Middle Of The Night | Bagian Dua Puluh Dua - Do You Miss Me

6.2K 165 0
                                    

📎📎📎

SUARA gemercik, air shower memang harus diresapi secara mendalam. Pricillia yang kini berada di dalam kamar mandi nan amat mewah ini, dirinya terus menerus membasuhi tubuhnya dengan air showernya.

Ia tidak peduli, lelaki gila yang diluarnya mengancamnya untuk membuka pintunya secara paksa, atau apa. Terpenting, dirinya merasakan kenyamanan sejenak.

Suara serak Demian, kembali menghantuinya." Aku hanya mengambil mahkotamu, itu surga bu--" Pricillia kembali menggelengkan kepalanya, baru saja dirinya menjauh dari keluarganya selama 1 bulan, tapi dirinya terasa gundah.

Apakah dirinya harus kembali kenegara asalnya? Lalu, bagaimana cita-citanya yang telah ia angan-angankan selama ini?

Tidak, dirinya harus melanjutkan program sekolahnya.

Pricillia mendesah, ia kembali meraba-raba tubuhnya yang telah tembus dibasahi air shower yang meluncur ketubuhnya. Memeluk tubuhnya, sambil menteskan air mata.

Apa maksudnya semua ini? Dirinya sama sekali tidak mengerti apa jalan kehidupannya. Dan ia menyudahi mandinya, lalu mengeringkan tubuhnya yang dibalut kain berwarna putih yang menggantung didalamnya.

Tanpa ragu, ia keluar dari kamar mandi nan mewah ini. Melangkah kakinya dengan gontai, menuju ruang tidur yang sempat ia tiduri.

" Dimanakah dia? " ia memutarkan tubuhnya, untuk mencari keberadaan lelaki gila tersebut. Nihil, dirinya tidak ada diruangan ini sambil mengunci dirinya? Ah, dasar!

Melihat ada sebuah lemari pakaian yang sangat terlihat besar itu, Pricillia dengan hati-hati membukanya secara perlahan. Mau tidak mau dirinya harus meminjam, baju si lelaki gila tersebut.

" Oh my good," mulutnya membulat seperti huruf O, ternyata si lelaki gila ini cukup dalam segala hal, buktinya disekelilingi ruangan ini dipenuhi yang serba-serbi.

Tangannya mengulurkan kebeberapa baju tersebut, ia mengambil sebuah kemeja berwarna putih, " Ya Tuhan, lelaki gila seperti dia kenapa semua pakaiannya hampir semuanya formal? " Pricillia membatin, sambil membukakan beberapa laci untuk mengambil pakaian bawah yang cocok dipakainya.

Membukakan satu persatu, Pricillia berdegup kencang dalam batinnya, " Ya Tuhan, apakah aku tidak salah lihat? "

Tidak, tidak, dan tidak.

Pricillia ingat, pschopath gila itu... yang sering ia gumam ' Lelaki Gila' dirinya benar - benar seorang lelaki? Dirinya tidak habis fikir, untuk apa ia memiliki dalaman wanita sebanyak ini?

" A manwhore? " pekiknya.

Ia terkekeh, ternyata lelaki gila itu seorang " Manwhore?" Apa yang membuat para wanita yang terkesiap pada dirinya? Tampangnya? Hartanya? Atau...

" He is a gay? " ia terkekeh saat mengucapkannya, mulutnya komat-kamit tidak jelas untuk mendapatkan benerannya.

" So, He is a manwhore? Or, He is gay? "

📎📎📎

Setelah berkomat-kamit tidak jelas, sambil memikirkan yang tidak penting baginya, Pricillia kini telah memakai pakainnya dengan lengkap.

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang