part 9

98 18 0
                                    

Dan ternyata yang membuat Relby kalah adalah Tiara.

☆☆☆☆

"Eh, kamu" ujar Relby senyum senyum ga jelas.

"Apa!" Balas Tiara sinis.

"Dih ngambek" ujar Relby sambil colek hidung Tiara.

"Jangan culak colek napa" balas Tiara.

"Iya iya yang" balas Relby sambil menarik lagi tangan yang satunya untuk di genggam.

"Kenapa keluar di jam pelajaran? Jamkos kamu? " Tanya Relby memulai topik.

"Emm aku izin ke toilet, dan kebetulan aku liat kamu jadi aku samperin dulu" ujar Tiara.

"Ouh, ya udah sekarang kamu masuk kelas sana. Nanti di marahin sama guru yang lagi ngajar di kelas kamu" ujar Relby sambil menaruh iphone nya di atas meja.

"Ya udah aku ke kelas ya, bye" pamit Tiara.

"Ya udah, nanti pulang sekolah aku tunggu di parkiran ya" ujar Relby.

"Ok" balas Tiara dan ia meninggalkan Relby di area kantin.

Relby anya tertawa dengan sikap lucunya Tiara sang kekasih, ia sangat bersyukur mendapatkan kekasih yang sebaik Tiara. Ia merasa ada satu yang meng ganjal di pikirannya tentang kepergian Rany, ia bingung ia harus jawab apa kalau suatu saat Tiara menanyakan sang kakak perempuan nya itu.

☆☆☆☆

Tiara dan Relby mereka sudah sampai diperkarangan rumah Relby. Dia menggandeng tangan Tiara untuk masuk ke dalam rumah nya.

"Assalamualaikum, bu ada tamu ni" teriak Relby sambil membuka jaket jeans dan menyimpan di sofa dan mereka pun duduk di ruang tamu.

"Tunggu ya aku mau ganti baju dulu" pamit Relby kepada Tiara, dia hanya membalas dengan anggukan kepala dan sambil memberikan sedikit senyuman.

"Waalaikum salam" balas Luna ibu Relby.

"Eh ada mantu ibu" ujar Luna kepada Tiara, kekasih anak bungsu nya.

"Ih ibu bisa aja, gimana bu kabar ya sehat?" tanya Tiara sambil salam kepada Luna ibu Relby,

"Alhamdulillah baik, kamu apa kabar dan keluarga kamu?" Tanya balik Luna.

"Alhamdulillah baik bu keluarga juga baik" balas Tiara.

"Kemana Relby nya?" Tanya Luna.

"Dia ganti baju dulu bu" balas Tiara.

"Ouh iya duduk nak" ujar Luna mempersilahkan duduk kembali kepada Tiara.

Tiara membalas dengan anggukan, mereka berdua sedang berbincang dengan tawa canda. Relby yang melihat itu sangat senang karena melihat sang ibu sudah tersenyum lagi seperti dulu.

Relby pun nyamperin cewek berduan yang sedang mengobrol sambil tawa canda, di tengah perjalanan mau nyamperin sang ibu dan kekasih nya ponsel Relby berdering ada yang menelepon kepada dirinya. Relby pun melihat siapa penelepon itu.

Miper calling

'Hallo, why?'

'Bey lo dimana?'

'Gue di rumah, kenapa emang?'

'Gue mau ngoming sesuatu, ya udah gue ke rumah lo ya'

'Jangan sekarang gue sibuk'

'So sibuk njik'

'Astagfirullah, bahasa lo'

'Ouh iya sorry sorry gue emosi sama lo jing'

'Serah, ada apaan si anjir, kan lo bisa ngomong langsung disini bangsat'

'Ga bisa di jelasin'

'Ya udah nanti malem lo ke rumah gue asal lo harus tau bawa cemilan sendiri'

'Okelah, gue mau main dulu sama si bebeb bye'

'Najisin'

Tutt.tutt

Perbincangan mereka pun sudah selesai mereka mengakhiri secara bersamaan.

Relby pun nyamperin mereka yang masih mengobrol di ruang tamu, dia pun memutus kan untuk duduk di sebelah kiri Tiara dan dia langsung menyandarkan diri kepada punggung sofa.

"Kanapa kamu?" Ujar Tiara yang liat experesi Relby males.

"Tuh si miper kata ya mau kesini" balas Relby sambil memejamkan mata nya, memulih kan otak nya yang pusing gara gara sahabat satu cowo nya itu.

"Miper?" Ujar Tiara binggung dan menaikin satu alis nya.

"Itu Rangga, emang kamu ga tau nak?" Tanya Luna.

"Engga bu, emang ada apa?" tanya Tiara.

"Biasa aku jadi pelarian si Rangga" balas Relby.

"Oh iya kamu tau ga, dua bulan yang laku Relby diem di rumah ga kemana mana bahkan makan juga dia ga mau, sampe sampe main juga ga mau" ujar Luna.

"Lah kenapa bisa gitu bu?" tanya Tiara ragu.

"Mungkin semenjak kamu udah lama ga main kerumah, Relby sering diem di rumah bahkan main juga harus sama Rangga. Kemana mana juga sama Rangga tuh Relby" ujar Luna panjang lebar.

"Yang bener bu?" Tanya Tiara kepada Luna.

"Apaan sih bu" ujar Relby sambil membukankan kedua mata ya yang tadi memejamkan mata nya sebentar.

"Iya, ibu sampe khawatir sama Relby. Ibu takut dia ga normal" ujar Luna sambil nahan tawa nya.

Tiara yang mendengar nya juga sama nahan tawa, dia lihat expresi Relby yang keliatan kesel pun kelihatan, "cie homoan kamu" ujar Tiara lolos dari mulut munggil nya itu.

"Aku masih normal sayang" balas Relby yang mulai menyandarkan diri ke kekasih nya itu.

"Ibu ke belakang dulu ya mau masak buat makan malam dulu" pamit Luna kepada mereka berdua anak remaja.

"Aku bantuin ya bu" ujar Tiara.

"Ga usah kamu di sini aja" balas Luna secara halus.

"Ga bu aku pengen bantu juga, aku disini takut ada yang homo" balas Tiara sambil melirik sekilas ke arah Relby.

Ia bersyukur atas Luna ibunya tidak membongkar tentang moment dimana ia harus kehilangan seseorang yang ia sayang.



-------------------#-------------------
Jangan lupa vote ya
------------------------

Antara Hati Dan PikiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang