Middle Of The Night | Bagian Satu - Titik Lelah

25.3K 694 17
                                    

📎📎📎

Ini cerita pertamaku, semoga suka yaaa❤

Happy reading 😊

📎📎📎

Suatu kenyataan yang mengutarakan, titik lelah menjadi salah satu kebencian kita seksama untuk mengutarakannya secara bersama.

Seringkali mereka menerjang atas perbuatannya, karna titik lelahnya masing-masing dalam sebuah kehidupannya yang sering kali mereka tekuni.

Termasuk dirinya, dan juga aku yang merasakannya.

📎📎📎

MANHATTAN, New York - USA.

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12.30 AM

KINI, seorang wanita kurus berambut pirang ini sedang menanyakan sesuatu di meja Resepsionist kekasihnya. Sebenarnya bisa saja dirinya merebos ke ruangan meeting, kekasihnya itu.

Berhubung dirinya tahu diri, dan tidak mau merusak apa yang harus diselesaikan, dan ia tidak mau mengganggunya.

Wanita itu bernama Candy Lolita, ia sedang mencari keberadaan kekasihnya yang sedang melaksanakan meeting dengan kolega-koleganya. Ia mengecek handphonenya yang berlogo buah apple, " Sampai kapan, aku harus menunggu Tuhan? " resahnya. Kakinya kini melangkahkan kesebuah lift, dan menekan sebuah tombol lift ke lantai 45.

Ternyata... lelaki berpostur tinggi itu telah selesai meetingnya, ia fikir lelaki itu tidakkan keluar sebelum puas dengan berkas-berkasnya.

Lelaki itu menoleh kearahku, ia mengecup bibirku dengan penuh arti, tidak memiliki bergairah untuk membalas kecupannya dirinya menglepaskannya dengan penuh paksa.

" Tahan Can, jaga image mu! " jerit Candy, dalam batinnya.

Mungkin hal ini sudah terbiasa bagi keduanya untuk melakukannya, tapi saat kini berbeda, Demian baru saja keluar dari ruang meeting lalu mengecupnya, di hadapan banyak rekannya.

" Kau menungguku, sayang? " tanya Demian.

Candy menyunggingkan senyuman palsunya terhadap kekasihnya, Demian.

" Maaf, jika aku selalu membuatmu menunggu." ucap Demian kembali, mencairkan susana keheningan.

Keheningan? Yap, ruangan yang terletidak di ruang 45 ini sudah terlihat sepi, dan tersisa hanyalah Candy dan Demian.

Sensasi diruangan ini seketika pun berbeda, Demian memeluk tubuh kekasihnya ke dada bidangnya yang dibalut jas kerjanya. Menulusuri yang dihadapanya, ia memeluk dengan penuh bergairah, sampai ia menggigit daun telinga kekasihnya dengan penuh kenyamanan.

" Dem...." deru nafasnya terengah-engah padanya, Demian mendongak, sentuhan keduanya pun mulai menggerang.

Rasa ketidakutan Candy, terhadap kekasihnya ia meminta untuk menghindari yang tidak-tidak dirinya dengan Demian.

Ia meminta ingin berjalan-jalan berdua dengan kekasihnya tanpa embel-embel anak buahnya. Dan Demian pun mempersetujuinya.

📎📎📎

22.30 PM

Demian mengajak Candy untuk kesebuah perpusatan belanja di kota New York, hinggap larut malam. Dengan sejuta senyuman yang terpancarkan dari wajah tampannya, Demian menawarkan sebuah rumah, mobil, emas, perak, berlian, tas, hingga pakaian terhadap Candy.

" Itu saja? " tanyanya.

Candy hanya mengganguk mantap, yang berarti iya." Dem, lepaskan aku..." ucap Candy, Demian dengan agresifnya tetap memeluk Candy, sambil mengibas-ibas rambut indah milik Candy yang seperti permen.

" Dem, aku mohon, lepaskan aku..." ucap Candy, yang sedikit sabar atas keperlakuan Demian terhadap dirinya. Candy tidak nyaman ketika ia ditengah keramaian seperti ini, Demian selalu membuat dirinya tidak nyaman karna perbuatannya, seperti mengecup rambutnya, kedua pipinya, bahkan bibirnya secara kasar.

Banyaknya orang memperhatikan keduanya, lihatlah seorang CEO ternama di kenegaraannya dimalam hari ini seperti ini sedang berkeliaran di tengah kota.

Ditambah, Demian yang masih memakai jas pekerjaannya dengan lengkap tertangkap lekat berjalan dengan seorang bitch tengah malam kota.

Demian sebenarnya bukan lelaki bajingan yang sering orang katidakan terhadap dirinya. Begitupun dengan Candy, Candy bukanlah wanita murahan yang ' karna sering bersikap murah terhdap kekasihnya, Demian.

Namun dugaan itu semuanya salah, mereka adalah pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Kedua sifat bertolak belakang, yang membuat keduanya jatuh hati sampai saat kini.

📎📎📎

Ini revisi ya🙈

Jadi ada sedikit yang aku hapus sama ditambah gitu, tadinya aku juga gak ada niat sama sekali buat unpublish semua kok teman-teman hehehe....

Cuma yah gitu, jadi... daripada aku setiap author notenya ini semua lebih baik aku simpen diawal hehehe....

Big Love, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang