Sheet 39 : Daily Life

194 36 0
                                    



.

.

2 Agustus 201X

Dear Diary, Ino suatu hari mengajakku pada sebuah kencan buta di sekitar pusat perbelanjaan Konoha, sempat menolak dengan mentah-mentah, namun Ino berhasil membujukku dengan satu set alat lukis yang ia janjikan jika aku mau menemaninya dalam kencan buta itu. Ino bilang, ia tertarik pada seorang senior dari semester 8.

Senior itu sebenarnya lumayan, ah ya, namanya Kimimaro Kaguya, rambutnya putih dengan manik hijau cerah, ia biasanya memakai eye shadow merah di bawah matanya. Entah kenapa, tapi Kimimaro-senpai memang agak menyukai gaya gothic, Kimimaro senpai mengambil jurusan Paleontologis-ahli fosil-

Kencan buta kali ini hanya ada Kimimaro-senpai, Ino dan aku, menjadi obat nyamuk memang tak meyenangkan, karena Ino melarangku untuk pergi darinya walau sejengkal pun.

Dan yang paling menarik, sepertinya Kimimaro-senpai sendiri cukup tertarik dengan Ino. Dan kencan buta kali ini sukses...

Dear Diary, setelahnya, Ino menyeretku ke tempat butik Bibi Kushina, memilih gaun-gaun yang cocok atau dress untuk kencan butanya yang kedua. Kenapa ia mengajakku ke butik Bibi Kushina? Alasannya karena agar mendapat diskon karena aku dan Bibi Kushina berhubungan baik. Ck, dasar Ino, tapi memang benar juga. Saking baiknya Bibi Kushina pasti memaksaku untuk membawa pulang satu stel dress tanpa membayar sama sekali, karena sungkan tentu saja aku hanya kadang-kadang datang kemari.

Setelah acara sesi di mana Ino sempat galau memilih beberapa pakaian, akhirnya kami keluar dari butik milik Bibi Kushina, setelah Ino memborong empat mini dress dan long dress sekaligus, tentu saja karena Bibi Kushina dengan baik hatinya memberikan kami diskon khusus sebesar 65 %.

Dan hari ini memang menjadi hari yang super sibuk, di mana Ino menarikku ke sebuah salon. Memaksaku sekalian untuk berdandan-perawatan tepatnya-

Aku hampir saja kabur ketika Ino mengajakku untuk perawatan spa dan pemijatnya adalah seorang waria. Walau akhirnya aku mengikuti spa juga setelah pemijatnya diganti dengan pemijat wanita sungguhan, bukan jadi-jadian seperti tadi. Puas tentu saja setelahnya, aku juga merasa lebih rileks.

Dear Diary, yang paling kusuka dari hari ini adalah, saat Ino mengajakku ke sebuah café untuk makan dan mendiskusikan beberapa hal. Kau tahu, Ino berencana mengikuti kursus memasak. Sebenarnya Ino cukup pintar memasak, namun entah kenapa ia merasa tak begitu percaya diri kali ini, Ino bilang ia akan mencoba melakukan PDKT pada Kimimaro-senpai dengan taktik bekal cinta-ckck dasar Ino-

"Sebenarnya kau tak perlu ikut kursus segala, bukankah masak sudah menjadi bagian dari hidupmu? Dan masakanmu sebenarnya cukup enak kok!" kataku. Sebenarnya aku agak malas menyetujui rencana Ino, karena dia pasti akan memaksaku untuk ikut.

Ino mendesah gelisah, "tapi... entah kenapa aku merasa tidak Pe-De kali ini... kurasa ada beberapa jenis makanan yang Kimimaro-senpai sukai dan aku tak bisa membuatnya. Karena itu, aku ingin ikut kursus memasak, aku akan membuatkan masakan yang Kimimaro-senpai sukai!" keluhnya.

Aku mengangkat alis tentu saja, sedikit terkekeh pelan. "Memangnya masakan apa yang disukai Kimimaro-senpai, sampai-sampai kau ingin ikut kursus?" celetukku.

"Kimimaro-senpai menyukai Baumkuchen*!" jawab Ino.

Aku hanya bisa mengangga, kalau itu sih... pantas saja...

"Jadi, kau sudah tau dimana tempat kursus memasak yang ingin kau ikuti?" tanyaku kemudian.

Sementara itu, Ino hanya menampilkan cengiran yang seketika membuatku ingin menjitaknya keras-keras...

.

.

*Baumkuchen : seperti kue lapis biasa namun berbentuk lingkaran dengan cita rasa yang berbeda. Dijuluki 'The King of Cakes' karena proses pembuatannya yang sulit, karena pembuatannya yang rumit, kue ini memiliki banyak layer/lapisan, proses pembuatannya saja bisa 2 jam.

.

50 Sheet of Paper DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang