Part 16

82 13 0
                                    

#Farispov

Ia masih penasaran dengan Tiara, sedangkan malam semakin larut. Belum ada satu orang pun yang menyadari bahwa Tiara tidak ada di perkemahan ini, apalagi ini acara penting dan dia termasuk ke panitia. Mau tak mau ia mencari Tiara, ia takut Tiara kenapa-napa.

"Woy!!! Ngelamun aj lo Ris, kenapa? Gabiasanya lo ngelamun" ujar Delwin.

"Bikin kaget aja lo anjir, gapapa gue. Lo mau nemenin gue ga Win?" Tanya gue.

"Kemana, ke neraka kah?" Tanya nya

"Ye si setan emang kalau lo mau ya udah ayo tapi lo aja hahahaha" jawab gue.

"OGAH!!" Ujarnya penuh penekanan

"Yaudah jadi ga nih, gue anter lo deh takut lo kenapa kenapa haha dasar jomlongenezzz" ujar nya.

"Sialan lo" ujar gue sambil nabil kepala Delwin.

"Pokoknya lo ngomong iya iya aja, nanti gue kasih tau" ujar gue.

#Farisend

Faris dan Delwin menjumpai pak Odang untuk meminta izin. Dan pada akhirnya tanpa rasa curiga pak Odang menyetujui permintaan Faris untuk izin ke sungai sebentar.

Faris dan Delwin membawa perlengkapan takut Tiara kenapa-kenapa dan ia sudah siap dengan perlengkapan itu.

Di dalam perjalanan mereka dengan fokus mencari seseorang yang sedang ia cari sekarang.

"Sebenarnya lo cari siapa si, segitu pentingkah dia?" Tanya Delwin.

"Penting banget, ya walaupun gue sering ribut sama tu orang" ujar Faris dengan cepat.

"Si Vera? Ciee lo dah falling in love sama si Vera" balas Delwin.

"Ye si setan, najis gue. Lo ga nyadar kan tadi ada si Vera di perkemahan, lo buta?" Ujar Faris

"Oh yaya hahahahahha, terus lo cari siapa?" Tanya nya lagi.

"Lo ngeh ga di salah satu kelas kita ada yang ga keliatan?" Tanya Faris.

"Astaga, perasaan gue dari tadi belum liat si Tiara, kemana tuh bocah?" Tanya Delwin.

"Ye setan kemana aja dari tadi gue kan ngomong topik dia. Ni anak emang bener-bener" ujar Faris, Delwin hanya cenggegesan aja.

Faris tak sengaja senter yang ia bawa menuju pohon yang di ikat oleh tambang, dan ia berhenti di pohon itu. Sedangkan Delwin melihat ke kanan dan ke kiri tanpa melihat depan. Dan akhirnya ia menabrak Faris dengan kencang dan hampir saja ia terjatuh ke dalam jurang itu.

"Lo kalau mau berhenti ngomong, untung lo ga jatuh ke jurang itu tuh" ujar Delwin sambil menunjuk jurang tersebut.

"Ye mata itu di pake ogeb" balas nya ketus sedangkan Delwin cenggegesan saja.

"Win lo liat ada tambang itu yang di iket di pohon itu?" Tanya Faris.

"Iya gue liat, karena gue punya mata" balasnya.

"Serah lo an***k" balas Faris dengan kesalnya, karena apa ini bukan waktunya untuk becanda tetapi Delwin masih sempet-sempetnya mengeluarkan loluconnya.

"Santuy mas" balasnya

"Lo barusan liat si Namira baju nya kotor kaya habis jatuh?" Tanya Faris.

"Kagak boro-boro liat, gue kan tadi lagi bantuin si doi masang tenda" balas Delwin.

"Bucin beda" ujar Faris

"Yang jomlo selalu berisik, HAHAHA" balasnya.

"Bangsat jangan dulu ngajak ribut ya, gue disini mau nyari si Tiara" ujar Faris.

Antara Hati Dan PikiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang