"Nakula sakit, saya juga tidak tahu dengan penyakit anak saya sendiri. Setau tante Nakula tidak menyidam penyakit apa-apa. Tapi sebelum tante pulang ke Indonesia tante mendapatkan kabar kalau Nakula dilarikan ke rumah sakit, dan tante sekeluarga dikabari sehari sesudah Nakula di kubur" ujar Ajeng bunda Namira sambil meneteskan air matanya.
Relby mendekat Ajeng dan menenangkan Ajeng agar dirinya bisa meng ikhlas kan anak pertamanya itu dan memberi kekuatan kepada Ajeng.
"Sudah tante jangan nangis, kalau tante terus terusan menanggisi Nakula pasti ia juga ikut sedih dan kalau tante ikhlas dan bahagia pasti ia juga ikut bahagia tante. Jangan sedih ya, tante harus bersyukur disini juga masih ada anak tante Namira" ujar Relby panjang lebar.
Ajeng pun berhenti dari tangisannya dan ia juga penasaran dengan perkataan Relby barusan.
"Iya nak, makasih ya. Tante mau nitip Namira sama kamu ga ngerepotin kan?" ujar Ajeng.
"Iya insyaallah tante" balas Relby dengan senyuman nya.
"Makasih ya nak" ujar Ajeng.
"Tante harus kuat seperti seseorang yang aku sayang. Ia sangat kuat menghadapi cobaannya, tante pasti bisa" ujar Relby.
"Seseorang yang kamu sayang kah? Iya insyaallah tante pasti bisa nak. Jadi curhat kan tante" ujar nya dengan kekehannya.
"Iya saya sangat sayang banget sama dia, dia selalu ada buat saya tapi Allah SWT. berkehendak lain" ujar Relby dengan senyum tipis nya.
"Ya allah kesian sekali yang sabar ya nak, semoga pacar kamu selalu ada di sisi Allah SWT" ujar Ajeng.
Mereka pun meng aminin doanya.
°¶°¶°¶°¶°
Disisi lain seseorang sedang mengambil minum untuk Relby dan bundanya tak sengaja mengguping pembicaraan bunda dan Relby, ia tahu ternyata cowok seperti Relby yang di luaran happy tapi beda dengan hatinya sangat kehilangan seseorang yang penting di kehidupannya.
'Lo sangat kuat dengan keadaan lo yang kehilangan seseorang yang berarti bagi lo, dan lo terlihat baik-baik saja di luaran tapi di dalam hati lo lo sangat kehilangan sosok itu' - batin Namira.
Tak lama dari situ Namira akhirnya menghampiri bunda dan Relby dan memberikan air yang di sediakan oleh dirinya.
"Kayanya lagi ngomongin serius ya, kok ga ngajak-ngajak si" ujar Namira tiba-tiba sambil menyodorkan air Relby.
"Eh ga de, cuman ngomongin disekolah kamu seperti apa" balas Ajeng.
Namira ber oh saja.
Waktu sudah larut malam Relby berpamitan kepada Ajeng Namira.
"Tante Relby mau pulang dulu, kesian ibu di rumah sendiri ayah lagi tugas di luar kota, maaf tante ngerepotin" pamit Relby.
"Engga ngerepotin kok nak, sering-sering main ya nak" balas Ajeng.
"Bun apaan si, nanti pacar Relby marah loh bun kalau Relby sering kesini" ujar Namira.
"Oh kamu udah punya pacar, putusin aja pacar nya terus jadian sama Namira" balas Ajeng.
"Bunda!" ujar Namira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati Dan Pikiran
Teen FictionHati Relby memilih Tiara, pacarnya. Tapi pikiran Relby memilih Namira, sahabat kecil Tiara. Sekarang, Relby harus mengikuti alur hatinya atau pikirannya? *** "Maafkan aku Tiara. Aku memang cowok bodoh, kenapa pikiranku berkata kalau aku harus meny...