.
Tuesday, 1 September 200X
Dear Diary, akhirnya aku bertemu Sasuke-kun...
Sasuke-kun datang ke sekolah lebih pagi dari sebelumnya. Ia duduk manis di mejanya seperti biasa. Aku mendekati Sasuke-kun dan menyapanya. Sasuke-kun tersenyum lembut dan menarik tanganku ke suatu tempat.
Kenapa aku merasakan sesuatu yang tak menyenangkan akan terjadi?
"Sasuke-kun?! Kemana saja kamu selama ini?" tanyaku disela-sela langkah kami melewati lorong panjang sekolah. Sasuke-kun tak menyahut, ia tetap menarikku menuju suatu tempat.
Dia mengajakku ke taman belakang sekolah.
"Sasuke-kun?"
Sasuke-kun berhenti dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Ia memamerkan sebuah kotak bludru berwarna merah marun. Seketika aku membulatkan mata, Sasuke-kun, apakah dia akan...?
"Selama ini aku sibuk karena ini." jawab Sasuke-kun. Aku menatapnya heran. Jadi selama ini dia sibuk untuk memesan sebuah perhiasan-entah-apa yang tersembunyi di balik kotak ini. apakah dia melakukannya untukku?
"Ka-Kau, apa yang akan kau lakukan, dengan kotak itu?" tanyaku.
Sasuke-kun tersenyum. Dia membuka kotak merah marun itu, memamerkan sepasang cincin mungil berwarna perak dengan sepasang berlian biru mungil di atasnya. Aku kembali terpana. Sasuke-kun... kau begitu romantis~
"Lihat! Baguskan?!" Sasuke-kun menarik tanganku dan mengambil salah satu cincin yang lebih kecil. Tanpa banyak kata ia sematkan cincin itu di jari manisku. Seketika aku terpana.
Dear Diary, aku bingung harus bahagia atau sedih... karena sebenarnya cincin bertahta berlian mungil yang pas di jari mungilku itu nyatanya tidak akan selamanya tersemat di jari mungilku. Kalian tahu kenapa?
Sasuke-kun... ternyata membelikannya khusus untuk seseorang...
Sasuke-kun bilang, ia sudah menemukan bidadarinya, pujaan hatinya. Tadinya ia hanya mencoba mencocokkan ukuran cincin dengan jari manisku karena ia bilang ukuran jariku dan jari gadis yang ia sukai sama.
Aku hanya bertanya-tanya... siapa gerangan gadis beruntung itu? apakah dia... Hinata?
"Terima.. kasih..." aku hampir berucap bahagia. Namun Sasuke-kun menatapku heran.
"Haha, kau lucu... kau tahu, aku memesannya khusus dari Eropa untuk gadis yang kusukai! Rencananya aku akan mengutarakan perasaanku secepatnya. Yah, walau aku masih menunggu waktu yang tepat!" Sasuke-kun tertawa. Akupun ikut tertawa, tawa yang hambar.
Kenapa... Sasuke-kun?
"He-eh, siapa gadis itu?" tanyaku jahil. Sasuke-kun mengeleng pelan,
"Rahasia!" ia berlari kecil. Namun tiba-tiba ia berhenti. Dan merogoh sakunya, sebuah kotak berwarna putih polos ia keluarkan. Ia tiba-tiba meraih tanganku, menyematkan sebuah cincin perak mungil dengan ukiran bunga sakura di sisinya.
"Special gift for my beloved friend!" Sasuke-kun mengecup pipiku.
Dear Diary... aku... harus sedih atau bahagia?
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
50 Sheet of Paper Diary
Fiksi PenggemarSebuah kisah, tentang seorang anak manusia yang terlambat menyadari arti sebuah cinta sederhana dari seorang gadis yang selama ini di sisinya. Hingga akhirnya garis takdir yang menjawab segalanya. Sebuah cerita yang terungkap dari sebuah buku diary...