Sheet 42 : The Truth

233 35 0
                                    

.

.

15 September 201X

Dear Diary, beberapa hari kemudian, Kak Itachi tiba-tiba datang ke rumah. Saat ini aku memang tengah mengambil libur selama satu bulan di rumah. Kak Itachi mengajakku mengobrol, dan meminta maaf tentang kejadian beberapa hari yang lalu. Aku memang sempat memasag raut dingin, tentu saja karena aku masih sakit hati.

"Sasuke hilang ingatan!" Kak Itachi berucap kemudian, memberi tahu kenyataan.

Kenyataan yang kembali menamparku...

"Beberapa bulan sebelum kelulusan, Sasuke mengalami kecelakaan di Kanada, sempat menghilang selama satu tahun. Untunglah seorang yang baik hati merawatnya selama itu, sampai akhirnya kami bisa menemukan Sasuke. Sasuke bahkan sempat tak mengingat keluarga aslinya, namun akhirnya ia mencoba percaya dan mau berusaha untuk menerima bahwa kami adalah keluarganya yang sebenarnya." Jelas Kak Itachi panjang lebar.

Seketika bibirku terkatup kaku. Jika Sasuke mengalami hilang ingatan, bahkan sampai tak mengingat siapa keluarganya, mungkinkah... Sasuke juga tak mengingat diriku, dan semua kebersamaan kami di Konoha?

"Saat ini Sasuke bukanlah Sasuke yang dulu, dia hidup dengan ingatan baru yang kami bangun perlahan selama dua tahun ini." lanjut Kak Itachi.

Bahkan tetesan air mata terjun bebas dari manikku, meratapi betapa malangnya aku ini. bahkan, Sasuke yang dulu menjadi sahabat dan bagian dari seseorang yang menempati relung hati ini, tak mengingatku sama sekali.

Haha... mengenaskan sekali...

"Sasuke memang tak mengingat lagi semua tentang Konoha, tentang teman-temannya dulu, bahkan bagaimana masa kecilnya. Namun, ia berjanji dengan ingatan baru yang ia miliki sekarang, ia akan tetap berusaha menjadi Sasuke yang takkan melupakan orang-orang yang pernah menyayanginya."

Kata-kata akhir dari Kak Itachi, menjadi penutup kebenaran yang selama ini tak pernah kuketahui. Selama berjam-jam aku menangis, dengan Kak Itachi yang berada di sisiku, mendengarkan segala keluh kesahku. Dan menjagaku tuk saat ini. Kak Itachi tahu aku rapuh, Kak Itachi tahu aku sangat terpukul dengan kenyataan yang harus kuhadapi saat ini. karena itu ia memberiku semangat, untuk terus maju melangkah ke depan.

"Mungkin... Sasuke telah melupakan sosokmu, Sakura-chan, dan... saat ini adalah waktu dimana kau harus membangunnya kembali, memberi ingatan pada memori kosong dalam benak Sasuke, bahwa kau ada dan selalu ada untuknya!" nasihat Kak Itachi.

Aku hanya mampu mengembangkan senyum, dan mengangguk setuju. Kak Itachi benar, boleh saja Sasuke tak mengingat diriku dalam masa lalunya, namun aku akan menanamkan ingatan yang kuat bahwa aku ada di masa depan.

Dear Diary, pernah kubilang bahwa aku adalah Sakura yang baru. Aku takkan menangis lagi dan terpuruk, kali ini aku akan berusaha, dan menunjukkan keberadaanku pada dunia.

Dear Diary, ingatkah kau pada kenang-kenangan terakhir dari Sasuke sebelum perpisahan kami? Ya, sebuah cincin perak dengan berlian biru mungil, cincin yang pernah Sasuke sematkan di jariku, menandakan bahwa aku adalah seseorang yang menempati relung hatinya. Dan satu lagi, cincin tanda persahabatan kami. Cincin perak polos dengan corak sakura. Selama ini aku menyimpan kedua cincin ini, berharap cincin ini menjadi ikatan yang akhirnya mempertemukanku dengan Sasuke. Dan kurasa itu memang terjadi, aku bertemu dengan Sasuke walau dalam keadaan yang tak bisa dikatakan baik. Sasuke telah melupakanku.

Dan sekarang, aku akan membangun kembali ikatan itu, ikatan yang pernah putus karena jarak antara aku dan Sasuke.

.

.

50 Sheet of Paper DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang