Middle Of The Night | Bagian Dua Puluh Tujuh - Refresh ( 2 )

5.3K 128 0
                                    

📎📎📎

" Rasanya aku akan meralat perkataanku, aku memang ingin hidup berbahagia denganmu.

Namun, saat kini aku akan mempertimbangkannya kembali. Kembali kemasa depanku, atau kembali kemantan kekasihku? "

- Middle Of The Night.

📎📎📎

Tertawa riang, sambil melihat pemandangan sekitar sangatlah riang bagi keduanya. Excell yang membawanya kesuatu tempat ini tidak perlu diragukan kembali untuk melihat pemandangannya.

" Kau membawaku, kenegeri lain Excell? "

Excell terkekeh pelan, padanya. " Kau mabuk di perjalanan, Permen? " tanya baliknya.

Candy yang dibalik tanya oleh mantan kekasihnya itu, ia malas untuk mengrubisnya. Kembali berjalan dengan santai, jalanan ini sedikit becek untuk dilewatinya, namun dirinya tidak masalah.

Berbicara tentang matan kekasih, Excell memang mantan kekasihnya namun ia selalu menemaninya ketika dirinya kembali bekerja.

Berbeda dengan kekasihnya, sepertinya ia sangat bodo amatan terhadap dirinya.

" Excell kita sedang berada di ASIA, kah? " gurau Candy, mulutnya tidak berherti komat-kamit. Lihatlah, ini sangat sejuk jika dikunjungi oleh wisatawan sepertinya. Mulai dari popohonan, kebun, bahkan berkuda. Ah, ladang ini sangat tepat untuk segalanya!

" Apakah kau tidak ingat? "

Tidak ingat? Tidak ingat, apakah maksudnya? Excell mencumbui-nya? Mungkin... ia tidak ingin mempersalahkannya lebih lanjut, terpenting ia bisa berada dikawasan yang sangat jauh dari jangkauan.

" Liahtlah itu, " ucapnya, sambil menunjukkan kesebuah mobil yang terparkir dibawah pohon. " Lalu? " tanya, Candy padanya.

Excell geram, dengan tingkah laku Candy. Si Permen ini memang, selalu tertidur dalam segala hal, buktinya saat kini. Ia pintar mengigau, jika dirinya berada di Asia, lucu? Tidak, menurut Excell.

" Kau!!!!! " gertak Excell, terhadap Candy.

Kesabarannya, mulai kembali di uji oleh sang pencipta. Sehingga ia berjalan asal tanpa tujuan, " Excell, tunggulah aku..." rengek Candy.

" Excell, tunggu...."

" Excell, kakikuuu...."

Dasar, lelaki! Letih rasanya jika ia harus berteriak-teriakan seperti orang gila, ia tetap berjalan dan sedikit berlari untuk mengejar Excell.

" EXCELL, BERHENTI! "

Ia berhernti, menoleh ke belakang seperti ada wanita waras yang mengintilinya. " Permen? Kau baik-baik saja? "

' Baik-baik saja? '

Boleh tertawa tidak? Jadi dirinya dari tadi mengikutinya sepanjang sisi kebun yang becek, ia bilang " Kau baik-baik saja?"

" Damn you, Excelliandre Martinez! "

📎📎📎

Melihat ekspresi Candy, yang tidak semangat untuk menguntitnya kembali. Excell sedikit merasakan iba, jadi hanya segitukah perjuangan wanita untuk mengejar sang lelaki yang diidam-idamkannya? Jika iya, Candy termasuk orang yang payah dalam hal cinta.

Lagi-lagi ia tersenyum kecut, dalam hal cinta aja dirinya sudah payah, apalagi dalam bercinta? Si Permen itu hanya diam saja kah? Lupakan, hal seperti itu bisa diungkapkan secara langsung kepadanya.

Candy sedikit mendengus adanya titik matahari, ia merasakan sedikit kepanasan berada disini. Namun, ini sangat menyenangkan.

" Excell, kau tidak ingin bergurau kepadaku? "

Excell mendongak tuk melihatnya, ia menggelengkan kepalanya dengan pelan. Candy sedikit mendesah, mantan kekasihnya itu memang seperti kekasihnya...

" Aku seperti berada di kota tinggalku, dulu..." gumam, Candy.

Excell dengan badan sigapnya, ia membawa tubuh mungil Candy di tengah ladang. Nafasnya sedikit terengah-engah, padahal Excell hanya membopongnya ketengah ladang, bukanlah sebuah kasur atau semacamnya?!

Tanpa sengaja, ia memperhatikan bibir mungil milik Excell dengan teduh. Jika Demian selalu menghipnotisnya dengan gairahnya, Excell memiliki gairahnya dalam hal yang berbeda.

Ya Tuhan, kenapa dirinya daritadi memilki fikiran negatif seperti itu? Itu rasanya sangat tidak penting baginya, siapapun pasti memilki kegairahan dalam berbeda-beda. Termasuk kekasihnya, Demian Faustian Durya. Dan juga mantan kekasihnya, Excelliandre Martinez.

📎📎📎

Love, QuennuTaggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang