🐍Tigapuluhenam🐍

461 75 41
                                    


(1)

Setelah melihat Joy, Yuju dan Jimin keluar kelas. Ke-lima gadis yang diam-diam memperhatikan gerak-gerik Joy, langsung menghembuskan nafas lega.

Jisoo lalu segera membuka handphone nya. "Eh eh dia chat, katanya mau kesini!" teriak Jisoo heboh.

"Suruh jangan kesini dulu njir! Tunggu Joy sampe kantin dulu." sahut Wendy jadi ikutan heboh.

"Jangan pada jajan dulu ya, bentar aja." teriak Yerin agar teman-teman kelasnya kembali duduk.

Jaebum yang sudah memegang kenop pintu kelas, langsung menoleh terkejut. "Lah ngapa?" tanya Jaebum yang sudah berniat keluar kelas.

"Pokoknya jangan pada keluar dulu, ada yang pengen ngomong sama kalian," kata Yerin sambil menarik Yuta dan Bambam agar kembali duduk di tempatnya. "Eh Na lo susul aja Joy. Pokoknya usahain yang lama deh di kantinnya."

Eunha yang ditunjuk tiba-tiba seperti itu hanya mengangguk dan segera mengusir Jaebum agar tidak berdiri di pintu kelas.

"Sumpah ya gue masih nggak sangka, kok bisa gini si." ucap Lisa masih duduk di tempatnya belum percaya dengan pengakuan 'seseorang' tadi malam.

"Iih apalagi gua anjir!" sahut Jisoo melompat duduk di sebelah Lisa. "Dia aja kalo kita samperin langsung cepat-cepat pergi. Lah kok tiba-tiba jadi gini."

"Ada apaan si?" tanya Rosie sudah tak betah berada di dalam kelas.

"Ada kakak kelas yang mau kesini." kata Yerin sambil mengintip di jendela.

"Wah!" teriak Hanbin sambil menggebrak meja. "Lo ber-empat nyari masalah sama kakak kelas ye!" katanya sambil menunjuk curiga Yerin, Wendy, Lisa dan Jisoo.

"He enak aja!" balas ke-empat gadis itu kompak.

"Yang punya masalah tuh Joy, bukan kita!" sahut Lisa tak mau disalahkan.

Baru saja Yerin juga ingin ikut memprotes, pintu kelas tiba-tiba diketuk. Membuat yang lain saling berpandangan.

Hanbin yang kebetulan sedang duduk di atas meja barisan depan langsung lompat dan membuka pintu kelas. "Eh?" Hanbin terkejut setelah membuka pintu. "Ngapain ke sini dah bang? Mau beli pulsa? Beli makaroni? Ngajak futsal?" tanya Hanbin tak ada hentinya sampai-sampai Youngjae langsung menutup mulut Hanbin dengan salah satu tangannya.

"Biarin kita masuk dulu." kata Youngjae langsung menerobos masuk dengan tangan yang masih menutup mulut Hanbin.

Anak-anak sebelas ipa satu lantas terkejut kala melihat empat pemuda yang merupakan kakak kelas itu masuk kedalam kelas mereka.

Baru saja masuk, Jinhwan yang mengekor di belaka Youngjae langsung peka dengan tatapan mengintimidasi anak-anak sebelas ipa satu. "Kita cuman nganterin doang yang punya urusan si Sungjae." kata Jinhwan sambil mengangkat kedua tangan lalu duduk di kursi sebelah Wendy.

Yerin yang tadi sedang menjaga jendela, segera melompat turun dan menghampiri Sungjae. "Lo aja Kak yang ngomong." kata Yerin dan diberi anggukan kepala Sungjae.

"Woii ada apaan si ini." tanya Hanbin untuk sekian kalinya.

"Bacot Bin." sahut Joshua yang kali ini juga ikut mengantar Sungjae dan langsung menyeret Hanbin agar duduk bersamanya.

"Ini para kakak kelas mau ngapain? Kita nggak mau buat masalah jadi jangan pancing kita ya, tolong." celetuk Jennie dengan nada tak bersahabat.

"Jangan berani-berani dah kelas gua isinya macan semua." sahut Hanbin mengompori tapi langsung di beri tabokan keras sama Joshua.

Sungjae menggelengkan kepalanya, "Kita nggak mau cari masalah. Sans aja Cinta damai nih."

"Ya terus mau apa kesini?!" tanya Jennie masih dengan nada tak bersahabat. Yeri yang berada di sebelahnya langsung menyenggol lengan Jennie, memberi kode bahwa yang ia lakukan itu salah, apalagi ini gerombolan kakak kelas.

"Eh," panggil Jinhwan sambil mencolek lengan Wendy. "Temen-temen lu ngapa dah?" tanya Jinhwan berbisik kepada Wendy. "Padahal cuman kedatangan kakak kelas kok berasa kayak kedatangan teroris."

Wendy menahan tertawa geli mendengar itu. "Kalo gitu, selamat datang di sebelas ipa satu ya Kak." balas Wendy kembali tertawa saat melihat raut wajah Jinhwan yang kebingungan.

Sungjae berdehem keras, membuat yang lain kembali menatapnya.

"Gue Sungjae, kalo kalian nggak tau." katanya memperkenalkan diri sambil tersenyum canggung. "Sebenarnya gua kesini mau minta bantuan kalian semua." ucap Sungjae dengan raut wajah sungguh-sungguh membuat seisi kelas jadi semakin penasaran.

"Jadi sebenarnyaㅡ"










































































Mau sok misterius dulu ahh biar greget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau sok misterius dulu ahh biar greget.

Ini chapter kayak flashback gitu ya, jadi saat Joy, Yuju, Jimin dan Eunha dichapter sebelumnya lagi dikantin, ternyata dikelas mereka tuh lagi kedatangan Sungjae and kawan-kawan. Hehe jangan bingung memang sengaja dibuat muter-muter. Heheh

Charity Box Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang