Middle Of The Night | Bagian Tujuh - Bad Day

10.1K 318 13
                                    

📎📎📎

" Aku memikirkanmu tanpa batas, aku mencintaimu tanpa sebuah alasan, dan aku ambisu denganmu, karna sebuah pandangan sekilas. "

📎📎📎

SETELAH pertunjukan musik klasik kemarin, Demian kini sedang merebahkan tubuhnya di sofa kesayangannya. Awal mula untuk melihat pertunjukan di acara musik kemarin, sebenarnya itu hanyalah sebuah paksaan bagi Demian.

Bagaimana tidak? Demian baru saja kembali ke kota New York dari Paris dengan menggunakan kendaraan pribadinya.

Namun tiba-tiba saja Candy menelponnya meminta untuk menemani kesebuah acara yang membuat buang-buang waktu saja, bagi seorang Demian.

Hari ini meniatkan bahwa dirinya akan bermanja dengan kasur kesayangannya, masa bodo jika si Permen itu menghubunginya namun dirinya tidak akan mengrubisnya.

" Kali ini aku tekatkan janjiku, bahwa aku tidakkan melepaskannya. Karna aku yang memulainya bahkan aku ingin memilikinya. "

Bohong jika Demian sedang bermabuk cinta dengan sebuah pandangan sekilas, yang ia lihat.

Baby?

Kau dimana? Aku butuh bantuanmu.

- Nilla

" Butuh katanya? " kecutnya.

Tapi jika di fikr-fikir bitch simpangan lima itu boleh juga, jadi dengan cepat Demian membalas pesannya.

Aku sedang di appartement-ku, kau datang saja kemari.

- Demian

📎📎📎

Setelah membalas pesan dari bitch simpangan lima itu, Demian kini sedang menyalakan sebuah televisinya untuk menonton acara-acara yang ia rindukan di masa kecilnya.

Sayangnya, tidak ada salah satu televisi yang memberikan sebuah acuan acara yang membuat dirinya sedikit terhibur. Termasuk channel milik Papanya, Durya's Tv.

Menurut Demian, channel itu tidak ada gunanya. Masa iya, jam 12 siang sepeti ini channel itu memasangkan sebuah drama romansa untuk berumur 21+ jika ada anak kecil berumur balita yang melihatnya, bagaimana?

" Lebih baik aku besok kembali bekerja saja, daripada dirumah tidak ada hiburan sedikit pun." keluhnya.

Dem.

Aku diluar.

Help me...

Please, baby.

Open the door.

- Nilla

" Akhirnya wanitaku, satu persatu datang untukku..." dengan sigap Demian berdiri untuk membukakan sebuah kode, agar wanita simpangan lima itu bisa memasuki kawasan pribadinya.

Wanita itu menubrukkan tubuh mungilnya terhadap Demian, Demian dengan was-was untuk menutupi pintu appartementnya agar tertutup rapat seperti semula.

Sentuhan bibir keduanya, sebuah kenyaman dititik nyaman seperti ini. Setelah bibir tipis Demian dan bibir mungil wanita itu, akhirnya si wanita itu meludahinya agar mengakhiri sentuhan keduanya.

Demian, yang merasakan dipermainkan dirinya memacingkan matanya pada wanita simpang lima tersebut. " Kau mengakhirinya? " tanyanya.

" Tidak, ini baru saja 3 menit Nil." amarahnya.

Tidak sadar buliran-buliran air mata dari si wanita simpangan lima tersebut, sudah bebas dari bola matanya. Kini ia yang bicara, " Dem, jangan tinggalkan aku..." lirihnya.

Lelaki berbola mata biru itu, ia menbulatkan matanya lagi.

Apa katanya?

Jangan meninggalkan dirinya?

Ikan nilla fikir, dirinya siapanya Demian?

" Demian, aku mohon... jangan tinggalkan, aku--"

" Dem, i'm pregnant two weeks... hiks, Dem--"

Shit, what the fucking is this?

Jalang itu mengatkan bahwa dirinya sedang berbadan dua, lalu apa hubungan dengan dirinya?

Dasar jalang, simpang lima!

Lagi pula, sebelum dirinya bercinta dengannya, Demian telah mengetahui bahwa jalang itu telah melakukannya berhari-hari dengan kekasihnya sebelum ia ditinggalkan tanpa jejak sedikit pun.

Kembali berdiri untuk membukan sebuah pintu appartementnya,

" GET OUT, B-I-T-C-H!!!" kata Demian, sedikit dengan kata penekanan.

" Na...Na...Na..., "

" KAU SEKARANG TULI? IYA? " ketusnya.

Seorang yang memiliki nama lengkap Margareth Vanilla, tubuhnya saat kini bergetar hebat. Ia binggung, kenapa kekasihnya ini berubah padynya... bukankah kekasih lugunya ini selalu diam saja, jika ia manfaatkan asset-assetnya?

📎📎📎

Love, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang