada di sebelah kiri sedangkan Wendy dan Jisoo berada di belakang motor milik Sungjae.
Baru saja Yerin ingin turun dari motor, lampu merah sudah berganti menjadi lampu hijau. Membuatnya berdecak tak suka mau tak mau kembali naik dan duduk di atas motor milik Joy.
Aksi kejar-kejaran itu kembali berlanjut.
Tapi sepertinya Sungjae menyadari bahwa ke-enam gadis itu mengikuti nya. Maka dari itu Sungjae sengaja mempercepat laju motornya.
Yerin yang menyadari itu segera berteriak histeris meminta Joy untuk mengebut mengejar Sungjae.
Eunha yang tak mau kalah juga membawa motor dengan kecepatan diatas rata-rata, membuat Lisa berteriak berkali-kali menyuruh Eunha untuk pelan-pelan jika masih ingin hidup di dunia.
Sedangkan Wendy masih berada dibelakang.
"Kita ngejar apasih?" tanya Jisoo yang belom mengerti dengan situasi ini. "Udah puter balik aja udah ketinggalan jauh." ucapnya putus asa.
Wendy yang memang tak bisa membawa motor ngebut seperti yang lain hanya bisa mengangguk menerima usul Jisoo. Wendy lalu memutar balik mengantar Jisoo ke rumah nya.
Sedangkan di sisi lain, Eunha dan Lisa.
"Ini terbang apa naek motor si anjing! Pelan-pelan." protes Lisa kesal karena Eunha benar-benar seperti orang kesetanan yang sedang membawa motor.
Dari motor sampai mobil Eunha sudah salip. Berkali-kali juga sudah ada yang membunyikan klakson kepada Eunha.
"Lah ini mana kok kaga keliatan." tanya Eunha kala sudah tak melihat motor beat hijau milik Sungjae dan Joy.
"Lu cuman tau ngegas doang si goblo. Mereka belok di pertigaan tadi." kata Lisa memukul kepala Eunha.
Eunha mengaduh kesakitan lalu menepi di pinggir jalan. Eunha lalu menoleh dengan tatapan tajam. "Kok kaga bilang si Lis!"
"Hah lucu. Gue masih sayang nyawa. Udah cepet anterin gua pulang." sahut Lisa melipat kedua tangan tak ingin di bantah.
Eunha dan Lisa juga gagal dalam pengejaran ini langsung memutar balik menuju arah rumah mereka.
"Lisa bensin udah mau abis." kata Eunha memberitahu sekaligus memberi kode.
"Bodoamat setan!" balas Lisa sinis.
Sedangkan Joy dan Yerin masih terus mengejar Sungjae.
"Joy cepetan anjir nanti ketinggalan!" kata Yerin tak sabaran sambil memukul-mukul pundak Joy.
Joy yang sudah pusing dengan ocehan Yerin sejak tadi segera menepi dan turun dari motor. Mempersilahkan agar Yerin yang mengendarai motornya itu. Baru saja Joy mendudukan diri di jok belakang. Yerin langsung tancap gas membuat Joy hampir saja jatuh jika tidak refleks berpegangan dengan tas Yerin.
Yerin sama gilanya juga dengan Eunha. Motor dan mobil dia salip dan akan membunyikan klakson setiap ada kendaraan yang menghalangi.
Berasa Ratu di Jalanan ya.
Dengan kecepatan penuh Yerin dapat mengejar motor kakak pembawa kotak amal itu.
Saat sudah bersebelahan dengan motor beat hijau milik Sungjae. Joy dengan tak tau malunya berteriak,
"WOI ISIIN BENSIN JANGAN CUMAN NUMPANG DOANG SAMA KA SUNGJAE!"
Yerin seakan tak ingin kalah juga ikut berteriak. "JANGAN MAU ENAK NYA DOANG, LOL."
Setelah itu Yerin segera tancap gas memimpin. Meninggalkan Sungjae dan perempuan yang berada di belakangnya masih melongo tak percaya.
Sedangkan Joy dan Yerin sudah ketawa-ketawa setan karena kejadian tadi.
"Ini sebenarnya gue mau marah tapi masih ngakak anjir. Kita ngebut daritadi cuman buat bilang begitu doang, Bego." kata Yerin yang sudah ketawa ngakak.
Joy juga nggak tau kenapa dari sekian banyak nya kata, ia harus berteriak perihal bensin. Saat berpapasan dengan kakak pembawa kotak amal hanya bensin yang ada dipikiran nya saat itu.
Jika kalian berpikir akan ada adegan adu jotos atau saling pukul. Kalian salah besar, karena maksud dari 'labrak' yang mereka teriakin tadi bukan yang seperti itu.
Lagi-lagi ke-enam gadis ini menujukkan ketidakwarasan mereka. Ckckckck.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charity Box
Fanfiction[✔] Katanya si ini semua berawal dari Joy si kutu loncat kepincut sama kakak kelas anak rohis yang suka minta infaq hari Jum'at. Itu baru katanya, karena nyatanya ini semua berawal dari Love At First Sight, kakak pembawa kotak amal dengan gadis jang...