Middle Of The Night | Bagian Dua Puluh - Permohonan Pembatalan

7K 191 5
                                    

📎📎📎

SUASANA di sebuah kantor, pagi ini sedikit berbeda. Terjadinya, ricuh antar suara ini - itu didalamnya. Bayangkan saja, pagi buta ini mereka semua telah menyiapkan yang terbaik untuk nama perusahaannya di mata orang lain.
Tetapi...

Seseorang yang berkuasa tinggi, diperusahaan ini bersikap semau dirinya. Ia memutuskan, bahwa dirinya tidak bisa menghadiri ke acara rapat yang telah disiapkan jauh hari oleh para bawahannya.

Britney, yang senandung sebagai sekretaris pribadi Demian. Telah siap, lahir dan batin untuk menghadari rapat terpenting dengan Raul Lange's Group di Los Angeles, USA.

Lihatlah, tampilan Britney hari ini jauh lebih bergairah daripada sebelumnya. Ia lebih cantik, daripada biasanya. Bukan dirinya tidak cantik, namun Britney selalu bersikap biasa saja ketika bersenandung sebagai sekretaris CEO Durya's Bulidings Company Group.

" Britney, bagaimana? Ada kabar burung lagi kah? " tanya si resepsionist, yang bersela sedang sibuk dengan telepon genggamnya.

Britney hanya menghela nafasnya, ia menaikkan bahunya dengan acuh.

" Helikopter sudah siap, nona... dimana keberadaan tuan muda sekarang? " tanya pegawai, yang tengah membenarkan dasi kupu-kupunya.

" Mau tidak mau, kau harus berangkat Britney. Ini demi harga diri, perusahan kita--"

" Aku juga tahu, tapi apa kata mereka? Apa mereka akan mengejekkan nama perusahaan ini? Tidak, bukan? " jawab Britney, dengan ketus.

" Lakukan yang terbaik, Britney! " kata lelaki beriwibawa dan terlihat bijaksana, yang baru saja bergabung diantara mereka.

Suasana menjadi canggung, lihatlah yang dihadapannya. Seorang Durya, telah bergabung diantara perbincangan pagi hari ini.

" Selamat pagi, Sir! "

" Morning, Sir! "

Durya membalasnya dengan senyuman khasnya, Ya Tuhan... ternyata copyan pertama Demian memang tidak pernah harus diragukan kembali. Mereka, sangatlah sempurana?

" Tunggu apa lagi Britney? Kau harus berangkat ke Los Angeles sekarang ju-- "

" Sir, Dem-- "

" Biarkan anak itu, dia sangat tidak tahu berterimakasih kepadaku. Dia hanya menyusahkanku, bahkan---"

Britney, iba terhadap Durya. Ia mengusap punggung Durya layaknya seoarang anak kepada sang ayah. " Baik, Sir! Aku, akan lakukan sesuai perintahmu? "

Durya, tersenyum terhadap Britney. Durya binggung, kenapa type-type seperti Britney harus ditempatkan sebagai sekretaris anaknya yang super tidak tahu diri itu? Kenapa, tidak jadi sekretarisnya saja? Ah, dasar lelaki buaya!

📎📎📎

Dari : Demian Faustian Durya

Perihal : Permohanan Maaf

Tanggal : 3 Maret 2018

Untuk,

Durya Holdings Company Groups.
Tertanda saya, Demian Faustian Durya. Permohonan maaf saya, melalui e-mail ini untuk tidak mengadiri sebuah meeting kerjasama antara Durya Group's dengan Raul Lange's Group harap dimaklumkan.

Best Regards,

Demian Faustian Durya,

Chief Excecutif Officer,

Durya Holdings Company Group's.

📎📎📎

Aku sudah mengirimkan e-mail secara resmi, Britney.

Silahkan, dinikmati :)

- Demian

Demian menutup macbook-nya yang berwarna putih itu, ia berjalan untuk membukakan sebuah gorden sebelum menuju ke sisi ranjang tempat tidur yang ditiduri wanitanya.

Wanitanya sedang berada di alam mimpinya, yang membuat Demian tergoda untuk menikmatinya. " Sampai kapan kau menikmati tidurmu? " ucap Demian sambil mengusap rambut hitam, wanitanya.

Wanitanya yang tertidur puas diatas ranjang, ia terusik. Menatap Demian dengan acuh, dan membuang tangannya untuk menjauhi wajah manisnya.

" Hei, lelaki gila! Apa yang sudah kau lakukan terhadap diriku? "

Demian tersenyum simpul untuk membalasnya, ia membelai helaian rambut wanita dengan penuh kasih. Sampai-sampai, Pricillia terhanyut dengan suasana seperti ini.

Layaknya sang ratu, dibangunkan dengan sang pangeran. Pricillia merasakannya saat kini, walaupun sedikit konyol namun dirinya terasa nyaman... jika si lelaki gila di hadapannya.

" Aku? " tanya Demian, ia membungkukkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Pricillia. Terbawa hanyut, seperti derasnya air hujan di kota hujan. Ah, kota hujan, aku jadi mendadak rindu.

" Aku hanya mengambil mahkotamu, itu surga bu--" bisik Demian, sambil mendekati tekuk Pricillia. Ia mendekat, dan menggigit daun telinga Pricillia sampai memerah.

Keadaan pun, semakin memanas. Pricillia sudah tidak tahan, jika harus seranjang dengan si lelaki gila yang berada disampingnya. " BRENGSEK! "

Pricillia, wanitanya menagis hebat di hapaadn Demian. Pricillia membungkuskan tubuhnya dengan helaian, selimut berwarna putih pucat. Mungkin, bukan hanya selimutnya yang memucat. Dirinya, pun sama.

Ia menginjak kakinya, untuk menjauhi ranjang tersebut. Tetapi, apa daya? Tubuhnya kembali bergetar, karna lukanya yang cukup menyakitkan.

" Pricillia! " Sentak Demian, terhadapku.

Ini kabar buruk, dia mengetahui namanya?

Sesungguhnya, siapakah si lelaki gila yang tengah ia belakangi dengan tubuhnya?

Keseimbangan tubuhnya pun, mulai tidak stabil kembali. Ia rapuh, bahkan sangat rapuh. Kakinya bergetar hebat, dan ia---

📎📎📎

Love, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang