Middle Of The Night | Bagian Sepuluh - LMAO Whut Dad?

8.7K 245 5
                                    

📎📎📎

" Enak saja! Giliran seperti ini kau menyalahlanku."

📎📎📎

Dem, dimana posisimu?

- Papa.

Didalam.

Balas singkatnya, yang membuat Durya membolakan matanya dengan malas.

Aku sedang serius Demian!

Kau dimana?

Tanya Durya, kembali terhadap putranya.

Appartement.

MENDAPATKAN balasan dari Demian, Durya langsung bergegas untuk menghampiri putranya. Berhubung Durya sedang berada di kota New York, bukanlah kota Paris.

Ia lajukan mobil sportnya untuk menuju gedung Appartement miliknya, yang sedang Demian tempati.

Durya memang sengaja untuk membeli seluruh asset appartement tersebut dengan harga yang sangat tinggi, kepada pemiliknya. Demi, anaknya yang super kepala batu itu.

Demian tidak pernah meminta Durya untuk membeli appartement tersebut. Namun Durya selalu kekeuh dengan kemauannya yang ingin membeli Appartement tersebut.

Durya kini telah sampai dilorong parkiran, appartementnya. Kini dirinya sedang berada di sebuah lobby. Semua yang melihat kedatangan Durya secara tiba-tiba mereka tersenyum manis papanya.

📎📎📎

Durya merongoh sakunya, mengambil sebua card agar dirinya bisa merobos pintu Demian.

Tanpa memanggil basa-basi anaknya yang super menjengkelkan itu. Saat pintu terbuka lebar, ia melihat, anaknya tengah bebaring diruangan tengah untuk melihat serial di televisi miliknya.

Demian menyadari ada seseorang yang masuk kekawasannya, ia menoleh. " Papa, kenapa kau tidak mengetuk bahkan memanggilku terlebih dahulu?" dengus kesalnya.

" Lalu setelah aku memanggilmu dengan mengetuk pintu, kau akan membukakan pintu itu secara lebar-lebar untukku? ' tanyanya,

" Lagi pula, seterah aku ingin seperti apa, ini hakku." balas Durya, dengan santai.

Melihat sekilas serial drama romansa yang sedang dilihat anaknya, membuat tatapan Durya kini berbeda seratus delapan puluh derajat dari yang sebelumnya, matanya membulatkan dengan hebat, seperti ingin lepas kesebuah lantai.

" Apa-apaan ini Demian! Kau bukannya kerja dikantormu, malah santai melihat romansa dewasa seperti ini! " sentak Durya.

Sembari menjewer putra kesayangannya, membuat Demian mendengus kesal. " Aku bukan anak kecil berumur 4 tahun lagi, Papa!" rengeknya, dengan malas.

" Tentu saja itu benar, lihatlah, kau bukanlah anak berusia 4 tahun lagi! Serial drama romansa membuat anakku terlihat menggairahkan didepan televisi ini?! Itu tidak pantas untuk kau lihat Demian!"

Demian, menepuk jidatnya. Ternyata dirinya, lupa mematikan televisi yang didepannya.

" Jadi, tanpa sepengawasanku secara langsung. Kau setiap hari menonton yang tidak-tidak Demian Faustian Durya? " selidiknya, membuat Demian mendelik kebinggunggan ingin berbuat apa padanya.

Sebuah sinar menerang, kembali hadir di otidak cerdasnya. Demian, tersenyum jahil padanya. Saatnya ia membalas dendam kepada papanya. Mengambil sebuah remot, untuk memencet ke channel miliknya.

Durya membelak matanya, seolah-olah dirinya tidak percaya atas pemutaran drama romansa di channel milik stasiun televisinya, " Apa-apaan ini Demian, kau tidak bisa sama sekali untuk mengurusnya Demian!"

" Whut Pa? Bukannya, televisi itu masih bersangkut pautkan denganmu? " kesal Demian,

" Jadi, jangan salahkan aku. Itu salahmu Pa! "

" Aku sudah memberikan asset-asset itu kepadamu, DEMIAN! "

" Ya...ya...ya..."

" Tidak! Enak saja, giliran seperti ini. Kau menyalahkanku! "

📎📎📎

Big love, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang