Middle Of The Night | Bagian Dua Belas - Kegelisahan, Berunjung Jatuh Hati

8.5K 261 4
                                    

📎📎📎

CANDY merongoh ponselnya yang mendapatkan sebuah boom pesan dari Demian, kekasihnya. Sedikit risih, namun harus bagaimana lagi? Seorang Demian, pasti akan menyuruh anak buahnya untuk mencari keberadaannya.

" Kau dari tadi tidak ada bergairahnya sama sekali Permen, kenapa? Hmmm..."

Candy tetap menatap lurus kearah depannya, kali ini ia benar-benar tidak takut dengan Demian. Demian yang selalu tidak pernah main-main dari perkatannya bahkan perasaannya.

" Sorry, ternyata kalian sudah kumpul disini. " ucap wanita berpostur kurus itu.

Candy menoleh terhadapnya, kali ini dirinya ingin sekali meresponnya. Namun... " Tidak, kau tidak perlu meminta maaf." ucap Mario, sang photographer yang sangat terkenal di Asia.

" Ya... silahkan duduk nona." tawar Excell dengan lembut, tapi tidak selembut kain sultra. Wanita itu mengangguk patuh, dirinya duduk disamping Mario. Berhadapan dengan Candy dan Excell.

" Dy... kenalkan, ini desaigner kita untuk project kita kedepannya." kata Mario mengenalkan Pricillia, terhadap Candy.

" Sil... kenalkan, ini Candy. Yang aku bicarakan di whatssapp, bernama Permen. " kata Mario lagi.

Seperti kebiasannya, Pricillia tersenyum kikuk pada Candy. Dari raut wajah milik Candy, Pricillia tidak yakin jika wanita yang dihadapannya adalah model yang akan memakai karyanya.

Semenjak pertemuan dirinya dengan Candy membuat Pricillia menemukan sebuah website berisikan model ternama dalam baju-baju branded yang selalu ditampilkan oleh tubuh ramping milik Candy, selain tubuhnya yang pas, Candy sangat cocok untuk mengambil profesinya sebagai modelling pakaian.

" Nah, berhubung kita udah lengkap saatnya kita membicarakan ke the pointnya aja ya?" tanya Mario, yang mencairkan suasana.

Mario mulai membicarakan apa saja yang akan ia potret, mulai dari konsep photo, tempat, dan kostum tentunya. Dari kostum, Mario mulai ingin meminta pendapatan pada Pricillia, " Jadi bagaimana Pricillia? Apakah kau bersedia dari konsep-konsep ku? " tanyanya, sebab jika Pricillia tidak menyanggupi permintaannya.

Ya, hasil dirinya harus mengubah semuanya dari awal.

Pricillia masih menatap lurus kedepan, ia binggung harus menjawab seperti apa. Disisi lain ia ingin menjawab bahwa dirinya harus memiliki waktu yang lebih untuk mempersiapkannya karena dirinya baru saja tinggal di New York sekitaran dua bulanan, disisi lain ia menyanggupinya.

Jadi... bagaimana Tuhan?

" Katakan saja Pricillia, kami tidak akan mencengkrammu!" Kata Excell yang tidak sabar mendapatkan jawaban dari Pricillia, rasanya tidak sabar jika Excell harus memakai pakaian-pakaian yang akan dirancang dan dibuat Pricillia terhadapnya.

" Baiklah, aku setuju. Kemungkinan besar aku meminta asistenku di Indonesia untuk mengirimkan beberapa busana untuk kalian. " balas Pricillia.

Jawaban Pricillia membuat Mario merasakan tidak enak hati padynya, " Really, Pricillia? " tanyanya, " Apakah kau tidak mengalami kerugian tersendiri dalam project kita kali ini? Menurutku ini, masih bisa kau lakukan tersendiri di kota ini Pricillia... "

Pricillia tersenyum kikuk, " Oh, ya... aku bisa melakukannya ya? " tanyanya, dengan sedikit pelan namun pertanyaan itu sangat terdengar bagi mereka membuat mereka tersenyum lebar lalu menyemangatinya.

📎📎📎

Setelah mengsepakati untuk hari, tanggal, waktu, serta tempat. Mereka memilih masih tetap bersama, kecuali Mario yang mendapatkan job dari orang lain.

Pricillia, Excell, dan Candy kini berada disebuah appartement milik Pricillia. Setelah memperbincangkannya sepertinya mereka membutuhkan pakain yang cukup santai saja, tidak lebih.

" Jadi... ini appartement mu? " tanya Excell.

Pricillia menoleh, dan mengganguk berarti iya.

Candy yang melihat seisi ruangan ini sepertinya dirinya ingin mencobanya satu persatu, lihatlah baju-baju itu rupanya sangat menggoda untuk dipakai.

" Aku suka, dengan yang ini Pricillia. Boleh ku coba? " tanyanya, sambil memegang baju lalu meminta persetujuan Pricillia agar Candy dapat memakainya dengan penuh menggoda.

Pricillia mendongak, " Itu baju lamaku, lihatlah warnanya sudah terlihat sedikit pudar." gumamnya.

Candy tanpa meminta persetujuan lebih lanjut dari Pricillia, dirinya bergegas masuk kedalam ruangan untuk mengganti pakaiannya. " Kapan lagi, lihat baju yang sangat lucu seperti ini? "
Melihat pantulan bayangannya, Candy bergumam pelan tentang pakaiannya ini, yang sangat pas dalam tubuhnya yang ramping ini.

Seketika dirinya mengingat pakaian ini sempat Pricillia bawa dalam acara Fashion Show di New York sekitar dua tahun yang lalu.

Pakaian yang seang ia pakai ini, sempat ada yang menawarkan setinggi langit, namun, Pricillia sepertinya tidak ingin ambil pusing untuk menerima harga seroket langit sekaliguspun.

Dengan sedikit beralasan " Maaf, jika anda ingin melihat product-product kami silahkan cek di bagian website kami.
Terimakasih :)"

Padahal Candy tersendiri pun tahu, bahwa pakaian-pakaian itu selalu tidak ada gantinya atau tidak ada stock yang lain untuk menjadi
Didalam hitungan detik setelah Pricillia berbicara seperti itu, Candy dengan semangatnya untuk membuka website melihat product-product Pricillia.

Disampingnya, ada kekasihnya dan juga Asistennya.

" Kau ingin pakaian-pakaian itu, baby? " tanya Demian menawarkan pakaian itu terhadap Candy, sembari membelai rambut indah milik Candy.

Candy menggangguk, sambil memulai aksinya untuk mengecup kekasihnya di depan umum, Demian pun dengan senang hati melakukan permainan itu di depan umum.

Demian mengedipkan matanya terhadap asistennya, sekaligus sahabatnya. Dirinya pun mengerti apa yang dimaksud oleh Demian, sehingga ia menaikkan tanggannya untuk mencoba menawarkan harga-harga baju tersebut dengan harga lebih dari sebuah roket.

" 10 juta dollar, apakah itu kurang? " ucap asisten tersebut, disekelilingnya hanya Menatapnya tidak percaya.

Masa iya, dia menawar baju seperti itu lebih dari segalanya.

Untuk apa? Lebih baik, disimpan menurutnya.

" Kau dengar, ucapannya?"

" Itu gila, dia terlalu terhipnotis dengan wanitanya."

" Biarkan sajalah, dia keturunan Durya. Sampai tujuh keturunan pun, tidak akan habis kekayaannya."

Candy benar-benar sangat mengingatnya, ya.... baju ini, yang membuatnya jatuh sakit ketika Demian tidak berhasil untuk mendapatkannya.

Bahkan Candy, sampai sekarang masih terhipnotis ingin memiliki baju ini....

Apakah Pricillia akan memberikannya?

Candy janji, ia akan membayarkannya dari hasil kerjanya, bukanlah hasil dari Demian...

📎📎📎

Love, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang