Middle Of The Night | Bagian Sebelas - Introgasi

9.2K 255 2
                                    

📎📎📎

" Ada kalanya diriku bisa dikekang, ada kalanya juga hidupku ingin semandiri orang lain. Jangan samakan aku dengan yang dulu, karena aku yang sekarang adalah bukan aku yang dulu. "

📎📎📎

SETELAH terjadi perdebatan, ocehan, dan saling menyalahkan. Durya mengganti sebuah kostum yang dipakainya, menjadi yang lebih santai.

Menatap anaknya, yang sedang terlihat seperti kerbau. Durya menepuknya, agar Demian terbangun.

Hening, hening, dan hening.

Tanpa ada sepatah, duapatah, untuk dibicarakan keduanya. Kali ini, Durya akan mengalah.

" Kau sudah membaca email dari perusahaan? " ucap Durya, untuk mencairkan sebuah keheningan.

Demian menatap lurus dari pandangannya, hari ini sepertinya dirinya begitu malas jika harus membahas yang berkaitan dengan pekerjaannya.

" Email? Email, yang mana? Aku, tidak tahu!"

" H-3, kau belum tahu adanya email penting? "

Demian mendengus, lelaki itu sepertinya sedang bergabut ria. Dari awal dirinya datang sampai saat kini masi saja, menanyakan yang tidak-tidak.

" Semenjak aku pulang dari Paris, kakiku belum sempat untuk menginjaknya kesana. " santainya, sembari meregangkan otot-otot ditubuhnya yng sedikit nyeri.

Kali ini, Durya yang mendengus padanya. Durya harus serius untuk membicarakannya, sebab ini ada sangkut pautnya tentang pembisnisannya. " Email dari Raul Lange's Group, apakah kau telah membacanya Dem?"

" Soal itu? " jawabnya sambil menaikkan alis kirinya, "

" Aku sudah membacanya---"

" Ambil, macbook-mu, aku ingin lihat!"

Demian mengambil macbooknya diruang kerjanya, dan memberikan macbook itu terhadap papanya.

" Ini..." berinya, pada Durya membuat Durya merebutnya secara santai menjadi tidak santai.

" Kau simpan dimana file nya?"

" File? " cicitnya,

" Untuk apa, Pa? "

" Dasar, bodoh! "

📎📎📎

Demian yang kini sedikit serius untuk memperhatikan papanya yang sedang bercambu ria dengan macbook miliknya, sempat ada gerak-gerik yang mencurigakan Durya untuk memperhatikan filenya.

Kini keduanya memakai pakain santainya andalannya masing-masing, " Kau ingin pergi kemana Dem? Kau rapungkan saja tugasmu ini!" ucap Durya, yang menoleh terhadap Demian.

" Aku sudah besar, tidak perlu kau menayakan seperti itu Pa!"

Durya menyunggingkan senyumannya, " Yeah, i know Dem! " ucapnya sambil mengacak-ngacak poni Demian, " Kau disini saja denganku, rapihkan slide bagian akhir. " titahnya, sambil menunjukan slide presentasi di microsoft power point dibagian akhir.

" What, Pa? File itu sudah aku siapkan berhari-hari. " elak Demian, lagi pula jika slide itu mau rapih atau tidak itu bukan urusannya tapi sekretarisnya, Britney.

" Dibagian penutup saja, itu tidak baik kata-katanya. "

" Benarkan saja olehmu, aku ingin keluar!"

Dem, Jadi tidak? Aku sudah menunggumu dari setengah jam yang lalu.

- Candy

Demian merongoh kesakunya, untuk membalas pesan tersebut.

Ah, kau sudah menungguku?

Tunggu aku, di appartementku sedang ada Pady.
Balas Demian, dengan cepat.

Sepertinya itu moment terpenting bagi kalian berdua, urusan penting kah itu?

Yasudah, tidak jadi saja Dem.

- Candy

Mendapatkan balasan seperti itu, Demian sepertinya merasakan rasa bersalahnya pada kekasihnya.

Baru pertama kali ini Demian tidak menempati janjinya pada kekasihnya. Karna satu, Durya yang menyebalkan dan juga sangat menjengkelkan.

Demian segera memencet, tombol telepon yang tertera pada handphone milliknya. Tidak lama pun, sambungan telepon tersebut tersambung oleh kedua pihak.

" Kirimkan lokasimu sekarang, Candy! "

" Aku sedang mengalihkan waktuku untuk hal yang lebih penting Dem, " ucapnya dengan sedikit mengejek, yang membuat Demian menyengrit.

" Apa itu? " tanyanya.

" Apapun itu, kau harus percaya terhadapku Dem... Aku tidak ingin kasih tahu kamu terlebih dahulu Dem, maaf..." tuturnya, dan kata-kata itu yang dilontarakan oleh Candy memutuskan kedua sambungannya.

Disisi lain, Demian mendengus kesal. " Bitch, awas aja jika kau lari dariku!"

📎📎📎

Love, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang