Part 22

4.7K 218 0
                                    

Setelah itu Vano memakaikan cincin kawin berinisial V❤K di jari manis tangan Kanan Kinan begitupun sebaliknya Kinan pun memakaikan cincin kawin berinisial V❤K di jari manis tangan Kanan Vano. Perlahan-lahan Vano membuka penutup wajah Kinan.

Vano mendekatkan wajahnya ke wajah Kinan. Vano dan Kinan pun untuk pertama kalinya berciuman bibir secara nyata bukan di dalam lucid dream lagi. Mereka berdua berciuman bibir di depan semua orang yang ada di dalam Gereja tersebut.

Setelah itu Vano, Kinan dan semua orang yang ada di dalam Gereja tersebut pergi ke tempat resepsi pernikahan Vano dan Kinan. Kinan sangat surprise melihat gedung resepsi pernikahannya beserta semua dekorasinya yang berwarna serba Biru.

Cantik, kamu suka nggak sama semuanya?

Suka kak, suka banget. Semuanya bagus banget kak. Itu undangan pernikahan kita ya?

Iya.
Kamu pasti belum lihat kan?

Iya kak, bang Kenan bilang undangan pernikahan kak Vano ketinggalan di ruang kerja bang Kenan di kantor.
Bang Kenan bo'ong kan kak?

Iya bang Kenan memang bo'ong sama kamu cantik. Sebenarnya mama, papa dan bang Kenan nggak punya undangan pernikahan kita. Mereka bertiga cuma lihat undangan nya di rumah mami papi aja. Kak Vano sengaja nggak kasih undangan nya sama bang Kenan, mama dan papa. Kak Vano takut kamu tahu, nanti jadinya nggak surprise.

Kak itu souvenir pernikahan kita ya?

Ucap Kinan sambil melihat ke arah tamu yang sedang memegang sebuah souvenir.

Iya sayang, bagus nggak?
Kamu suka nggak?

Bagus banget kak, Kinan suka banget.

Kalau foto pernikahan itu suka nggak?

Ucap Vano sambil menunjuk beberapa foto yang berukuran besar yang terpampang di dalam gedung resepsi pernikahan mereka.

Itu foto kita dulu kan kak, waktu kita fitting gaun pengantin.
Ucap Kinan malu-malu.

Iya cantik.
Kamu suka nggak fotonya?

Suka kak.
Pantesan aja waktu itu kak Vano nyuruh fotografer buat fotoin kita berdua. Kak Vano juga maksa-maksa Kinan buat senyum.

Iya donk sayang, masa iya pengantin prianya tersenyum bahagia tapi pengantin wanitanya bersedih.

Habisnya waktu itu kan Kinan nggak tahu, bahwa wanita yang akan menikah sama kak Vano itu adalah Kinan. Kalau Kinan tahu pasti Kinan tersenyum lebar-lebar.
Ucap Kinan kesal.

Udah donk sayang, jangan kesal-kesal lagi. Nanti cantiknya hilang. Sayang kamu lapar nggak? Kita makan dulu yuk?

Makannya enak-enak nggak kak?

Enak donk, cateringnya kan milik tante Vira tante kamu. 

Benarkah?
Jadi mama sering pergi ke rumah tante Vira itu untuk ngurusin catering pernikahan kita ini kak?

Iya cantik.

Jadi gitu.
Kak, jadi mata-mata kak Vano itu siapa aja selain Lia?

Semuanya.
Mama, papa, bang Kenan, Laras pacarnya bang Kenan, semua pegawai di butik, semua pegawai salon dan spa.

Benarkah?
Pantesan aja Kinan kebetulan terus ketemu sama kak Vano saat perawatan di klinik gigi dan perawatan di salon dan spa.

Iya donk cantik.
Waktu itu kan kita berdua sedang melakukan perawatan bersama-sama  prawedding.




Lucid Dream With Love (1-29 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang