Kali ini Keenam gadis itu tidak lagi nongkrong di parkiran, karena buktinya setelah bel pulang berbunyi mereka langsung beranjak pergi bersama-sama untuk mengambil motor."Lis lagi bawa motor kan? Gue nebeng ya." kata Joy sembari menggandeng Lisa.
Lisa hanya mengangguk, sudah terbiasa karena akhir-akhir ini Joy sering pulang bareng dengannya.
Memang semenjak keluarnya Joy dari grup 'YMG' Joy tak lagi membawa motor, entah karena alasan apa.
Dan semenjak itu pula anak-anak kelas sebelas ipa satu jadi bergiliran untuk memberi tumpangan kepada Joy. Sebenarnya Joy hanya meminta agar ditumpangi sampai jalan Raya, agar ia bisa naik angkutan umum saja. Tapi anak-anak kelas inisiatif sendiri akan mengantar Joy sampai rumah.
Mereka semua mengerti keadaan Joy saat ini memang sedang perlu didampingi terus, kalau nggak, bisa aja terjadi sesuatu hal yang aneh.
Yerin sudah cerita kepada anak-anak kelas tentang apa yang dialami Joy akhir-akhir ini, mereka semua mengerti. Dan bahkan berusaha untuk membuat Joy agar kembali seperti dulu, seperti biasa lagi.
Dan benar saja usaha mereka tak sia-sia. Joy sudah mulai berbicara dan tertawa bareng yang lain. Walau kadang masih suka irit bicara. Tapi bukannya itu suatu perubahan yang Bagus.
"Oii gue sama Joy duluan." pamit Lisa kepada yang lain.
Keadaan sekolah saat ini sedang ramai-ramai nya karena baru saja bel pulang berbunyi. Apalagi tempat parkiran, sudah ramai sekali jika jam-jam segini.
"Lis gue aja yang bawa motornya." pinta Joy saat Lisa baru saja ingin naik keatas motor.
"Yaudah nih." jawab Lisa sambil memberikan kunci motornya kepada Joy.
Tepat saat Joy menyalakan motor dan sudah duduk di atas motor. Entah kebetulan darimana Sungjae baru saja masuk ke area parkiran.
Dan lagi-lagi Lisa melihat bahwa kakak kelas nya itu menatap Joy.
Awalnya Lisa sudah merasa kegeeran bahwa Lisa lah yang ditatap sama kakak kelasnya itu. Tapi saat Lisa dengan sengaja berjongkok di samping motor, berpura-pura sedang mengikat tali sepatu. Sungjae masih menatap lurus, itu berarti yang ditatap kakak pembawa kotak amal bukan Lisa melainkan Joy. Lisa masih dapat melihat jelas dari sini.
Ini nggak salah lagi. Sungjae pasti sedang menatap Joy entah karena alasan apa.
"Lisa nggak mau naik?" tanya Joy.
Lisa mengerjap tersadar dan segera berdiri. "Eh Joy noleh kebelakang dah."
Joy mengangkat sebelah alis. "Ngapain?" tanyanya.
"Udah noleh aja, tapi jangan dadakan. Pelan-pelan aja oke."
Joy mengangguk menurut dan saat Joy menoleh kebelakang, tepat detik itu juga Sungjae disapa temannya. Membuatnya tak lagi menatap Joy tapi menatap temannya.
Lisa seketika mengumpat.
"Ada apaan si? Dibelakang nggak ada apa-apaan."
Lisa hanya diam tak menjawab, ia kembali sedang menunggu waktu yang tepat untuk membuktikan bahwa Sungjae memang menatap Joy dari jauh.
"Lis kenapa si? Aneh lo."
Lisa mengumpat pelan dan berikutnya mengangguk kepada Joy. Lisa menyerah, Sungjae masih terus berbicara dengan temannya.
Tak ingin membuat Joy menunggu, Lisa segera naik duduk dijok belakang.
Joy perlahan-lahan mulai tancap gas tapi Lisa sempat menoleh ke belakang, niatnya si sekedar iseng. Tapi betapa terkejutnya Lisa saat memergoki kakak kelasnya itu sedang menatapnyaㅡralat sedang menatap Joy.
Bahkan saat Lisa menoleh, kakak pembawa kotak amal itu segera mengerjap dan mengalihkan pandangannya. Lagaknya sudah seperti maling yang ketahuan mencuri saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charity Box
Fanfic[✔] Katanya si ini semua berawal dari Joy si kutu loncat kepincut sama kakak kelas anak rohis yang suka minta infaq hari Jum'at. Itu baru katanya, karena nyatanya ini semua berawal dari Love At First Sight, kakak pembawa kotak amal dengan gadis jang...