Middle Of The Night | Bagian Dua Puluh Delapan - Refresh ( 3 )

5.2K 122 0
                                    

📎📎📎

" Jika kesenanganmu itu aku, kenapa kamu harus mencari yang lain? "

" Jika kesenanganmu itu aku, kenapa kamu harus mencari yang lain? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Excelliandre Martinez

📎📎📎

Mengajak mantan kekasihnya untuk datang kemari, memanglah hasil murni keinginan pribadinya sendiri. Melihat, pembinaran dari titik sendu milik Candy salah satu kebahagian bagi Excell sendiri.

Mereka telah mengganti pakaian, yang lebih santai daripada pakaian yang sebelumnya. Dugaan alam emanglah tidak pernah terduga, Candy yang tetap kekeuh bahwa dirinya berada di ASIA Excell mau tidak mau harus mengiyakannya.

Menaiki kuda, kini yang mereka lakukan saat kini. Candy yang menaiki kuda berwana coklat, sedangkan Excell hanya berdiri sambil mengawasinya. " EXCELL....." teriak Candy, sambil menaiki kudanya.

Excell, satu nama namun memiliki beberapa makna bagi dirinya. Ia dengan sigap langsung menghampiri Candy, tanpa ba-bi-bu. Memegang pinggul Candy dengan diam-diam agar Candy tidak terjatuh saat ia menurunkannya.

" Excell, apa yang kau lakukan! "

Dahinya menyergit, menjadi gelombang. What the ....? Seharusnya, si Permen itu mengucapkan terimakasih padynya bukan? Dasar, Permen, dikasih hati minta jantung!

" Excell, kau payah! " geram Candy, pada Excel

" Lihatlah...." ucapnya sambil menujuk kuda yang telah ia naikkan beberapa menit yang lalu, " Kuda itu sangat manis Excell, ia manis...
bahkan sangat manis, manis sepertiku."

Lagi dan lagi, si Permen itu membuat dirinya terkekeh. " Sangat manis? " tanyanya, pada Candy.

Candy, mengangguk patuh padanya.

" Iya, kuda itu sangat manis. Manis, sepertiku lebih tepatnya?" cetus Candy, dengan percaya diri.

So, funny!

" Kau begitu sangat yakin, Permen! " ucapnya sambil menaiki, alisnya keatas.

Ah, alis itu!

" Ya, aku yakin! Kuda itu sangat manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ya, aku yakin! Kuda itu sangat manis."

" Kau benar-benar telah mencobanya, sehingga kau bisa bergumam ia sangat manis Permen? " godanya, dengan nada yang sangat nakal.

" I kill you, Excell!!! "

📎📎📎

Hari pun mulai padam, kedua insan yang berada ditengah perkebunan mereka memutuskan bahwa akan kembali ketempat semula yang mereka angankan.

" Bagaimana menyenangkan bukan? " tanya Excell, pada Candy.

Pertanyaan itu, membuat Candy menyungingkan kepada Excell. " Menyenangkan? Kau, sudah mencobanya? " ucap Candy, dengan sedikit meledek kepada Excell.

Excell geram pada Candy, sehingga terjadi perang dingin diantara mereka berdua. Tentang posisi, mereka berada di dalam mobil, untuk menuju ke sebuah hotel.

Keduanya sibuk dengan genggamannya masing-masing, sehingga mereka tidak menyadari bahwa keduanya telah berada di depan hotel yang akan mereka pesan selama di Austin ini. Soal tentang beberapa lamanya, Candy tidak bisa mendekspirisikan... karna dirinya, berada disini hanya untuk sementara mengurusi pekerjaannya.

Sesampainya di lobby hotel, Candy lebih memilih duduk untuk mencermati isi hotel tersebut. Dari luarnya saja hotel ini sangat sudah tidak bisa diragukan, bagiaman dengan kamarnya nanti? Pasti sangat asik, untuk bermain bukan? Ah, lupakan!

Excell mengahmpiri meja resepsionis untuk mengkorfimasi kembali kepada resepsionis yang tertera. Terjadinya perdebatan kecil yang sedikit bising oleh Candy, ia menghampirinya.

" Excell, ada apa? "

Excell mendongak, dengan kebisuannya. Ia tidak bisa menjawab mudah, seperti pelontaran Candy padynya. Sehingga Candy berinisiatif untuk menanyakan sendiri kepada resepsionis tersebut menggunakan bahasa inggris dengan fasih.

" Mohon maaf, nona, tuan... memang Anda telah memesan dua kamar untuk malam hari ini, namun sepertinya ada jangkauan aplikasi yang sedang error untuk mengecek yang sebenarnya. Atas nama baik kami, kami mohon maaf. Malam ini hanya tersisa untuk satu kamar saja, " ucap si Resepsionis yang berusaha semaksimal mungkin, untuk menjelaskan kebenarannya.

" Kita bisa mencari hotel yang lain." kata Excell dengan tegas.

Candy, yang tidak ingin mempersulit keadaan ia berjalan ke lorong mini market untuk membeli minuman sampanye, agar tidak terlalu suntuk.
Meneguknya, dengan rasa haus Candy sudah mengahabisinya hampir 3 botol sampanye yang berukuran besar. Excell mendesah atas kelakuan Candy yang seenaknya meninggalkan dirinya saat berdebat soal memperjuangkan 2 kamar yang akan ia pesan.

" Candy--"

Candy menubruk badannya, dengan panas. Sampanye yang telah ia teguk telah beraksi ketubuhnya yang lunglai. Excell tanpa berfikir panjang ia menerima atas tawaran terakhir si resepsionis tersebut atas tawaran satu kamarnya.

📎📎📎

Love, QuennuTaggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang