Middle Of The Night | Bagian Tiga Puluh Tujuh - Make First Love (3)

5K 147 0
                                    

Happy Reading😘

📎📎📎

" Sekurangnya aku disampingmu, aku tetap mencintaimu... "

📎📎📎

KEDUA insan layaknya sepasang kekasih yang mencinta, mereka kini tengah di berada posisi yang menyenangkan bagi keduanya. Sehingga adanya terik matahari pun mereka tidak merasakannya sama sekali, karna keadaannya.

Sebenarnya, Demian sempat terusik saat pada jam pertama saat dirinya mengajak wanitanya tidur dengannya di tempat tidurnya. Namun, wanita itu tampa sedikit terusik untuk meninggalkannya dan juga membrontaknya.

Rasanya... ia sangat senang jika berada di posisinya saat kini, wanitanya terbaring di sampingnya membuat hasrat yang membara pada tubuhnya yang mengingikannya. Kedua ibu jarinya sempat bernari-nari di atas ponselnya yang berlogo buah apple, ia memprintahkan kepada anak buahnya untuk membelikan sebuah beberapa pakaian mewah wanita untuk wanitanya dengan harga yang menajubkan.

Bagaimana?

Tanyanya, pada anak buahnya itu. Demian sebenarnya bukan seseorang terpenting layaknya atasan yang harus memiliki bawahan, hanya ia sangat membutuhkan seseoarang untuk menjadi temannya. Tetapi, kali ini berbeda! Ia sangat menaifkan sebuah jumlah yang dilayakan untuk pakaian beberapa helaian untuk wanitanya, Pricillia?

Baik, Sir!

Notifikasi pada handphone-nya membuat Demian harus membalasnya lagi dan lagi, ia hampir saja melakukan kesalahan. Demian menyuruhnya, tanpa memberitahu bahwa dirinya sedang berada di tempat yang berbeda?

Oh, Ya Lord... mati sudah, jika mereka mengrimkan pakaian-pakain itu ke appartementnya yang atas mengatamakan nama Durya dibelakangnya.

Aku hampir lupa untuk memberitahumu, aku berada di tempat yang berbeda...

Putar saja tanda itu, kau bakal menemukanku.

Julian's Calling

Demian mengerjapkan matanya, astaga... apakah info darinya, untuknya adanya kekurangan jelasan untuknya? Jika benar, untuk apa ia menelponnya. Sudah hampir 6 kali, Demian me-rejectnya dengan alasan karna ia tidak mau bersuara seketika. Yang dikhawatirkan wanitanya terusik dari mimpi indahnya, karna perbuatannya.

Ia tidak mau, jika harus seperti itu!

Jadi, lebih baik, ia merejectnya.

Dengan Hormat,

Mr. Demian Faustian Durya, mohon maaf atas kelancangan saya yang membuat anda sedikit terusik. Saya, ingin memberitahukan bahwa saya telah menjalankan tugas apa yang anda perintahkan terhadap diri saya.

Semuanya telah tertata rapih, dikirim dengan berbasis aman dan terpercaya ke alamat yang tertera pada biasanya.

Mohon maaf, untuk segala-galanya, Sir!

📎📎📎

Setelah membaca pesan singkat yang diberikan oleh Julian, ia beranjak dari tempat tidurnya untuk meniatkan membersihkan diri menuju kantor.

Moodnya seketika hancur, ketika ia mendapatkan pesan singkat dari seorang Jacob untuknya. Sedikit tidak percaya, memang... namun harus bagaimana lagi, apakah ia harus kembali ke appartement dulunya hanya untuk mengambil pakaian-pakaian itu?

Oh, tidak! Iya, Demian, dirinya bisa membelinya pakaian-pakaian itu secara online, cepat dan terpercaya untuk dikirimkan sekarang juga demi kebutuhan wanitanya. Sebenarnya ia sudah tidak peduli dengan suasana kantor saat kini, hanya amarahnya sudah tidak dapat dibendung kembali untuk mencaci makinya.

Dirinya berkaca, " Hidupku akan sekejap akan sempurna..." senyumnya, terhadap kaca itu. Matanya, dengan isang menyipitkan kesuatu pantulan wanitanya, ia sepertinya sangat tertidur puas olehnya?

Tangannya menuju sebuah laci, untuk mengambilkan sesuatu. " Dan, dasiku... sebentar lagi, akan tertata rapih jika kau yang memakainya? " Demian lagi-lagi tertawa sendiri, sambil memandng dirinya yang sedang berkaca.

Saat dasi itu sudah sedikit rapih pun, ia menuju ke sudut ranjangnya. Demian tersenyum terhadapnya, " Wife? " tanyanya, membatin. Ah, sudah-sudah! Matahari baru saja terik, masa dirinya sudah menggigau kembali? Kan, tidak lucu bukan? Lebih baik ia bergegas ke kantor sekarang juga, sebelum si tua bangka itu lebih dulu untuk mengginjak di perusahaannya.

Demian mengambil tas kerjanya, lalu membukanya untuk mengambil sesuatu yang didalamnya." Ah, ini dia..." ia mengambik sebuah buku catatan yang biasa ia bawa kemana saja dirinya bekerja, ia mengambil sebuah alat tulis untuk menuliskan sebuah pesan untuknya.

" Aku tinggal kau kerja sebentar dulu ya? Agar membuahi masa depan, kau adan aku? " tanyanya terhadap Pricillia yang sedang tertidur pulas, ia mengecupnya lalu meninggalkannya untuk menuju kantornya.

📎📎📎

Terimakasih sudah mengikuti Middle Of The Night sampai sejauh ini🙈

Jangan lupa vote, komentar, dan share yaa💙

Follow instagram :
1. QuennuTaggart
2. Annisanuuu

Best, Quennu Taggart

Middle Of The Night ✔ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang