"Kebahagiaan itu seharusnya aku dapat kan, akan tetapi DIA yang mendapatkan kebahagiaan yang ku harapkan"
°¶°¶°¶°
Sinar matahari menembus kaca jendela kereta, aku melihat bayangan pepohonan terpantul pada jendela kereta, nampak seperti stiker silouhette hitam. Kereta ini mulai memasuki Desa...... Mungkin tak jauh lagi dari tempat perkemahan. Anak-anak berlarian sepanjang pinggiran rel, tampak bahagia tanpa rasa takut akan berjalannya kereta di rel. Mungkin memang sudah kehidupannya. Para gadis desa yang sedang bersenda gurau dengan tampilan sederhana pun terlihat bahagia tanpa menghiraukan rel kereta di hadapannya.
30 menitan yang lalu siswa SMA 1 JAKARTA sudah sampai tujuan. Mereka sampai di Pakuwon daerah Garut, mereka sedang menunggu jemputan untuk menuju ke Lembah Cibeet.
Siswa menunggu di ruang tunggu, di situ ada siswa yang membeli makanan ada juga yang ke toilet. Dan tak lama akhirnya jemputan siswa sudah sampe tujuan, pembina pelaksana memberikan intruksi.
"Oke...dengerin ya semuanya, kalian bisa memilih angkutan umum bebas tapi yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah. Dan jangan lupa barang-barang nya selalu di awasi dan jangan sampai ketinggalan" ujar bu Riska.
"Siap bu!" jawab serentak siswa siswi.
Dan siswa keluar dari stasiun dan mereka mulai menaiki angkutan umum yang di sediakan di pihak sekolah sebanyak 23 angkutan umum yang di sediakan oleh pihak sekolah.
Sesampai di Lembah Cibeet siswa turun. Angkutan umum itu tidak mengantar mereka sampai tempat perkemahan karena apa? Karena siswa harus mengalami susah senang nya bersama-sama. Dan membuat moment dimana siswa-siswi harus saling menjaga satu sama lain dan melatih kekompakan.
"Bu lah, ko turun di sini sih" Ujar Vera temen kelas Relby, dia terkenal dengan kecentilan dan kenakalan yang luar biasa, dia sering keluar masuk BK.
"Emang lo mau sampe mana cabe" balas Faris dengan tatapan jijik melihat penampilan Vera yang seperti itulah, kalian juga tau kan kalau orang seperti dia penampilannya gimana.
"Lo kenapa sih Ris gitu amat sama gue, lo ganteng sih iya, tapi.. sayang ya gue ga suka sama sikap lo ke gue selalu ber komentaran ke pribadian gue" balas Vera sambil mendelek ke Faris.
"Siapa juga yang ngarep mau disuka in sama cewek macem lo, OGAH!" balas Faris pedes dengan kata kata nya itu.
"Ris bisa diem ga si lo ribut mulu, udah dia cewek lo cowok" ujar Tiara tiba tiba yang dari tadi pusing melihat ketua kelas nya yang nyerocos terus ke Vera.
"Ya gue tau gue cowok paling tampan tapi ya kalau gue dapetin cewek macem dia kaya gitu gue jijik aja mana ada angkutan umum bisa masuk hutan dengan jalan yang kecil gini cuman jalan cukup dua orang, dan pikir aja ya Tir sama lo" ujar Faris mulai aga nge gas nada bicaranya.
"Iya gue tau, ya udah stop ya lo jangan banyak bacot sama tahan emosi lo, udah fokus dulu aja dan jangan dengerin cewek itu nyerocos mulu oke bro" balas Tiara dengan senyuman manis, yang liat itu pasti aja kaum hawa pada tertarik kepada dirinya.
Tiara sambil menepuk-nepuk pundak Faris untuk menenangkan ketua kelas nya itu. Yang di tepuk membalas dengan anggukan kepala nya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati Dan Pikiran
Teen FictionHati Relby memilih Tiara, pacarnya. Tapi pikiran Relby memilih Namira, sahabat kecil Tiara. Sekarang, Relby harus mengikuti alur hatinya atau pikirannya? *** "Maafkan aku Tiara. Aku memang cowok bodoh, kenapa pikiranku berkata kalau aku harus meny...