Part 19

73 10 1
                                    

'Maafin gue Cin gue ga bisa jujur tentang hal ini sama lo'

••••••

Dengan janji nya kemaren Defan yang sudah siap dengan pakain lengkap, ia menuruni anak tangga. Tiara sedang menonton Tv di ruang keluarga pun menoleh kepada seseorang yang sedang menuruni anak tangga.

"Lo mau kemana bang?" Tanya Tiara,

"Kepo banget lo, kaya dora" balasnya dengan kekehan, Tiara kesal dengan jawaban Defan. Ia kembali fokus kepada film Upin&Ipinnya.

Defan menghampiri Tiara yang sedang asik menonton Tv, ia duduk di sebelah Tiara dan merebut snak Tiara.

"Ishh...apaan lo main ambil snak orang" ujar Tiara kesal,

"Milik bersama" balasnya,

"Ga ada milik bersama!" Teriak Tiara ga terima,

"Yaelah, btw Mami sama Papi mana Ra?" Tanya Defan,

"Kepo kaya dora lo" balasnya.

"Yee ni anak, gue nanya lo serius" ujar Defan,

"Kalau mau seriusin ya lamar pacar lobang" balasnya lagi,

"Doain aja, adek aku yang baik hati, cantik, dan tidak sombong gue nanya sama kamu. Mami sama Papi mana? Kok rumah sepi?" Ujar Defan menahan kesalnya sambil membelai rambut sang adik.

"Baru nyadar lo gue itu emang baik hati, tidak sombong juga, kalau cantik gue ga sombong" balas Tiara,

"Astagfirullah punya adek satu-satunya oon ga ketulungan" ujar Defan pasrah.

"Ishh...lo gue ga oon kaya lo, Papi ada tugas di Surabaya, Mami arisan di rumah tante Yuni" balasnya, Defan pun tersenyum dengan jawaban Tiara.

"Dari tadi ke sayang ngomong nya kaya gitu, ga usah bikin naik darah aja masih pagi nii" ujar Defan.

"Serah lo" balasnya,

"Terus sekarang gue mau nanya sama lo" ujar Tiara,

"Apa" balasnya nya singkat,

"Sekarang lo mau pergi kemana? Dah rapi bener" tanya Tiara.

"Ouh iya sampe lupakan, gue ada janji sama orang, gue berangkat Ra bilangin kalau Mami nanyain gue bilang aja gue keluar ada urusan, ya udah gue pergi ati-ati lo di rumah" pamit Defan sambil mencium kening sang adik.

••••••

Sedangkan di lain tempat pemuda itu sudah siap dengan pakaian lengkap ia hanya memakai celana jeans pendek selutut di balut baju kaos putih dan tak lupa dengan kameja pemberian Tiara dengan bermotif kotak-kotak hitam putih.

Saat ia menuruni anak tangga,

"Kamu mau kemana Rel, jam segini udah rapih bener" ujar Luna sang ibu,

"Mau ketemu temen, bu aku berangkat ya" ujar Relby sambil menghampiri sang ibu, dan mencium kening ibu lalu salam.

Tak butuh waktu lama ia sudah sampai di tempat perjanjian ia dan Defan, Relby memasuki tempat itu. Ia sudah menemukan Defan yang duduk di pertengahan pun ia hampiri, kini Relby menjadi pusat perhatian para kaum wanita.

Antara Hati Dan PikiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang