#author
Adzan subuh sudah berkumandang keluarga Ray Wijaya seperti biasa mengadakan sholat berjama'ah di mushola pribadi nya. Natasya pun sudah terbangun dari mimpinya, dia segera bergegas untuk membangunkan kedua anaknya Tiara dan Defan.
Pertama Natasya membangunkan Tiara, karena kamarnya tak jauh dari tangga lantai dua.
"Ra bangun, yuk sholat berjama'ah" ujar Natasya dari balik pintu kamar Tiara.
"Iya mi, Ara keluar sekarang!" balas Tiara dari balik pintu, tak lama Tiara pun pergi ke mushola pribadi yang ada di lantai satu.
Lima menit sesudah sholat subuh berjama'ah, Tiara masuk ke kamarnya yang ada di lantai dua. Tiara sudah sampai di kamar, dia langsung mengecek ponsel nya, dan ternyata ada banyak notifikasi dari ponsel nya.
Tiara pun membuka whatsapp dan ada satu nomor yang tidak diketahui menelepon nya sebanyak sepuluh kali, dan nomer itu meng-chat dirinya.
Nomer tak diketahui : haii!
Nomer tak diketahui : apa kabar?
Nomer tak diketahui : sorry baru ngasih kabar sekarang, bulan-bulan kemaren gue sibuk.
nomer dari siapa ya? batin Tiara
Tiara tidak membalas chat tersebut melainkan langsung pergi ke kamar mandi untuk siap-siap pergi kesekolah. 20 menit di kamar mandi Tiara keluar, seragam putih abu-abu yang menunjukan ciri khas anak SMA sudah terpasang rapi di tubuhnya. Setelah itu, Tiara pergi menuju meja rias untuk menggeringkan rambut nya dan memberi sedikit bedak ke wajah mulusnya.
sesudah selesai melakukan rutinitasnya, Tiara melirik sekilas benda yang melingkar di tangan kirinya sudah menandakan pukul enam lebih sepuluh menit. Tiara langsung menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.
"Pagi Mi, Pi, Kak!" sapa Tiara sambil duduk di pinggir Defan sang kakak.
"Gimana sekolah kamu Ra lancar?" tanya papi Tiara.
"Hmm alhamdulillah , Pi, lancar," balas Tiara sambil mengunyah nasi goreng bikinan Mami Natasya.
"Mi, Pi, Ara berangkat duluan ya sama abang," ujar Tiara sambil mencium tangan pada kedua orang tuanya, sesudah itu Tiara menyusuli Defan yang sudah nunggu di halaman rumah nya.
☆☆☆☆
Tiara sudah sampai di halaman sekolah, dia langsung menuju ke kelas nya.
Sesampai di kelas, Tiara mendapat sapaan hangat dari teman sekelasnya.
"Hai, Tir!" sapa temen sekelas nya, Tiara hanya membalas dengan senyuman.
Bel masuk berbunyi dan sekarang adalah pelajaran wali kelas tersayang yaitu, Ibu Heni, wali kelasnya itu tidak sendirian masuk ke kelas melainkan datang bersama siswi baru.
#Tiarapov
'Wajah nya kaya familiar banget kaya gue pernah liat tuh cewe tapi siapa? gue lupa, dah lah mungkin itu perasaan gue saja' batin aku."Woy ngelamun aja" ujar Cinta menggagetkan kum
"Cin wajah cewe itu kayanya familiar banget deh, kaya gue pernah liat cewe itu, tapi siapa ya?" ujar aku pada
Cinta."Iya tapi sudahlah kita dengerin dulu ibu Heni bicara," ujar Cinta, dan aku balas dengan anggukan kepala.
"Mohon perhatian nya anak-anak, ibu membawa siswi baru" tukas bu Heni, seketika semua murid langsung mengarah pada siswi baru itu.
"Iya bu aku juga tau ibu bawa anak baru ke kelas ini. Cantik juga bu, boleh ga buat saya bu cantik bener bening lagi" ujar Faris sambil melihat serius pada anak baru itu.
"Yee lu mah gercep ke cewe bening mah, dasar playboy +mata keranjang lo" ketus aku, Faris emang orang ya terkenal dengan ke-playboy nya di sekolah SMAN JAKARTA 1.
Dia gitu gitu juga lumayan ganteng pinter juga lumyan dia sering masuk peringkat lima besar di kelas aku. Tapi, ya... gitu deh, dia badboy. Oke skip, gak penting👉
"Ga, ibu ga akan ngijinin Namira sama kamu Ris, ibu takut kalau Namira di sakitin sama kamu," ujar bu Heni sambil senyum-senyum jail.
"Ih si ibu mah jangan kaya gitu sama Faris jahat ibu mah," balas Faris dengan wajah jelek nya
"Udah Ris lo tuh udah jelek nambah jelek lo!" Sindir aku sambil menahan tawa bersama Cinta
"kurang ajar lo, udah ngatain gue jelek segini ganteng kaya siapa sih siapa gue lupa kaya si Jongkok atau sapa sih yang sering lo cerita sama si Cinta Jungkook," shut Faris tidak terima.
semua murid di kelas pada ngeliatin perdebatan aku dan Faris, dan akhirnya perdebatan itu di hentikan oleh bu Heni. Yang sedikit jengah dengan perdebatan anak didiknya.
"Sudah-sudah ibu tuh kesini buat ngajar sama mau ngenalin siswi baru, tapi malah ibu sama murid baru ngeliat aksi Tiara sama Faris debat!" ujar bu Heni.
"Maaf bu" Faris dan aku meminta maaf pada bu Heni sambil menundukan kepala.
"Ya sudah anak-anak kita kedatangan murid baru, silahkan nak perkenalkan namamu kepada teman-teman mu!"
Suruh bu Heni mempersilahkan anak baru itu memperkenal kan diri."Hallo semua, perkenalkan nama saya Namira Azahra, kalian bisa panggil saya Namira. Saya pindahan dari Jerman, saya ikut kesini karena ayah saya ada urusan di Indonesia jadi saya sama keluarga pindah ke Indonesia. Saya waktu itu pernah tinggal disini tapi, tidak lama saya bersama keluarga harus pindah ke Jerman karena ayah saya harus menggantikan perusahaan kakek saya. Tolong bantuannya. Karena saya tertinggal materi pelajaran.Terimakasih." ujar Namira si anak baru itu.
"Ya sudah Namira kamu duduk di belakang Tiara, itu kosong jadi kamu sekarang duduk sama Selfi," ujar bu Heni.
Anak baru itu cuman mengganggukan kepala nya dan dia langsung menuju ke bangku yang di tunjukan bu Heni tadi. Sebelum Namira duduk dia nyapa dulu Tiara yang sedang mengobrol dengan Cinta.
"Hai! Tir," sapa Namira.
"Eh, hai!" balas akum
'kok dia tau nama gue'
Namira langsung duduk di bangku nya, Cinta pun tiba-tiba nanya sama gue.
"Lo kenal ma anak baru itu?" tanya Cinta.
"Kenal juga engga, gue kan baru liat tuh orang" balas gue.
"Tapi kenapa dia nyapa lo, sedangkan gue engga" balas Cinta.
"Sudah lah jangan di pikirin,udah mening kita dengerin bu Heni bicara" ujar gue.
Satu jam setengah kita belajar IPS dan sekarang adalah waktu ya istirahat bel istirahat sudah berbunyi dua menit yang lalu.
"Yuk Ra kita ke kantin" ajak Cinta
Aku hanya membalas dengan anggukan kepala.
"Eh, Mir ga ke kantin?" tanya aku ke Namira yang tadi sedang melihat ponselnya dia sedang melihat galeri.
'foto siapa sih yang terpajang di handponenya Namira, gue kaya familiar banget liat foto itu. Gue kenal banget tuh cewe yang di pinggir nya' batin gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati Dan Pikiran
Teen FictionHati Relby memilih Tiara, pacarnya. Tapi pikiran Relby memilih Namira, sahabat kecil Tiara. Sekarang, Relby harus mengikuti alur hatinya atau pikirannya? *** "Maafkan aku Tiara. Aku memang cowok bodoh, kenapa pikiranku berkata kalau aku harus meny...