03

188 34 1
                                    

Pukul 10 malem mereka berdua sudah sampai di komplek perumahan nomor 17 tempat tinggal Tiara dan keluarganya.

"Makasih yah bey," ujar Tiara sambil melihat Relby di samping kananya.

"Iya ra, gih sana masuk tidur dah malem" ujar Relby sambil ngelus-ngelus puncak rambut Tiara.

Tiara pun sudah keluar dari mobil Relby,   "Dah, makasih yah udah nganterin pulang!" ujar Tiara.

"Iya, udah kewajiban aku yang. Gih cepet masuk," balas Relby

"Ya udah, aku pulang ya!" pamit Relby

"Iyah tiati, dah!" ujar Tiara sambil melambaikan tangan ke Relby

#Tiarapov

Aku pun masuk kedalam rumah dan di ruang tengah kebetulan ada Defan, dia sedang menonton televisi sendirian.

"Dari mana lo? kalau ceweK tuh ga boleh pulang malem, ini pulang malem!" tegur Defan sang abang.

"Aewot amat si lo, gue tuh abis nonton bioskop ma temen. Peduli amat lo sama gue" balas aku sambil duduk di sebelah kakak aku.

Tak lama mami sama papi datang, dan nyamperin kita berdua, "Ra, ngomong nya jaga dong, yang sopan masa ke kakak sendiri ngomong nya lo-gue sih!" tegur papi sambil duduk dan menekankan kata 'lu-gue'

"Iya nih pih, Ara sekarang berani sama abang nya bilang lu-gue," ujar Defan sang kakak.

"Yee...siapa yang mulai, bukan aku pi kakak yang mulai bilang lu-gue," balas aku ga terima.

"Udah-udah nih adik kakak bukan nya akur malah berantem, bosen deh mami denger nya kapan-kapan kalian akur kek, mami jadi pusing tiap hari denger kalian ribut!" ujar mami sambil megang kepala nya.

"Hehe iya mi maafin Defan ma Ara ya mih," ujar Defan pasrah kepada maminya.

"Iya mi maafin kita berdua ya mih, sering bikin mami pusing gara-gara kita," ujar aku juga.

"Iya, gih Fan, Ra tidur gih kan besok kalian harus bangun pagi untuk sekolah sama kuliah!" Suruh Mami.

"Iya mi, Defan sama Ara tidur duluan yah!" pamit Defan sambil mencium pipi kanan mami sama papi, dan di ikuti aku juga.

Aku dan kak Defan pun pergi ke kamar masing-masing, kamar aku sama kamar kak Defan bersebelahan malah di dinding kamar aku ada jendela bisa nembus ke kamar nya kak Defan, aku sering ngejailin ka Defan.

"Heh you adik nya Defan yang ganteng kaya jeon jungkook yang sering kamu panggil-panggil kalau sedang liat artis korea, selamat malem semoga mimpiin Abang nya...." ujar kak Defan dengan percaya diri.

"Yee...ngaku-ngaku mirip sama oppa jungkook, mirip dari mana segitu wajah pas-pasan juga bangga jangan ngarep you mirip oppa Ara!" balas aku tak terima.

"Eh ya lo jadi adik kok songong banget sih, harus ya kamu bersyukur punya abang seganteng ini!" ujar Defan sambil menaik turun kan kedua alis nya

"Serah deh serah, yang penting abang happy aja, dah ah males ribut mulu ma abang yang satu ini mening mimpiin oppa, dah... night abang!" ujar Ara sambil nyium pipi kanan nya Defan, dan aku langsung kabur dan masuk ke kamar dan langsung ditutupin pintu kamar aku dengan keras.

"Idih..dasar anak ingusan, heh lu adik durhaka lu nyium-nyium gue tanpa pemberitahuan gue!" ujar Defan sambil ngetuk-ngetuk pintu kamar aku

"Serah aku lah" balas aku singkat

"Defan jangan berisik!" tegur papi keras dari lantai dasar

"Iya pih maaf." Defan berjalan masuk ke kamar nya.

#Tiaraend












-------------------------------------------------------------

Jangan lupa vote and komen teman-teman 😊

-------------------------------------------------------------

Antara Hati Dan PikiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang