Middle Of The Night | Bagian Empat Puluh Dua - Bad Things Of The Day (2)

6.9K 113 0
                                    

📎📎📎

" Mulai hari ini, jam ini, menit ini, detik ini... semuanya akan berakhir secara beriringan? "

📎📎📎

Nampaknya, Durya... sepertinya dirinya lelah telah berbicara secara terang-terangan sampai mulutnya berbusa-busa untuk menjelaskan secara besar-besaran terhadap Demian.

Mereka memiliki pendirian yang kuat nan kokoh, tetapi apa salahnya jika Demian harus mendengarkan pembicaraan hal tadi demi masanya.

" Sudah cukup, Dem... hentikan! " cergah Durya, terhadap Demian putranya yang nampaknya sangat mabuk berat dengan hal ini.

Demian hari ini memang sedikit terpengaruhi oleh minumannya, ia menyukainya! Baru kali ini meminum lima buah botol bir berukuran besar, ia mengalami kemabukan tingkat rendah bagi dirinya. Ini, rekor!

Biasanya... Demian meminum sampai dua belas botol pun, rasanya dirinya masih nyata, tanpa mendapatkan rasa mabuk sedikit pun.

" Dem... itu tidak baik, bagi kesehatanmu..."

Demian tertawa hebat, " Really? " tanyanya terhadap Durya, Durya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Rasanya, ia merasakan hal kegagalan dalam hal ini?

" Sebenarnya apa tujuanmu datang hari ini ke kantor, Dem? " tanya Durya, terhadap Demian. Ia sudah berfeeling, bahwa Demian datang kemari pasti ada sebuah tujuan yang dituju. Jika, tidak... ia pasti berleha-leha dengan simpanan-simpanan segudangnya.

Durya tidak sehabis fikir oleh Demian, dulu kalla ia memang seperti Demian, tapi tidak separah Demian sekarang. Durya lebih memilih nafsu jati dirinya, dibanding dengan Demian yang terkenal abstrak di kalangan wanita tetapi bisa menutup kebajingannya dihadapan bisnisnya.

" Seharusnya yang menanyakan hal itu---"

Durya menggeprak sebuah lemari kaca yang disampingnya, " Tidak usah mengalih pembicaraan, dasar anak kurang hajar!!! " ucap Durya, yang kini tengah memarah yang membuat emosinya memuncak.

Kedunya sesama menyunggikan senyuman devil-nya, oh... Ya, Tuhan... drama macam apa ini, harus merelakan pertempuran perang dingin antara seorang Durya dan juga Demian? Lebih baik, salah satunya mundur bukan? Ya, Durya... mundur, ia lebih meninggalkan Demian sendiri ditengah mabuknya diruangan ini.

📎📎📎

Saat Durya memutuskan untuk pergi dari hapaadnnya secara sekejap, Demian sangat berterimakasih atas berpura-puranya tentang kemabukan dirinya? Ya, Demian berbohong demi kebaikan untuknya dan juga Durya.

Lagian papanya itu sangat menjengkelkan baginya, ia pasti mempertahankan dirinya agar terlihat asing jika harus berbicara dengan sektetaris pribadinya? Oh, papa... tujuanku, datang kemari hanya untuk ini...

" Sir... " ucap seseorang yang memasuki ruangan kerjanya, dengan sesantai mungkin.

What a bitches? Demian benci suasana seperti ini, apalagi dengan seseorang yang berpura-pura dengan keadaan terpuruk baginya.

Wanita itu menghampiri Demian, dengan tampang tidak berdosa sama sekali baginya. Hell... lalu ia terduduk manis dengan andalan biasanya, ia menyibak rambutnya yang terurai agar terlihat tekukannya.

" Anda, saya pecat... Britney! "

Britney tersenyum atas perlontaran Demian untuknya, " Why, Sir? " tanyanya, sebenarnya ia sudah mengerti atas gerak-gerik Demian untuknya.

" Silahkan pergi--- "

Wanita yang membuat kehancuran itu, nampaknya sedang begila ria terhadap dirinya. " Lihat saya, Sir..." Britney, kini sedang sibuk membuka pakaiannya dengan cepat yang membuat Demian lebih-lebih muak terhadap dirinya.

" JANGAN GILA, BRITNEY!!! " sentak Demian, ia beranjak dari tempat duduknya untuk menghampiri pintu masuk keruang kerjanya.

Tersenyum devil, terhadap Britney... dia terendah bagi mata Demian, dia menyipakan semuanya sampai-sampai ia mengunci pintunya dengan mereset password dengan sementara.

Britney menghampiri Demian dengan gayanya sedikit lincah. Seperti macam di pantai bukan dia kali ini? " Apa susahnya lirik aku dari dulu Dem? Aku dari dulu, menyukaimu... tapi apa balasanmu? Kamu hanya menganggapku sebatas atasan dan juga bawahan. Bukankah harta kekayaanmu sama aku itu hampir setara Dem? "

Britney Pramudya, seorang sekretaris mengemis ingin mendapatkan pekerjaan yang layak dengan seorang CEO Durya Hollding Company sepertinya sedang bermabuk ria.

" Oh... yaaa? " Demian terkekeh padanya, tetapi... kekehan itu terhenti, ketika Britney memulainya dengan cara melumat permainannya dengan sedikit kasar?

📎📎📎

Nahloh😱

Luv, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang