🐍Tigabelas🐍

468 78 24
                                    


Siang ini saat jam istirahat kedua dimulai, Joy, Yerin, Wendy, Jisoo, Eunha dan Lisa sudah siap duduk melingkar dengan Rosie ada di tengah-tengah mereka.

"Loh kalian nggak tau?" tanya Rosie menatap yang lain tak percaya.

Joy, Yerin, Jisoo, Eunha, Lisa dan
Wendy lantas menggelengkan kepalanya.

Rosie menyentil kening keenam gadis ini secara bergantian. "Kalian selama ini hidup dimana si? Goa? Masa duabelas ips dua aja nggak tau."

Nah ini. Jadi alasan kenapa Joy, Yerin, Jisoo, Eunha, Lisa, Wendy duduk melingkar karena ingin bertanya kepada Rosie soal kelas duabelas ips dua.

Rosie tadi lagi nonton drama korea berjamaah dipojok kelas. Ini karena Seulgi yang sedang membawa laptop dan langsung mengajak nonton bersama. Setelah selesai, Yerin iseng-iseng nanya ke Rosie tentang 12 Ips-2 dan jadilah begini.

"Emang kelas itu kenapa si Ci?" sahut Lisa jadi gregetan.

Rosie memberi isyarat agar ke enam gadis ini semakin merapat. "Lo tau, duabelas ips dua itu kelas berkumpulnya para pangeran."

"Wah wah jangan-jangan disana ada pangeran kodok juga," sahut Jisoo dengan semangat. Walau detik berikutnya langsung terdiam kala yang lain menatapnya tajam.

Rosie mengabaikan Jisoo dan kembali memasang raut wajah serius. "Duabelas ips dua tuh penuh dengan cogan-cogan penerus bangsa," katanya dengan penuh semangat. "Dari Kak Jinan si ketua rohis sampai Kak Sehun kapten basket tahun lalu, mereka semua kumpul di suatu wadah yang sama."

Lisa tiba-tiba mengangkat tangan. "Interupsi, kayaknya jangan wadah deh ngomongnya Ci."

Joy yang sudah penasaran setengah mati, langsung menabok Lisa agar menjauh. "Lanjut ci."

Rosie mengangguk dan kembali berbicara. "Asal lo tau, sekolah ini tuh seakan-akan dikendalikan sama duabelas ips dua. Seakan-akan duabelas ips dua itu pemegang kekuasaan tertinggi disekolah ini." Rosie berdehem dan kembali memasang wajah serius. "Kak Sehun kapten basket tahun lalu, Kak Jinan ketua rohis, Kak Mino kapten futsal tahun lalu, Kak Joshua kakak kelas jutek-jutek manis gitu, Kak Seungcheol si anak band yang famous, Kak Youngjae anak olimpiade, Kak Chanhyuk yang nggak ganteng-ganteng amat tapi suaranya Bagus plus fans nya banyak sekaleh. Kak Yunhyeong yang dikenal kakak kelas kesayangan para guruㅡ"

"STOPPPPP!!!" teriak Yerin lantang. "Cukup Ci cukup. Jantung gue ini lemah ci, nggak kuat kalo denger tentang cogan-cogan gitu." katanya dramatis sambil menutup telinga.

Joy mengangguk, "Gue kenal si cowok yang lo sebutin tadi. Tapi baru tau mereka satu kelas gitu."

"Pokoknya masih banyak penghuni duabelas ips dua yang belum kesebut," kata Rosie masih heboh. "Asal lo tau cewek di kelas itu cuman ada enam orang. Lucky banget kan!" teriak Rosie semakin heboh, walau detik berikutnya jadi merenggut sebal. "Dan sial nya ke-enam cewek beruntung itu Bomi and the geng, ew."

"Loh Kak Sungjae belom disebut loh." celetuk Jisoo membuat yang lain serentak menatapnya.

"Emm Kak Sungjae ya," kata Rosie sambil menopang dagu, mulai berpikir. "Kak Sungjae itu kakak kelas yang sedikit misterius, katanya."

Mendengar hal itu keenam gadis ini langsung menegakkan badan dan semakin merapat.

Rosie kembali melanjutkan. "Kata orang, Kak Sungjae tuh orang yang ramah kalo di dunia nyata tapi kalo di sosmed dia jadi dingin."

Keenam gadis ini lantas berpikir, sedang mencerna kata-kata Rosie tadi.

Melihat wajah kebingungan para teman-teman nya, Rosie lantas menepuk kening. "Aduh dingin nya tuh kayak Juna si kulkas dua pintu itu. Ngerti gak!"

Mereka berenam spontan mengangguk.

"Gue denger-denger si ya. Kak Sungjae itu sejenis lelaki jelmaan ular." ujar Rosie.

"Lah Kak Sungjae manusia bukan hewan Ci." celetuk Jisoo yang langsung di dorong Lisa agar menjauh.

"Maksudnya gimana si Ci. Gue masih nggak paham." tanya Wendy yang masih kebingungan.

"Duh jadi gini loh. Kak Sungjae tuh kadang ramah, seramah Kak Yunhyeong. Tapi dia juga bisa jutek kayak Kak Joshua. Kebayang gak?" tanya Rosie.

"Tunggu Ci tunggu," kata Joy menghentikan Rosie yang ingin kembali berbicara. "Tadi kata lo Kak Sungjae ramah di dunia nyata dan jutek kalau di sosmed. Bukannya itu malah Bagus ya? Berarti dia bukan tipe cowok yang suka sepik lewat chat dong. Kenapa lo bilang dia sejenis cowok ular?"

Rosie mengangguk-anggukkan kepalanya mulai mengerti. "Girl's Listen, kata orang Kak Sungjae tuh suka sepik nya bukan lewat chat tapi dia suka sepik secara langsung didunia nyata." Rosie menjentikkan jarinya. "Makanya ya kalo kalian di notice secara langsung sama Kak Sungjae, jangan berharap lebih deh. Denger-denger tuh orang suka PHP Pemberi Harapan Palsu!"

"HA! SERIUSAN?"

Rosie semakin semangat mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalau dilihat dari kacamata panorama gue si. Tuh kakel emang gitu ditambah lagiㅡ"

"CI OCI DICARIIN MPOK DEDEH NOH DIKANTIN. KATANYA SURUH BAYAR GORENGAN YANG DIMAKAN TADI." teriak Yuta dari pintu kelas.

"Mampus gua lagi gak ada duit," kata Rosie panik dan langsung loncat dari kursinya dan segera keluar kelas.


"Eh kok gue jadi ragu gitu ya," kata Wendy sambil menopang dagu. "Kalo yang dibilang Rosie itu bener gimana?"

Eunha, Yerin dan Lisa mengangguk, membenarkan ucapan Wendy.

"Tapi masa iya sih Kak Sungjae kayak gitu," balas Jisoo masih tak percaya.

Melihat ekspresi teman-temannya yang putus asa, Joy lantas angkat bicara. "Kalian ini kebiasaan banget sih!" kata Joy berdecak kesal. "Jangan nilai orang dari dalil katanya deh, karena omongan bisa aja berubah seiring lebarnya mulut seseorang."

Joy juga sebenarnya nggak yakin sama kata-katanya itu. Tapi mau gimana lagi, cuman itu yang ada dipikiran Joy.

"Ohh pantes," sahut Yerin tiba-tiba. "Gue baru ingat deh tadi Joy abis minum air zam-zam makanya langsung bijak gitu. Padahal mah biasanya minum air cucian beras."

"SIALAN LO AGUS!"

"HE HE KENAPA HA DASAR KARYADI!"

Dan kejadian seperti biasa itu terjadi lagi. Dan lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Charity Box Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang