Part 10

4.7K 238 0
                                    

1 Minggu Kemudian...

Kinan, gaun pengantin buat pak Re dan bu Kei udah jadi belum?

Udah bu, ini gaun pengantin punya pak Revano dan bu Kei.

Ucap Kinan memperlihatkan gaun pengantin buatannya kepada atasan nya di butik tempat Kinan kerja.

Gaun pengantin ini bagus banget Kinan. Pak Re dan bu Kei pasti suka banget sama gaun pengantin ini.

I...iya...bu.

Kalau begitu saya pergi dulu ya, saya ada urusan. Kamu dan pegawai lain jaga butik ini baik-baik. Kalau ada klien layani mereka sebaik-baiknya. Buatkan mereka desain gaun pengantin yang sangat bagus.

Iya bu.

Atasan Kinan pun pergi dari butik tersebut sedangkan Kinan masih berada di depan gaun pengantin Vano.

Gaun pengantin ini bagus banget, warna gaun pengantin ini juga adalah warna favorit aku. Seandainya saja dulu aku tidak mengingkari kata hatiku, seandainya dulu aku tidak mengabaikan kak Vano, seandainya dulu aku menerima cinta kak Vano, seandainya dulu aku menerima kak Vano sebagai pacar aku. Pasti sekarang aku sangat bahagia. Pasti yang jadi pengantin kak Vano adalah aku bukan Kei.

Ucap Kinan berbicara sendiri di dalam hati dengan sangat sedih sambil mengelus-elus gaun pengantin milik Vano dan Key. Tanpa Kinan sadari air matanya jatuh di pipi. 

Bu Kinan, bu Kinan nggak apa-apa?
Tanya salah satu pegawai butik.

A...apa?
Sa...ya...nggak apa-apa kok Ina, saya baik-baik aja.

Ucap Kinan cepat dan gugup sambil menghapus air matanya yang jatuh di pipi tadi.

Bu Kinan kok nangis?

Ng...nggak kok, mata saya cuma iritasi. Saya ke toilet dulu ya, saya mau kasih obat tetes mata dulu biar mata saya nggak iritasi lagi.

Iya bu.

Kinan pun cepat-cepat mengambil tasnya dan pergi ke toilet. Di dalam toilet Kinan kembali menangis dalam diam. Kinan tidak mau kepergok pegawai lain kalau saat ini dia sedang bersedih dan menangis. Sedangkan pegawai butik yang melihat Kinan tadi sedang menjaga butik sambil menelpon seseorang.

Setelah Kinan puas menangis di dalam toilet, Kinan merapikan riasan wajahnya dan langsung kembali ke ruang kerjanya. Kinan menenggelam kan perasaan sedihnya dengan melakukan banyak pekerjaan.
__________________

Dek, kamu kok sakit gini sih...
Kamu nggak apa-apa kan?
Kamu nggak apa-apa kan Kinan?
Kinan, apa perlu papa bawa kamu ke rumah sakit?
Ucap Kenan, mama dan papa Kinan khawatir.

Kinan nggak apa-apa kok bang, ma, pa. Kinan cuma demam aja, Kinan nggak perlu di bawa ke rumah sakit. Nanti setelah Kinan minum obat dan istirahat Kinan juga akan sembuh.

Kamu sakit karena kecapean kerja dek, seharusnya kamu kerja jangan terlalu capek. Kamu harus banyak istirahat, kamu harus jaga kesehatan kamu Kinan.

Iya bang, nanti Kinan akan jaga kesehatan Kinan. Abang sama papa pergi kerja aja, nanti bang Kenan dan papa kesiangan.




Lucid Dream With Love (1-29 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang